PART LIMA BELAS

3.6K 182 0
                                    

Warning!! Typo bertebaran dimana-mana ^^

×××××××××××××××××××××××××××

CHANG WOOK POV

Alma. Puput. Ya sama sajalah. Merka satu orang yang sama. Alma Aisyah Putri. Seorang wanita yang telah berhasil membuat seorang Ji Chang wook tidak berkutik ketika ia sedang marah.

Saat pertama kali aku melihat Alma di kedai nyonya Hwang. Aku merasa seperti familiar dengan wajahnya. Mengingatkanku dengan seseorang. Tapi saat itu aku tidak berfikir kalau Alma mirip dengan Puput. Tetangga ku saat aku tinggal di Indonesia. Yah walaupun aku hanya tinggal 5 tahun. Namun sangat membantu ku saat aku serang terpuruk.

Masih ingat betul di memori otakku. Saat aku yang waktu itu sedang duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. Ayahku mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya.

Jujur saat itu aku amat terpuruk. Aku yang berjanji pada diriku sendiri, sebagai anak laki-laki satu-satunya akan menjaga ibuku selalu. Sampai saat keluargaku mengalami keterpurukan lagi. Saat usaha ayahku mengalami kebangkrutan. Dan ibuku memutuskan untuk pindah ke Indonesia. Suatu negara yang amat asing di telingaku. Indonesia.

Kami pindah ke rumah yang tidak besar. Kecil. Tapi cukup untuk aku dan ibuku. Masih ingat betul rasanya saat aku berkenalan dengan anak perempuan dengan pipi tembam dan senyuman yang sangat manis. Dia Puput. Yang selalu tersenyum manis saat aku sedang bersamanya. Walaupun kami berbeda 4 tahun. Tapi saat itu dia termasuk seorang anak perempuan yang aktif, manis, penurut, pintar namun sering lola juga.

Setelah 5 tahun aku tinggal di Indonesia. Ibu memutuskan untuk kembali lagi ke Korea. Jujur saat itu aku mersa berat meninggalkan Indonesia. Aku sudah betah di sana. Dengan mempunyai sahabat seperti Andra-kakaknya Alma- dan mempunyai adik kecil yang menggemaskan seperti Alma. Namun mau bagaimana lagi? Aku harus tetap pindah mengikuti ibuku.

Balik lagi saat aku mulai berkenalan dengan Alma. Gadis dengan sejuta pesonanya (menurutku). Saat pertama berkenalan dengannya, kesan pertama dia adalah seorang gadis dingin, berwibawa, dan cerdas.

Semakin lama aku mengenalnya dia menujukan sifatnya yang lain. Kuat, demokratis dan kritis. Saat dia mengajarku. Kami banyak berdebat. Dia sangat menerima setiap pendapatku. Tapi, saat kami berbeda pendapat dia selalu menemukan solusinya. Mengajakku bermusnyawarah untuk mencampai mufakat.

Sampai saat suatu hari, aku melihatnya benar-benar rapuh dan terpuruk. Aku mersa sebagian diriku juga merasakan yang dia rasakan. Saat dia menangis di lapangan basket hotel, saat dia pingsan di apartementnya, dan  puncaknya saat dia mengatakan dia sangat membenciku karena aku telah menghilangkan harapan yang selama 13 tahun ini dia tunggu.

Hancur. Hatiku hancur bagai telah di hantam bom serti di nagasaki.

Belum lagi masalah ku selesai. Muncul lagi masalah baru. Muncul scandalku dengan Alma. Memberitakan hubunganku dengan Alma. Di perparah dengan ada yang mengatakan bahwa Alma telah merebutku dari wanita yang katanya adalah Miss Korea. Jujur aku tahu Miss Korea itu saja tidak. Tapi aku terus di gosipkan dengannya.

Tepat saat malam itu. Saat satu hari setelah pertengkaran hebatku dengan Alma. Aku ke apartement Alma. Masuk langsung karena aku tahu password dan belum diganti.

Sebenarnya aku hanya berniatan meminta maaf. Tapi, saat dia terus menolak perminta maafku walau aku sudah benar-benar merendahkan diriku.

Menyesal. Ya aku benar-benar menyesal saat itu karean telah membuatnya benar-benar marah. Sampai saat dia mengatakan dia 'menyesal karena telah bertemu denganku'. Kau tahu? Saat itu rasanya untuk bernafas pun aku tak sanggup. Sesak dan benar-benar sakit mendengarnya.

Karena aku sudah tak tahan rasanya memendam rasaku ini. Akhirnya aku menyatakan perasaanku.

Jujur saat itu aku memang sedik memaksakannya. Bilang lah aku egois. Tapi aku memang tahu. Alma memang sama sepertiku. Kami saling mencintai. Aku tahu walaupun dia selalu menyangkalnya.

Matanya tidak bisa membohingiku. Ya walaupun aku tahu di mata itu juga sebenarnya menancarkan kebencian. Tapi disana terlihat betul dia juga mencintaiku.

Dia terus menyangkal. Sampai saat dia mengatakan bahwa dia Mencintai kak Ji. Hanya kak Ji. Buakan aku.

Aku berfikir keras. Kak Ji. Aku tahu betul panggilan itu. Itu adalah panggilan Puput kepadaku.

Kau tahu? Saat aku benar-benar tersadar bahwa wanita yang dihapanku ini adalah benar-benar Puput. Tetanggaku saat akau masih di Indonesia, aku benar-benar senang.

Sakin senangnya aku terus memeluknya erat. Dan dia pun hanya bisa menangis di pelukanku.

Dua hari setelah kejadian itu hubunganku memang sudah membaik. Kalau kalian menyangka aku dan Alma menjadi sepasang kekasih. Aku akan mengatakan dengan mantap bahwa kami bukanlah sepasang kekasih.

Walaupun kami sama-sama tahu, kami salang mencintai. Tapi kami hanya menjalani hubungan seperti biasa. Walaupun dengan intensitas lebih dekat dan sering.

2 hari setelah itu juga dengan resmi Alma mengenalkan dirinya adalah Putri dari Mr. Dimas Nugroho pemilik dari NGR Corp. Dan meng klarifikasi tentang scandal kami.

Kami mengadakan konversi pers. Mengatakan hubungan kami adalah hanya sebatas teman dan patner kerja. Ditambah lagi kami adalah teman dari kecil. Dan satu lagi. Aku juga menepis secara tegas bahwa aku benar-benar tidak ada hubungan apa-apa dengan Si Miss Korea atau kalau kata Alma, Wanita plastik itu.

Scandal aku dan Alma pun selesai. Ibuku dan ibunya Alma juga pada akhirnya bertemu lagi dan bersahabat kembali.

Alma dan Aku? Kami sibuk dengan pekerjaan kami masing-masing.

Alma yang sibuk menggantikan Andra yang meng-handel perusahaannya di Korea.

Aku yang masih sibuk shooting drama terbaruku.

***

Hay... Hay... Hay...
Ketemu lagi. Maaf ya part ini pendek.
Disini gw cuma mau menceritakan dari sudut pandangnya Chang wook aja.
Lanjut Part nya juga insyaallah ngga bakal lama.

Terimakasih banyak yang udah baca sampai di sini.

Salam

Infat ^^

It's  YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang