Sorry - XVI

116 2 0
                                    

Hari ini tepat tanggal 14 februari 2016. Yaa itu tanda nya hari ini juga acara valentine di sekolah nya akan di selenggarakan. Tadi Devan sudah memberikan nya pesan singkat jika ia akan menjemput Caca tepat pukul 19.00. ia melirik ke arah jam yang berada di atas meja rias nya. Sekarang sudah pukul 18.30 itu tanda nya sekitar 30 menit lagi Devan akan sampai di rumah nya. Caca kembali melihat wajah nya di depan cermin, wajah nya sengaja di rias natural oleh bunda nya karena Caca tidak suka jika wajah nya terlihat terlalu menor. Caca memakai dress berwarna soft pink yang sangat pas di badan dan warna kulit-nya, rambutnya di sanggul dan agak sedikit di buat berantakan. Caca tersenyum takjub melihat hasil karya bunda-nya.

'Cakep juga gue kalo lagi dandan. Tatjana saphira aja mah lewat' gumam Caca yang masih saja asik memperhatikan tampilan nya di depan cermin

'Tok tok tok'

"Adek cepet turun udah ada Devan di bawah" ujar Bunda caca yang kini sudah menyembulkan kepalanya di balik pintu kamar Caca

"Iyaa tunggu sebentar bun"

Caca mengambil Clutch berwarna senada dengan dress nya yang berada di atas meja rias nya. Caca menarik nafas sebentar sebelum akhirnya keluar dari kamar untuk bertemu dengan Devan yang sudah menunggu di ruang tamu rumah nya. Caca berjalan dengan jantung yang berdegup kencang, mulut nya tak henti berkomat-kamit semoga Devan tidak mentertawakan dandanan-nya

"Aah! Ini dia si cantik yang dari tadi kita tunggu" ujar Bunda Caca saat mlihat putri bungsu nya tengah berjalan menuruni tangga. Mendengar ucapan Tante Deva -bunda Caca- barusan pun sontak membuat tiga orang laki-laki yang tengah duduk di ruang tamu pun mengikuti arah pandang Tante Deva. Mereka semua menatap Caca dengan tatapan terkejut, Caca yang di tatap seperti itu pun hanya membalas nya dengan senyuman kikuk-nya

"Gila gilaa lo Caca adek gue? Kok bisa cakep gini? Gila baru sadar gua punya adek cakep banget gini" ujar Audi heboh saat melihat adik perempuan nya yang biasa nya terlihat seperti anak sd kini berubah menjadi sangat cantik. Devan menatap Caca dengan tatapan memuja, demi tuhan Devan berani bersumpah bahwa malam ini Caca sangat cantik

"Udah siap?" Tanya Devan yang kini sudah berdiri

"Udah, yuk berangkat" ajak Caca pada Devan

"Yuk. Tante om saya izin bawa Caca dulu yaa. Bang gue sama caca duluan yaaa. Assalamualaikum" ujar Devan seraya mencium tangan ayah dan bunda Devan. Caca pun mengikuti Devan untuk menyalami ayah bunda nya

"Jangan pulang malem-malem" bisik bunda nya pelaaan. Caca menatap mata bunda nya sebentar

"Ga pulang malem kok bun, paling pulang pagi" bisik Caca tak kalah pelan dari Bunda nya

"CACAA!" teriak bunda nya heboh. Semua orang yang ada di ruang tamu pun menatap ke arah bunda dengan tatapan terkejut, Caca yang di teriaki pun hanya memandang geli pada bunda nya

"Bercandaa buuuuun. Yaudah ah caca sama Devan pergi dulu. Dadaah assalamualaikum" ujar Caca yang kini sudah berjalan beriringan dengan Devan

"Ayo naik" ujar Devan yang kini sudah membuka pintu mobil untuk Caca. Caca terkekeh geli menerima perlakuan Devan

"Makasih kak Dev" ujar Caca. Devan pun masuk kedalam mobil dan melajukan mobil menuju sekolah dengan kecepatan normal. Caca menatap Devan dengan tatapan memuja. Caca akui tingkat ketampanan Devan naik hingga 99% malam ini. Devan memakai tuxedo berwarna hitam dengan dalaman kemeja berwarna putih. Rambutnya terlihat tidak rapih namun hal tersebut tidak mengurangi kadar ketampanan Devan, justru Devan sangat tampan dengan rambut tidak rapih nya itu.

"Gue tau gue ganteng, ca" ujar Devan tiba-tiba. Caca menundukan wajahnya malu mendengar ucapan Devan barusan, Devan yang melihat pipi Caca yang merona pun tertawa geli

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang