sieben

284 80 55
                                    

A/n

\Jullie/ \David/ \Amanda/ \Mike/

Kira-kira gitu susunan meja depan. Bocoran dikit, mulmed itu ada hubungannya sama cewe misterius dan Emily. Dah gitu doang. Happy reading!


xxx


Ms. Nadine memasuki kelas diiringi suara sunyi yang datang tiba-tiba. Siapa yang berani berisik di kelas fisika? Tetapi ia tidak sendiri, ia bersama seorang laki-laki.

"Perkenalkan dirimu." Perintah Ms.Grumpy tersebut.

"Halo, saya David Nathan Siedrig, kalian dapat memanggilku David. Saya pindahan dari Kanada. I hope we can be friends." Terdengar suara-suara pekikan para wanita di kelas itu kecuali Jullie, dan Amanda karena ia tidak memperhatikan.

"Silahan duduk. Kita akan melihat bagaimana caramu belajar." David pun duduk di sebelah Amanda. Demi apapun, ia terkejut setengah mati karena tiba-tiba ada David di sampingnya.

"Kenapa kau duduk di sebelahku, bodoh?!" Tanya Amanda berbisik.

"Bukankah guru menyebalkan itu menyuruhku duduk? Kau tidak memperhatikan perkenalanku, ya? Baiklah, akan kuulang. Halo, saya Dav-" Ucapnya lalu dipotong oleh Amanda.

"Tidak perlu! Aku sudah tahu. Kenapa harus di sebelahku, bodoh?"Kata Amanda mengumpat.

"Kau rabun, ya? Hanya ini tempat duduk yang kosong, nona Hopeless. Ngomong-ngomong, kenapa kau berbisik?" Tanya David polos. Sedangkan yang di ajak berbicara hanya menunduk dan pura-pura mencatat. Keadaan pun langsung hening karena David tidak mendengar guru menyebalkan itu berbicara lagi.

"Bicara sekali lagi, kupastikan kau keluar dari kelasku, anak baru." David pun menoleh dan betapa terkejutnya dia ketika melihat guru menyebalkan itu ada di hadapan wajahnya. Well, ia biasa saja menghadapi guru galak seperti ini. Di sekolah asalnya dulu, semua guru seperti ini.

"Siap, Ms." Jawab David sambil tersenyum. Tentu saja itu membuat cengo orang yang lainnya.

Di saat jam pelajaran tengah berlangsung, Ms.Nadine izin menyudahi jam pelajarannya karena ada keperluan mendadak. Semuanya bertepuk riuh bahagia setelah Ms.Nadine keluar kelas. Dan sedetik kemudian, para wanita kecuali Amanda dan Jullie mengerubungi meja David, ia dihujani ribuan pertanyaan. Amanda memanfaatkan jam kosong itu dengan mendatangi meja Jullie.

"Dasar anak baru." Gerutu Jullie.

"Kurasa jalang di kelas ini mendapat mangsa baru." Kata Amanda yang disambut dengan tatapan kosong Jullie. Pandangannya tertuju pada David yang sedang dikerubungi wanita. Meskipun bergitu, mata David menatap fokus ke arah Jullie.

"Kenapa?" Kata Amanda seraya mengibaskan tangannya ke pandangan Jullie karena ia merasa terabaikan.

"Tidak. Tidak ada. Michael hari ini tidak hadir lagi, ya? Mungkin urusannya banyak." Tanya Jullie mengalihkan pembicaraan.

"Kurasa." Jawabku cuek.

"Kenapa seperti itu? Apa yang terjadi?!" Ia hafal betul sahabatnya ini. Pasti Amanda punya masalah tentang Michael. Dan ia pun menceritakan semuanya kepada Jullie. Ia pun langsung menyumpah serapahi Michael.

"Ngomong-ngomong, David tetangga baruku. Besok setelah persiapan pesta dansa, kau ke rumah ku, ya?" Tawar Amanda dengan cengiran khasnya.

"A-apa kau tidak lelah?"Tanyanya mulai gugup.

"Demi kau, aku takkan lelah." Jawab Amanda dengan senyuman licik.

Bel istirahat pun berbunyi. Namun, Amanda dan  Jullie lebih memilih mengobrol bersama di kelas. Tanpa Jullie sadari, Amanda merencanakan sesuatu. Ia penasaran dengan sikap Jullie tadi. Amanda duduk di bangkunya, dan menyuruh Jullie duduk di sampingnya. Itu artinya, Jullie duduk di bangku David.

Prom Night • clifford #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang