fünf

293 88 31
                                    

Seminggu kemudian..

"Astaga, kau sudah bangun!" Kata seseorang seraya memelukku erat. A-apa? S-siapa?

"Syukurlah, nak. Ibu mengkhawatirkanmu." Kata seorang waita paruh baya dengan suara haru.

"I-ibu?" Panggilku, "Di ma-na.. I-ni?" Tanyaku untuk yang pertama kalinya.

"Tenang, kau di rumah sakit. Aku sangat khawatir ketika menemukanmu mengapung di kolam renang. Tapi, syukurlah paru-paru mu bisa diselamatkan." Kata seseorang yang sedang memelukku. Siapa dia?

"Ya, berkat dia memberimu nafas buatan, kau dapat tertolong." Kata Ibuku.

"T-terimakasih telah memberiku nafas— APA?!" Kataku terkejut.

Plak

"Aww.. sakit, Manda!" Keluhnya. Dan semua orang termasuk para panitia menertawakan kejadian itu. Astaga, aku baru menyadari kehadiran mereka. Aku merasa sangat malu sekarang.

 Aku merasa sangat malu sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Normal POV


"Bagaimana jika kita meminta bantuan OSIS untuk ikut serta?" Usulku.

"Usul yang bagus." Kata Luke.

"Kalau tidak salah aku memiliki nomor ketua OSIS." Kata Calum.

"Oh, ya? Baguslah kalau begitu." Sahutku. Calum pun segera menelepon Ashton.

"Halo, Ash. Apakah kau sibuk?"

"...."

"Oh, begini.. kami kewalahan jika harus menyelesaikan persiapan prom dalam waktu yang tersisa. Mengingat jumlah kami hanya berempat. Kami ingin meminta bantuan OSIS untuk mempersiapkan perlengkapan di aula."

"..."

"Terimakasih, kalau begitu besok setelah kelas usai, kita rapat di aula. Juga ajak wakil, sekretaris, bendahara, dan perwakilan seksi OSIS untuk ikut berdiskusi."

"..."

"Daahh.."

"Bagaimana? Berhasil?" Tanyaku.

"Tentu saja." Senyum kami pun mengembang sempurna.

Hanya itu yang Michael dengar, ia sama sekali tidak bisa konsentrasi. Hal buruk yang terjadi kemarin sangat mengganggunya. Ini sangat rumit. Bahkan ia tak tahu sumber masalah yang terjadi dan kapan mulai terjadi. Ini begitu mendadak.

Mulai dari seseorang yang tiba-tiba datang dari masa lalunya, Amanda yang tenggelam tiba-tiba, dan perjanjian rahasia yang mendadak. Semuanya terjadi secara beruntun dan ia pikir ini bersangkutan. Pasti ada seseorang yang telah mengaturnya. Tapi siapa?

Dan mirisnya lagi, ia tak dapat menceritakan masalah ini kepada siapa pun. Ia tak tahu mulai bercerita darimana. Ia tak mau Amanda terluka lagi. Ia tak mau melihat sahabatnya terluka lagi. Semua yang ia alami, sudah cukup. Jangan terulang lagi.

"Mike.."

"MIKE!" Teriak Luke membuat lamuna Michael buyar.

"Ya?" Jawabku tak yakin.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Calum


Tidak, Cal. Aku tidak baik-baik saja.

 Aku tidak baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


xxx

Itu gambarnya kaya Michael. ehE.

PSIKOPAT SCENE NYA BELUM SEKARANG YA. INGET, ADA AWALAN CERITA DULU KARENA INI FF JUGA TERMASUK ROMAN. JADI, TOLONG HARGAI. LO MANUSIA KAN?

Be a wise reader, xx

Sincerely,
Wind (VnyStyles)

Prom Night • clifford #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang