"Caca"
"Kak Devan"
Tanpa sadar Devan menafan nafas nya saat mendengar Caca menyebut nama-nya. Entah mengapa hatinya kini terasa lega. Hati nya merasa senang mendengar Caca memanggil nama-nya lagi.
"Abanggg! Abang sana hush gaboleh deket-deket sama kakak cantik. Aku masih marah sama abang" ujar Nadine yang sudah turun dari kursi dan mendorong tubuh Devan agar Devan pergi
"Ih Nadine apa sih! Abang kan mau di sini" omel Devan berusaha mempertahankan agar tidak terdorong oleh Caca
Nana dan Caca yang melihat adegan Devan yang masih saja ngotot tidak mau pergi
"Gaboleh abang! Abang gaboleh deket-deket sama kakak cantik udah sana abang sama nenek sihir aja" Ujar Nadine yang masih bersikeras mendorong tubuh Devan. Namun Devan masih saja tetap diam, devan hanya menggeleng gelengkan kepalanya
"Ihh bodo aku sebel sama abang" ujar Nadine seraya berlari memeluk Cava yang tengah menghias strawberry cup cakes nya
"Udah ah gaboleh kayak gitu sama abang. Mending sekarang kita makan cupcake nya yuk" ajak Nana seraya membawa nampan berisikan cupcakes
Devan yang sedari tadi berdiri di dekat lemari pendingin pun bergeser memberi jalan untuk mama-nya
"Yaallah, caca kenapa makin cantik sih elah jadi susah lupa kan" dumel Devan di dalam hati. Devan terus menatap caca yang tengah menggandeng lengan Nadine.
"Abang ngapain ikut duduk?" tanya Nadine dengan nada tidak suka saat melihat Devan yang sudah duduk di hadapan Caca seraya mencomot cupcakes
Devan menaikan satu alisnya lalu memajukan bibirnya seperti tengah merajuk
"Abang gaboleh duduk disini? Yaudah deh abang gajadi makan kue nya" ujar Devan dengan nada sok sedih
Devan berdiri dan berjalan ke arah lantai dua
'Satu....'
'Dua...'
'Tig...'
"Abang"
Devan yang tengah berhitung di dalam hati-pun tersenyum menang. Devan tau bahwa adik perempuan satu-satunya itu tidak akan tega melihat kakak laki-lakinya sedih
Devan membalikan tubuh nya dan menatap Nadine dengan tatapan sendu
"Apa?" tanya Devan dengan suara parau
"Abang, abang boleh kok duduk disini makan kue nya. Abang juga boleh deh duduk di samping kakak cantik" ujar Nadine seraya menatap Devan dengan tatapan lucunya
Tidak menyia-nyiakan kesempatan Devan pun langsung kembali ke meja makan dan memilih bangku yang berada tepat di samping kanan Caca
Caca yang menyadari bahwa kini Devan sudah duduk di sebelah-nya pun berusaha menetralkan detak jantung nya sebisa mungkin
"Apa?" tanya Caca jutek saat menyadari Devan yang terus menatap nya dari samping
"Lo makin cantik aja sih ca" bisik Devan pelan
Blussh. Pipi caca pun seketika memerah mendengar ucapan Devan barusan
°°°°
"Nadine udah tidur, ca?"
Caca yang tengah merapikan isi tas nya pun terlonjak kaget saat mendengar suara laki-laki dari arah belakang-nya
"Eh, iya kak" jawab Caca yang kini sudah berdiri dan merapikan letak tas nya
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY
Teen FictionKisah seorang gadis yang berjuang untuk mendapatkan cinta sang pangeran es pujaan-nya.