vier

364 103 82
                                    

Aku merasa ada yang tidak beres akhir-akhir ini. Aku sering merasa ada yang menyapa, padahal tak ada seorangpun di sekitarku. Aku sering merasa sesuatu membelai lembut kulitku, padahal tak ada apapun didekatku.

Tapi, ada satu hal yang membuatku sangat ketakutan. Hal yang dapat membuat seseorang menangis detik itu juga. Hal yang dapat membuat seseorang menyesali hidupnya. Aku tak tahu kapan ini dimulai, dan tak ada yang tahu kapan ini akan berakhir.

Di saat semua orang tertidur, aku terbangun dengan tubuh basah penuh keringat. Saat terlelap, rasanya seperti alam bawah sadarku diseret dan ditenggelamkan ke dalam lautan pasifik yang bersuhu dibawah minus. Aku merasakan dinginnya laut menusuk kulitku hingga ke tulang. Aku merasa seperti ditarik ke dasar. Aku sudah berusaha menggapai sesuatu untuk menarikku ke permukaan, tapi kakiku seperti dijerat masuk lebih dalam. Sesuatu menubrukku seperti ingin membunuhku.

 Sesuatu menubrukku seperti ingin membunuhku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berteriak, aku berusaha membuka mulut. Tapi bukan suara maupun udara yang ku dapat. Melainkan gelembung dan air yang masuk memenuhi rongga. Leherku tercekat, aku tak bisa bernafas. Air yang terpaksa kuminum, rasanya asin. Apa ini? Air laut atau.. air mata?

Aku berusaha menggerakkan kaki dan tanganku. Tapi, rasanya hampa. Seperti tak ada air di sekitarku. Di mana sebenarnya aku sekarang? Aku seperti berenang tanpa tujuan. Melawan tanpa musuh. Memotong tanpa gunting. Dan.. tenggelam tanpa air.

Mataku semakin membengkak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mataku semakin membengkak. Air mata ku mengalir deras ketika aku tak melihat lagi cahaya di atas. Tenggelam di dasar samudera tapi tak merasakan air. Apa maksudnya ini?!

Aku tersenyum nanar melihat gelembung-gelembung terakhir dari mulutku. Yang tergantikan oleh air yang berlomba masuk memenuhi paru-paru. Kenapa aku tidak terbangun? Biasanya, saat aku sudah mulai berada pada ambang kematian, aku akan terbangun. T-tapi.. kali ini..

Astaga, tuhan. Ini bukan mimpi. Ini bukan mimpi! Aku mencubit keras tanganku dan itu sakit. Aku mulai gelisah sekarang. Ini bukan mimpi! Aku menggerakkan kembali tangan dan kakiku untung berenang naik. Tapi yang terjadi hanyalah gelembung-gelembung kecil yang kuciptakan. Itu artinya, aku memang berada di dalam air. Aku tak bisa berenang.

Mataku membengkak lagi. Aku belum siap mati. Tuhan, tolong. Kumohon, berikan aku satu kesempatan untuk membahagiakan mereka yang belum kubahagiakan. Kumohon, aku ingin melihat dia untuk yang terkahir kali sebelum kau mencabut nyawaku dengan cara seperti ini. Kumohon, berikan aku satu kesempatan terakhir. Kesempatan terakhir.. untuk melihat senyumnya. Kumohon.. tolong selamatkan aku. Tolong.. tolong..

"T-tolo..ng"

Hanya itu yang dapat kuucapkan sebelum kepalaku membentur dasar keramik. Aku tahu tempat ini. Kolam renang rumahku. T-tapi, kenapa aku bisa di sini? Pertanyaan itulah yang kubingungkan sebelum kesadaranku mulai menipis.Itu menandakan tak ada kesempatan ke dua untukku hidup, 'kan?

Dan takkan pernah ada.

Dan takkan pernah ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

xxx

Hayo loh, yang tenggelam siapa?

VnySty.x

Prom Night • clifford #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang