Radit alfarizi : udah enakan?
Caca memandang malas pesan dari Radit. Ini sudah pesan kesekian kali nya yang Radit berikan pada caca. Laki-laki itu tidak berhenti bertanya 'udah enakan?' Atau 'masih lemes ga?' dan hebat nya Radit mengirimi pesan seperti itu hanya selang beberapa menit setelah caca membalas 'iya gue gapapa, kak'
"Kak Radit lagi, eh?" Tanya Yasmine yang kini sudah berbalik badan ke arah nya. Caca hanya mengangguk malas
"Gilaaaa. Dia kayak nya beneran naksir sama lo, ca! Tadi aja di kantin dia khawatir banget sama lo" Jelas Yasmine dengan semangat menggebu-gebu
"Dia lebay. Gue gasuka" ujar caca polos sekaligus malas
"Ihh, dodol! Harus nya lo tuh seneng di perhatiin sama orang paling ganteng di plita yaa walaupun tingkat ganteng nya masih di bawah kak Devan sih hehe tapi gapapa! Yang penting dia ganteng terus masuk the most wanted boys di plita!" Cerocos Yasmine tanpa jeda. Caca yang mendengar cerocosan Yasmine pun hanya memutar bola matanya malas
"Siapa yang ganteng, Yasmine?" Suara tegas seorang Wanita membuat Yasmine mau tak mau membalikan tubuh nya. Mata nya melotot saat mengetahui siapa orang tersebut
"Eh, ibu. Anu bu yang ganteng si anu" jelas Yasmine gelagapan
"Siapa yang ganteng!" Tanya Bu Danti yang kini sudah menaikan nada bicara nya sangat kencang. Yasmine terjengkat kaget lalu reflek menjawab
"REZA BU!"
"Reza? Reza siapa? Ohh ibu tau! Pasti reza adrian anak XII ipa 2 kan maksut kamu?" Tanya Bu Danti dengan nada suara yang sangat serius
"Eh, engga bu. Bukan!" Sergah Yasmine cepat
"Alah alah alesan aja kamu. Biar nanti ibu salamin kamu sama Reza"
"Sudah kembali menghadap ke depan. Papan tulis itu di depan bukan di belakang. Pusing ibu, ga cewek nya ga cowok nya sama aja. Sama-sama gembleng" ujar Bu Danti dengan logat jawa nya yang kental. Yasmine yang mendengar omongan bu Danti pun hanya mendengus
'Sampe anak ayam lebaran sama kucing juga gue ogah sama tuh si tua' gerutu Yasmine sebal
***
"Van lo mau ke kelas mana?" Tanya Reza saat melihat Devan sudah berjalan duluan ke arah lantai 2, dimana kelas 11 berada."Gue ke sebelas ipa satu" jelas Devan singkat. Mereka ber-empat baru saja mendapat tugas dari pak Eza agar memanggil seluruh anggota team futsal agar segera berkumpul ke lapangan karena kata pak Eza, ada pengumuman penting yang harus segera di beritahukan.
"IKUUUT" teriak Radit heboh
"Bacot bacot. Lo ketularan virus si reja ya? Berisik banget sumpah" gerutu Jati sebal karena mendengar teriakan heboh Radit
"Kok gue? Gue ga ngomong apa-apa tetep aja salah. Da aku mah apa atuh cuma selingkuhan kamu" ujar Reza dengan tampang yang demi tuhan tidak ada bagus-bagus nya sama sekali
"Apasih lo. Jijik" dengus Jati sebal
"Tai kamu jati"
Radit kembali menatap Devan tanpa memperdulikan pertengkaran Jati dan Reza yang menurut nya sama sekali tidak penting. Ya emang gapenting sih.
"Van gue ikut, ya?" Ujar Radit tetap dengan pendirian nya. Yaitu, ikut masuk ke kelas Caca.
"Mau ngapain sih, Dit? Lo kan tadi udah masuk kelas 10" ujar Devan dengan nada datar seperti biasa
"Gue mau ketemu caca, vaaan" rengek Radit menjijikan. Mendengar suara merajuk Radit sontak Reza dan Jati berhenti bertengkar dan menatap Radit dengan jijik
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY
Teen FictionKisah seorang gadis yang berjuang untuk mendapatkan cinta sang pangeran es pujaan-nya.