PART SEPULUH

3.6K 205 1
                                    

Warning !!! Typo bertebaran dimana - mana ^^

×××××××××××××××××××××××××

AUTHOR POV

Alma terbangun dari tidurnya. Dia bangkit. Berdiri agak sempoyongan. Mematikan shower. Keluar dari kamar mandi. Mengganti bajunya yang basah dengan piyama.

Setelah rapih, ia berjalan keluar mengambil HP nya. Melihat jam. Jam 8:00 pm. Terlihat 15 Panggilan tak terjawab dari Chang wook, 5 panggilan tak terjawab dari Woo jin. 20 pesan dari Chang wook. 15 pesan line dari Chang wook,2 pesan Line dari Andra.

Melihatnya Alma hanya menghela nafas saja. Ia membutuhkan waktu sendiri dulu sekarang tak mau ada yang ganggu.

Alma berjalan ke arah dapur. Menuang air untuk di minum. Tapi saat dia Ingin minum tangannya terasa bergetar. Ia taruh lagi gelasnya. Melihat tangannya yang sudah mengkriput. Ia juga merasakan nafasnya agak hangat. Ia menyentuh keningnya dengan punggung tangannya. Panas.

"Demam..." ucapnya lirih.

Alma berjalan ke arah kulkas untuk mengambil kotak P3K. Di ambilnya satu butit obat magh dan juga satu butir obat penurun panas. Tak lama ia langsung meminumnya.

Setelah minum obat, Alma membuka kulkasnya mencari makanan. Kosong.

"Ya ampun gue lupa" Alma menepuk jidatnya. "Kan tadi belanjaannya gue taruh ruang tv. Bego banget sih gue! Pantes aja gampang di kerjain  Chang wook." Alma mendengus mendengus kesa.

Alma berjalan menuju ruang tv. Membuka plastik yang berisi makanan ringan. Ia mengambil bungkus roti tawar dan selai coklat. Membukanya. Mengambil 2 tangkup roti memberi selai coklat dan langsung memakannya.

Alma makan dalam diam. Memikirkan bagaimana kedepannya. Bagaimana orang-orang akan melihatnya setelah kejadian tadi dia triak-triak kepada Chang wook melampiaskan emosinya dengan bahasa Indonesia yang tidak di mengerti oleh orang-orang hotel.

Alam emang cenderung orangnya cuek. Tapi juga pemikir. Alma menarik nafas panjang.

"Bodolah besok mau gimana. Yang penting gue masuk. Cepet kelarin tugas gue. Ketemu aunty Lee dan Kak Ji. Terus pulang ke Jakarta. Gue udah males berurusan sama manusia satu itu. Satu setengah bulan lagi Alma. Ayo, semangat!!" Alma berbicara pada dirinya sendiri dan menyemangati dirinya sendiri juga. Alma menyunggingkan seyumnya. Berharap semua akan berjalan sesuai harapannya.

****

Alma berjalan santai menuju kitchen. Mencoba tersenyum ramah seperti biasa. Berusaha tenang dan melupakan apa yang terjadi kemarin.

"Good morning eoni" sapa Alam dengan senyum mengembang menghampiri Woo jin yang berada di cold kitchen.

Woo jin yang melihat Alma dengan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa melihatnya bingung dan heran.

Setelah Alma ada di sebelahnya Woo jin menyentuh kening Alma dengan punggung tangannya. " Kau sakit?" Alma tersenyum.

"No, iam fine eoni"

Woo jin menghela nafas lega. Ya walau sebenarnya ia merasa Alma sedikit hangat.

"Bisa kau ceritakan kejadian kemarin?" tanya Woo jin to the point. Karena jujur Woo jin memang masih penasaran dengan kejadian kemarin.

Alma menghela nafas berat. " ya aku akan menceritakannya. Tapi nanti ya saat istirahat makan siang" Alma menyengir.

"Janji?" Woo jin bertanya memastikan. mengangkat salah satu alisnya.

It's  YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang