achtzehn

33 17 0
                                    

Mesin mobil mereka mati. Namun, Lisa tak menyerang padahal ia berada di depan kaca mobil. Luke dan Ashton yang berada tepat di depannya hanya bisa terdiam. Sementara Jullie, David dan Amanda sudah berteriak ketakutan. Jullie mendekap David erat. Sedangkan Amanda memeluk lututnya sendiri. 

Lisa terdiam. 

Luke yang tak merasa sakit, mendongakkan kepalanya. Matanya tepat mengarah ke Lisa. Ke mata Lisa yang sedang menatap ke belakang. Luke mengikuti arah pandang Lisa, dan jatuh kepada David yang sedang memeluk erat Jullie. Melihat hal itu, entah kenapa Luke bisa merasakan apa yang sedang Lisa rasakan. 

Karena tak merasakan apapun, mereka semua memberanikan diri untuk melihat apa yang sedang terjadi. Namun, sebelum David melihatnya, Lisa telah menghilang lagi. Ia tak sengaja meninggalkan jejak agar mereka mengetahui kemana ia pergi.

"David..."

Hal terakhir yang Luke lihat sebelum Lisa menghilang adalah mata Lisa yang meneteskan air mata.

Hal terakhir yang Luke lihat sebelum Lisa menghilang adalah mata Lisa yang meneteskan air mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 ***

"Sialan," umpat Michael seraya melepas silet yang berada di nadinya. Namun, darah yang keluar justru semakin banyak. 

"MICHAEL, ASTAGA APA YANG KAU LAKUKAN?! CEPAT MENJAUH DARI SITU!" teriak Emily dari sudut sana. Ia berteriak kepada Michael agar menjauh dari tiang tempatnya bersandar karena ia merasa Lisa akan datang tepat di depan tiang itu. Michael pun berusaha untuk menghindar tapi darah muncrat begitu banyak hingga meninggalkan jejak. 

Terlambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terlambat...

"Michael..."

Lisa mengambil silet yang penuh darah itu dan menggunakannya untuk merobek sedikit kain baju putihnya. Ia mendekat ke arah Michael yang sudah kehabisan suara untuk berteriak.

Tidak, Lisa takkan menyakitinya lagi.

Ia memegang tangan Michael yang berlumuran darah. Ia menyentuhkan kain baju miliknya dan membalut pergelangan tangannya agar darah berhenti mengalir. Michael terkejut, begitu pula dengan Emily. 

"Maafkan aku, aku tak bermaksud menyakitimu..." kata Lisa pelan. Ia tak berwujud asap hitam lagi, kini ia tampak seperti manusia tapi memiliki kulit yang super pucat. Ditambah lagi dengan darah air mata yang menghiasi pipinya. 

Lisa menatap Michael dalam. Tidak, bukan tatapan membunuh seperti yang sebelumnya. Namun, tatapan sedih yang membekukan Michael. Mata Kevin tak lagi ada di lubang matanya. Lisa menampakkan mata aslinya, yang membuat Michael mengernyitkan dahinya. Ia seperti pernah melihat mata itu di suatu tempat.

"Apa kau mengingat sesuatu, Mike?" tanya Emily.

Sedetik kemudian, Michael merasakan nyeri diseluruh kepalanya. Lisa langsung berusaha melepas tali yang mengikat Michael erat. Michael mengerang kesakitan seraya memegangi kepalanya yang berputar. 

"Michael... astaga! Emily, ia kenapa?!" teriak Lisa panik. Ia semakin panik ketika Michael berteriak lebih kencang. 

Namun, menit kemudian Michael pingsan di depan Lisa. Air mata –darah– mengalir lagi membasahi pipinya.

"M-Michael... kau kenapa? Kau... tidak mati, 'kan? Emily, bagaimana ini?"  tanyanya seraya sesenggukan.

"Lepaskan aku, biar kubantu dia," ucap Emily. Lisa pun mengangguk dan langsung melepas ikatan yang berada di kaki dan tangan Emily. 

"Maaf... aku-"

"Tak apa, aku tahu itu bukan dirimu. Tapi... karena apa kau sadar?"

BRAKK

"Emily?"

Calum mendobrak pintu sebuah rumah yang tak terpakai lagi itu dengan sangat kencang. Ia tercengang dengan apa yang ia lihat. Seperti tangan Emily yang terikat oleh Lisa, Michael yang pingsan dengan bercucuran dimana-mana dan... 

Mayat adik Lisa yang sudah tak berbentuk.

Calum berlari dan mendorong Lisa sekuat yang ia bisa. Ia sudah tak peduli lagi dengan fakta bahwa Lisa bukanlah seorang manusia. Lisa jatuh ke tumpukan kayu yang patah karena tertindih badannya. 

"What the fck, Cal?!" seru Emily. Calum tak menghiraukan umpatan itu dan langsung melepaskan tali yang mengikat dibadan Emily. Ia langsung menarik tangan Emily keluar dengan sedikit paksaan karena Emily memberontak. 

Luke yang baru datang bersama Julie, Amanda dan Ashton merasa ingin muntah ketika mencium bau mayat Kevin. Mayat itu berada di ujung ruangan yang tak jauh dari pintu.

'Lisa benar-benar sudah dikuasai alam bawah sadarnya.'  kata Luke dalam hati.

"MICHAEL!" seru Amanda. Ia langsung menghampiri Michael yang pingsan. Ia melihat bercak darah yang sangat banyak di sekitarnya bahkan di wajahnya.

Ashton, Amanda dan Jullie pun membantu membawa Michael ke tempat David berada, disusul dengan Calum dan Emily yang masih memberontak.

"David, cepat buka pintu mobilnya!" seru Ashton. Ia pun menaruh Michael di kursi penumpang.

"Calum, lepas!!" Emily masih memberontak dicengkeraman Calum.

"Tidak, Emi!! Ayo kita pulang! Di sini bahaya!!" ujar Calum keras.

"Luke masih di dalam! Aku harus memberitahunya bahwa Lisa sudah kembali normal! Bagaimana jika dia berbuat macam-macam pada Lisa?! Itu juga akan membahayakan nyawanya!!" berontak Emily.

Semuanya pun terdiam, kecuali David. Ia memang diam daritadi tapi percakapan antara Calum dan Emily membuatnya terkejut.











"K-kau bilang... Lisa?" Tanya David.







xxx

Udah mau epilogue nih:v
Any questions?

Prom Night • clifford #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang