PART ENAM

4K 199 2
                                    

Warning !!!! Typo bertebaran dimana-mana ^^

×××××××××××××××××××××××

Chang wook berlari sambil menggendong Alma. Saat ini mereka telah sampai di Rumah Sakit. Panik.

Beberapa orang perawat menghampiri Chang wook dan Alma sambil mendorong ranjang Rumah sakit.

Chang wook membaringkan Alma di atas ranjang. Mendoronga ranjang bersama beberapa perawat ke UGD.

Setelah sampai di UGD, Chang wook di tanya oleh salah satu perawat.

"Permisi, anda wali dari gadis itu?" Tanya perawat itu pada Chang wook yang sedang melihat Alma di periksa dokter. Chang wook mengangguk.

"Bisa ikut saya sebentar untuk mengurus administrasi"

"Baiklah" Chang wook mengikuti perawat itu untuk mengurus administrasi.

Setelah selesai mengurus administrasi, Chang wook kembali ke UGD. Menghampiri Alma yang sedang tergolek lemah dengan muka pucatnya.

Chang wook duduk di samping Alma. Melimperhatikan Alma.

"Alma-ya sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa kau begitu lemah seperti ini" Chang wook bertanya pada Alma. Bukannya Chang wook bodoh berbicara pada orang pingsan, hanya saja ia masih tak menyangka aka terjadi seperti ini. Alma yang terlihat dari luar begitu kuat, sekarang begitu lemah tak berdaya.

"Permisi, apakah anda wali dari gadis ini?" Tanya seorang dokter kepada Chang wook. Chang wook yang sedang melamun tersadarkan oleh suara itu.

"Iya, ada apa, dok?" Chang wook berdiri. Menatap dokter itu serius.

"Ada yang saya ingin tanyakan kepada anda"

"Silakan, dok. Apa pun akan saya jawab. Jika itu mengenai Alma."

"Begini, apakah akhir-akhir ini dia terlihat sedang bersedih atau sering melamun?" Tanya dokter.

Chang wook berfikir sejenak. "Iya,dok. Dua hari lalu dia terlihat begitu sedih. Sampai menangis terisak."

"Apakah anda tau penyebab dia menangis?" Chang wook menggelengkan kepala. Tanda tidak tau.

"Baiklah kalau begitu. Saya menduga gadis ini sedang menderita setres ringan" Jelas dokter membuat Chang wook kaget. Alma? Setres?

"Dan sepertinya dia kelelahan. Dan satu lagi. Dia pasti telah lupa makan dan terlalu banyak pikiran. Maka dari itu penyakit magh nya kambuh. "

"Magh? Apakah itu berbahaya, dok" tanya Chang wook khawatir.

"Tergantung tingkat parahnya magh tersebut. Jika saya perkiraan gadis ini mempunyai magh yang cukup parah. Dan itu berbahaya bagi kesehatannya. Anda tidak tau dia punya penyakit magh?" Chang wook menggeleng kembali.

"Sebenarnya saya tidak terlau dekat dengan dia,dok. Jadi saya tidak tahu jika dia mempunyai magh separah ini."

"Kapan anda tahu dia pingsan?"

"Sekitar 30 menit yang lalu saya menemukan dia telah pingsan di Apartmentnya. Melihat itu, saya langsung membawanya kemari. Dia seorang diri tinggal di Korea ini." Chang wook menjelaskan kepada dokter.

"Oh, untung saja anda cepat membawanya kemari. Kalau tidak, entah apa yang akan terjadi padanya." Chang wook tersentak mendengarkan ucapan dokter itu. Ia bersyukur mengikuti kata hatinya untuk ke apartment Alma. Kalau tidak, mungkin pertemuannya di lapangan basket kemarin adalah pertemuannya dengan Alma yang terakhir.

"Terimakasih, dok. Atas bantuan anda" Chang wook membungkukan badannya.

"Sama-sama. Itu memang telah menjadi tugas saya." Dokter itu tersenyum ramah pada Chang wook. Lalu dokter itu melangkah meninggalkan Chang wook.

It's  YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang