Sorry - XII

80 2 0
                                    

"Krininggggg"
Caca menggerutu sebal saat mendengar jam waker nya berbunyi. Ia melirik ke arah jam waker nya malas sekarang sudah pukul 6.30, itu tanda nya ia harus segera bangun dan siap-siap agar ia tidak terlambat datang ke sekolah.
'Kalo ga inget sekarang hari senin juga ogah bangun pagi" gerutunya komat-kamit

"Adek cepetan! Di bawah udah ada temen nya yang nungguin tuh" ujar Bunda caca mengetuk pintu kamar putri bungsu nya itu. Caca mengerutkan kening nya saat mendengar ucapan sang bunda

"Temen?siapa?" Fikir caca dalam hati

"Jangan-jangan kak Devan!" Guman nya senang

"Iyyaaa bun sebentaar!" Teriak caca. Caca kembali melihat penampilan nya di kaca. Hari ini hari senin, jadi caca menggunakan seragam putih-putih miliknua. Tidak lupa ia mengikat rambut nya menjadi kuncir kuda, seperti biasa. Caca tersenyum senang saat melihat pantulan diri nya di cermin. Gue ga terlalu buruk buat ketemu kak Devan, kok.

Caca berjalan turun ke ruang tamu rumah nya. Senyum khas tidak henti-henti nya terlukis di wajah cantik Caca karena membayangkan Devan sudah menunggu nya di ruang tamu.

Namun senyuman yang sedari tadi mengembang pun luntur seketika saat Caca menatap seorang laki-laki mengenakan seragam putih-putih dengan badge yang sama dengan nya tengah duduk di sofa ruang tamu sembari memainkan handphone nya. Laki-laki itu tersenyum manis saat menyadari Caca sudah datang. Caca pun hanya membalas nya dengan senyuman yang di paksakan. Yaa, laki-laki itu adalah Radit.

"Pagi caa" sapa Radit dengan tetap memasang senyuman di wajah nya

"Pagi kak" jawab caca seadanya

"Lo ngapain pagi-pagi kerumah gue, kak?" Tanya Caca kelewat polos

"Mau mulung"
"Enggak laah. Gue pagi-pagi gini kerumah lo ya mau jemput lo lah" lanjut Radit yang hanya di balas dengan anggukan kepala dan gumaman kata 'oooh'

"Yaudah kalo gitu berangkat sekarang aja yuk" ajak Caca pada Radit

"Lah? Lo ga mau sarapan dulu emang? Nanti sakit lagi, caa" ujar Radit khawatir pada Caca. Caca pun hanya mendengus pelan mendengar nada khawatir Radit

"Engga. Gue makan di sekolah aja, takut telat" ujar Caca tidak sepenuh nya berbohong

"Yaudah ayo berangkat. Tapi izin dulu yaa?"

"Iyaa" ujar Caca yang kini sudah berjalan ke arah ruang makan tempat dimana keluarga nya tengah berkumpul

"Bunda, ayah caca izin berangkat yaa" ujar caca seraya mencium tangan kedua orang tua nya

"Lohh. Kamu ga sarapan dulu? Nak Radit juga ga sarapan dulu?" Tanya bunda caca pada caca dan Radit

"Eh, gausah tante gapapa. Tadi Radit juga kebetulan udah sarapan di rumah" jelas Radit pada Bunda caca

"Yaudah kalo gitu saya sama caca pamit dulu ya om,tante, bang Audi. Assalamualaikum" pamit Radit pada orang tua dan kakak laki-laki Caca

"Gila gilaa. Bun yah, Caca di rebutin sama dua cowok!" Ujar Audi heboh saat melihat Caca dan Radit sudah pergi dari rumah

****
"Thankyou ya kak" ujar Caca pada Radit. Radit hanya menganggukan kepala nya seraya memberikan senyuman maut nya kepada Caca

Kini Caca dan Radit tengah berjalan menuju gedung Sma pelita setelah tadi Caca sempat mengantar Radit untuk memakirkan motor nya di parkiran kelas duabelas.

"Ca?" Tanya Radit tiba-tiba. Caca yang di panggil pun lantas mendongakan kepala nya ke arah sumber suara

"Hmm?"

"Kok kalo gue liat-liat....idung lo makin pesek ya?" ujar Radit yang kini sudah mencubit idung Caca dengan gemas. Caca yang terkejut pun hanya memukul lengan Radit dengan sebal

"Sakit bego,kak!" Dumel caca yang kini tengah mengelus-ngelus hidung nya yang sudah memerah akibat ulah jail Radit

"Utuk utuk utukkk sini sini" ujar Radit seraya membantu caca mengelus hidung-nya

"CAELAAAAAAH RADIIIIT KIIIIW" mendengar suara berisik dari arah belakang sontak Caca dan Radit memutar tubuh nya ke belakang. Caca terkejut saat melihat Reza dan Jati. Tidak, bukan caca bukan terkejut karena melihat Reza dan Jati. Caca terkejut karena melihat sesosok laki-laki yang kini tengah menatap-nya dengan tatapan sangat datar. Laki-laki itu berdiri tepat di sebelah Reza. Ya, Devan-nya kini tengah menatap ke arah nya dengan tatapan datar nya seperti dahulu.

"Eem kak, gue balik ke kelas dulu ya? Bye" ujar Caca yang kini sudah bersiap untuk berjalan ke arah kelas nya

"Iyya! Semangat belajar nya caca cantik" teriak Radit seraya melambaikan tangan nya ke arah Caca dengan senyum yang mengembang di bibir nya

***
"Anjiiiir gila woi kak Devan romantis banget ya ternyata" ujar Yasmine lebay. Saat ini aku tengah menceritakan tentang date pertama ku dengan kak Devan

"Iyaa. Tapi nyesek sih. Dia bilang gue orang kedua setelah mantan dia pas smp" ujar ku lesu

"Mantan nya pas smp?" Tanya Sasya pada Caca, caca pun hanya menganggukan kepala nya lesu

"Yaudah lah ca, yang penting kan lo orang kedua tuh yang di ajak ke tempat favorite dia. Itu tanda nya kak Devan beneran serius sama lo" ujar Sasya pada Caca

"Semoga sih beneran suka" gumam caca pelan

Dan lagi-lagi tanpa mereka semua sadari ada satu orang yang tengah tersenyum miris menyimpan perasaan nya dalam-dalam.

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang