Oke di part ini cerita nya emang gaje banget karena ngebuat nya sambil membayang-bayangi tugas yang menumpuk. Ya jadi begini deh huehehe. Enjoy!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku segera berlari menghampiri Sam. Tuhan, apa yang terjadi dengannya? Aku langsung membawanya masuk ke dalam rumah. “Mom, Sam! Bantu aku.” Mom langsung datang dan membantuku. Aku membawanya ke kamar Sam.
“Sam..aku mohon, bangunlah,” sahutku lirih.
“Lou, tolong jaga Sam sebentar. Mom ke bawah sebentar.”
Aku memandanginya untuk beberapa saat, apa yang membuat ia pingsan? Tanganku bergerak ke pipi nya dan mengelusnya perlahan. Lalu, aku mengambil kertas undangan yang diterima Sam tadi dan ternyata itu undangan pertunangan Marc. Sebegitukah Sam mencintai Marc?
Tiba-tiba saja Sam terbangun. “Di mana aku? Aw kepalaku terasa sangat sakit. Apa yang terjadi?”
“Sam! Syukurlah kau akhirnya bangun. Aku sangat mengkhawatirkanmu, Sam. Apa yang terjadi padamu?”
Sam diam sebentar berusaha mencerna apa yang terjadi pada dirinya. Lalu dia tiba-tiba menangis.
“Hey Sam, ada apa?,” tanyaku pelan. Sam tidak menjawab, hanya menangis. Aku meraihnya dan membiarkan dia menangis di pelukanku. Ini pertama kali nya aku memeluk Sam. “Kau akan baik-baik saja, Sam. Percaya padaku. Suatu saat, Marc akan menyesal telah menyia-nyiakan perempuan sepertimu. Kau ini cantik, baik, bagaimana dia tega melakukan ini padamu? Percayalah, ada seseorang yang lebih baik dari dia, Sam. Jangan terus menangis,” ucapku sambil mengelus kepalanya pelan.
“Thank you, Lou. Kau sangat baik,” sahutnya sambil melepas pelukannya dariku.
“Anytime, Sam” aku menghapus air matanya.
Andai kau jadi milikku, Sam, tak akan ku biarkan kau sedih seperti ini.
**
Sam POV
Aku mencoba kuat menghadapinya, meskipun itu sangat melukai hatiku. Aku baru ingat, Marc masih berhutang penjelasannya padaku. Tapi aku tak butuh lagi, semuanya sudah sangat jelas. Entahlah, aku mau datang ke acara pertunangannya yang dua hari lagi atau tidak. Aku tidak mau sakit hati lagi.
Aku masih terdiam tak banyak bicara. Entahlah. “Sam, ayo makan malamnya sudah siap. Kau mau makan atau tidak?,” Tanya Lou dari bawah.
“Iya, Lou. Coming.” Segera aku turun ke bawah dan menghampiri Lou dan Mom yang sudah siap di meja makan.
“Uuu, ada apa nih? Tumben Mom masak banyak kayak gini,” tanyaku langsung memeluk Mom.
“Ya hitung-hitung untuk merayakan kepulangan Mom”
“Mom, sering-seringlah kau masak banyak seperti ini. Ini adalah makanan terenak yang pernah aku makan,” sahut Louis. Aku dan Mom pun tertawa mendengar pernyataannya. Aku langsung menempati kursi di samping Lou yang sedang lahap menyantap makanannya.
“Ow, Lou?”
“Ya?”
“Kau sudah tidak makan berapa hari? Hahaha”
KAMU SEDANG MEMBACA
Ever Enough
FanfictionKebenciannya Sam akan MotoGP mempertemukan ia dan Marc. Mereka pun mulai jatuh cinta. Tapi, akankah berhasil? amazing cover by @najlaputri17