acht

270 70 75
                                    

Bel istirahat berdentang keras, membuat seluruh murid keluar kelas tergesa menuju kaki mereka melangkah. Begitu juga Amanda yang keluar dari ruang OSIS. Jam kosong di sekolahnya ia manfaatkan untuk mengerjakan design ruang aula. Tentu saja bersama Michael. Namun, ia sama sekali tidak berbicara padanya. Ia masih terluka. Begitu juga Calum. Not malum af anymore. And this shit makes all of them not to speak, even just a little bit.

They work on silently.

Pagi ini, seluruh dewan guru sedang rapat. Entah apa yang dibahas, Amanda sama sekali tidak peduli. Dan di sinilah sekarang ia berada, di halaman belakang sekolah bersama Jullie.

"Hey, kau terlihat bukan seperti Amanda, tapi kau mirip dia." Kata Jullie bermaksud memecah keheningan.

"Bodoh. Aku memang Amanda, Jelly-ku sayang. Aku hanya sedang lelah menjadi diriku yang ceria." Jawabnya acuh.

"Hey! Stop calling me like that! I'm not a Jelly!" Kata Jullie dengan nada merajuk.

"Lebih baik ayo ke aula. Hari ini tak ada pelajaran." Kata Amanda menyarankan setelah tawanya mereda. Tapi masih dengan nada mengejek.

***

Michael bersandar di pilar balkon aula. Ia berusaha menerima apa yang terjadi belakangan ini. Namun, Michael merasa sedikit lega. Sejak Kevin di skors, para bodyguard nya tak pernah mengganggunya lagi. Dan semenjak itu pula namanya terangkat. But he still the same. Ia merasa bahagia berada di dekat Amanda tadi. Eventhough, they not even spoken. Cinta tak harus saling memiliki kan? Pikirnya. Meskipun ia belum rela. Sangat belum rela.

Ketika sedang sibuk melamun, Michael merasa ada yang mendekatinya. Ketika ia menoleh, ternyata itu Luke, Calum, Jullie dan juga Amanda. Jatungnya berdebar-debar sekarang. Ia merutuki dirinya sendiri kenapa selalu seperti ini saat berada dekat dengannya. Michael memang payah dalam hal 'cinta'.

"Ada apa?" jawab Mike tenang. Padahal ia sedang berusaha mati-matian untuk bersikap normal. Iris hijaunya menatap lurus ke bola mata Amanda.

Ia menemukan ada kesedihan dalam tatapannya.

"Berhubung guru-guru sedang rapat. Ashton ingin menargetkan design dan konsep selesai hari ini. Agar besok, kita dapat mengumpulkan uang kas dan membagi pekerjaan. Kau bisa kan pulang sekolah ke rumah Amanda? Waktu kita tak banyak, Mike." Tanya Luke. Diantara mereka, hanya Luke yang tak punya masalah dengan Mike. Namun, Luke tahu semuanya. Bahkan yang tidak diketahui semuanya. Karena Luke sedikit spesial.

Namun, belum sempat Michael menjawab, seseorang langsung menerobos di antara mereka. Dan itu membuat Michael memiliki firasat buruk.

Sangat buruk.

"Hi, babe." Kata Emily dengan wajah yang berseri-seri, walaupun masih pucat.

Perkataannya itu membuat semuanya diam, tentu saja semua orang terkejut. Weirdo seperti Michael memiliki pacar? Parahnya lagi, sebagian orang terdekat Calum tahu bahwa itu gadis incarannya. Mereka tak habis pikir, Michael adalah sahabat Calum yang paling dekat. Tapi dia..

"Uh.. H-hi. Kenapa kau di sini?" Jawab Michael gelagapan.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Tentu saja aku ingin bertemu denganmu. Apa itu salah? Tadi temanku men-tweet  bahwa sekolahnya sedang free class massal. Ia bersekolah di sini. Dan Ayahku sudah mendaftarkanku ke sekolah. Tapi aku merutuki dirinya kenapa ia tidak mendaftarkanku ke sini. Dan aku tidak mau tahu. Senin nanti, kau mau kan menemaniku untuk pergi ke Richmond HS ? Aku sedikit takut dengan sekolah itu. Dan aku ingin kau unt-"

Prom Night • clifford #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang