Part 5

309 11 0
                                    

“Argh! Kenapa juga harus mati saat-saat begini? Dan kenapa juga harus sama orang ini!”, kataku kesal sambil melemparkan tinjuku ke pintu lift.

               “Apa yang salah denganku? Kita hanya tidak sengaja bertemu di lift”, sahutnya santai.

               “Kau tentu saja salah. Kau hampir membunuh ibuku dan aku membencimu”

               Tidak ada jawaban. “Halo? Sadar akan kesalahanmu? Baguslah haha”. Tetap tidak ada jawaban. Aku merasa merinding seketika, takut laki-laki tadi melakukan hal-hal yang tidak diinginkan mengingat lift sangat gelap.

               “Jangan berani-berani kau!”

               “Berani apa? Dari tadi aku hanya berdiri di sini dan mendengarkan ocehanmu. Ya aku tahu, kau sangat membenciku. Aku sangat bersalah. Argh!!”. Syukurlah ternyata dia tidak berbuat apa-apa, dilihat dari nadanya terdengar seperti orang frustasi. Bukankah seharusnya aku yang frustasi?

               Tak berapa lama lift kembali menyala. Setelah berhenti di lantai yang aku tuju aku cepat-cepat keluar, laki-laki itu—Louis—tetap berada di lift.

               “Sam, dari mana saja kau?”, tanya Ashley khawatir.

               “Oh Ashley, maafkan aku. Tadi lift mendadak mati dan aku terjebak di dalamnya, syukurlah tidak berlangsung lama”

               “Omg, are you okay?”

               “Of course I am. Ashley, better you go home. It’s almost midnight. You need some rest”

               “Kau tidak apa-apa kalau di sini sendirian?”

               “Tentu. Aku akan menjaga Mom”

               Setelah itu Ashley pulang. Aku pun beranjak ke kamar Mom. “Mom, cepatlah bangun. Aku sangat merindukanmu” sambil menyeka air mataku dan tidak berapa lama aku tertidur di samping Mom.

**

               “Sam?”

               Aku terbangun oleh suara yang memanggilku, seperti Mom. Apakah itu benar Mom? Aku langsung membuka mataku dan ternyata benar Mom.

               “Oh Mom, akhirnya kau bangun. Aku sangat khawatir denganmu” kataku sambil memeluknya.

               “Mom baik-baik saja, kau tidak bekerja?”

               “Aku akan mengambil cuti dan menemani Mom di sini”

               “Tidak apa, kau bekerja saja. Aku yang akan menemani ibumu di sini” sahut suara yang agak asing, ternyata laki-laki itu.

               “Kau! Mau apalagi kau ke sini?”, tanyaku sinis.

               “Aku sudah bilang, aku akan bertanggung jawab. Aku akan mengurus ibumu”

               “Tidak perlu! Aku bisa mengurusnya sendiri”

               “Sam, tak apa. Kau lebih baik bekerja saja, kau bilang minggu-minggu ini sedang ada project besar. Jangan sampai mengecewakan klien mu, ada Louis di sini. Ia akan menjaga Mom kok” ujar Mom dengan melemparkan senyum hangatnya kepadaku.

               “Tapi Mom—“

               “Sudahlah, tidak apa”

Ever EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang