Sorry - XV

110 2 0
                                    

Kini Radit dan team futsal lain-nya tengah berlatih futsal seperti biasa. Sudah satu bulan semenjak kejadian penolakan yang di lakukan Caca kepada nya namun suasana hati Radit belum juga kembali seperti semula, ia masih merasa sesak bila tidak sengaja bertemu Caca. Radit juga sudah tahu bahwa kini Caca dan Devan sudah semakin dekat

"Dit?" Tanya Devan yang kini sudah duduk disamping Radit. Radit yang tengah meminum air mineral nya pun menengok ke arah Devan dengan mengangkat satu alis nya

"Apa? Lo manggil gue kayak gitu bikin gue geli tau ga van. Kayak cewek lagi minta di kasih cium" ujar Radit dengan tatapan geli nya

"Yee tai" ucap Devan seraya menoyor kepala Radit. Radit pun hanya terkekeh geli

"Kenapa sih devaan kuu?" Tanya Radit dengan gaya menggoda

"Anjing. Jijik gua najiss" ujar Devan menatap jijik ke arah Radit yang kini tengah memasang wajah genit nya ke arah Devan. Lantas Radit yang mendengar ucapan devan pun hanya tertawa dengan sangat kencang

"Gue serius tai" ujar Devan sebal. Radit pun mencoba memberhentikan tawa nya

"Iyaiyaa. Kenapa sih?" Tanya Radit yang kini sudah berhenti tertawa

"Lo masih suka sama Caca?" Tanya Devan pelan

BLAM!
Radit yang di tanya seperti itu tiba-tiba saja diam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia menarik nafas nya sebentar sebelum menjawab

"Enggak. Gue udah ga suka lagi sama Caca" ujar Radit berbohong. Devan pun hanya terkekeh mendengar jawaban bohong dari Radit

"Sepik" ujar Devan

"Gue tau lo bohong dit. Kita sahabatan udah dari sd jadi gue tau kapan lo jujur dan kapan lo bohong" lanjut Devan yang kini sudah menatap lurus ke arah lapangan

"Lo gabisa bohong dari gua" ujar nya lagi. Radit menghela nafas nya pelan sebelum akhirnya menjawab

"Iyaa, Gue emang masih suka sama Caca. tapi lo tenang aja Van, gue lagi nyoba buat ngelupain perasaan gue sama Caca kok. Santaii" ujar Radit dengan kekehan khas di mulutnya

"Woles dit, lo berhak buat suka sama siapa aja kok. sekalipun itu caca" ujar Devan pelan. Radit yang mendengar ucapan Devan pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Yaudah kalo gitu gua balik duluan ya ngeri di cariin emak gua" ujar Devan yang kini sudah berdiri, bersiap untuk pulang

"Yoo! Hati-hati van" ujar Radit yang hanya di balas anggukan kepala oleh Devan

"Lusa gue bakal nembak cewek dit" ujar Devan yang tiba-tiba saja berhenti di depan Radit. Radit tersenyum miris lalu menganggukan kepala nya -lagi-

"Oke, gue bakal liat gimanasih Devan sang kapten futsal kalo lagi nembak cewek. Good luck, van" Ujar Radit pada Devan seraya menepuk pelan bahu Devan. Devan terkekeh mendengar ucapan Radit

"Thankyou dit!"

***
Caca menatap ke arah handphone nya yang mati. Ia baru saja mendapat pesan dari Bunda nya bahwa bunda dan ayah nya akan pulang malam karena harus pergi ke Tasik untuk pergi menemui keluarga disana. Dan itu artinya Caca akan dirumah hanya berdua dengan kakak laki-laki nya, Audi.

Caca merebahkan tubuh-nya dengan malas di atas kasur namun baru saja Caca ingin memejamkan matanya tiba-tiba saja handphone nya yang ia taruh di atas nakas berbunyi menandakan ada 1 pesan yang masuk. Dengan malas caca pun membuka pesan tersebut ternyata dari group

Yasmine shafira : H-2 gaeeeeesss!!

Audrey Chairunissa : laah mau ada apaan emang?-_-

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang