BAB IV (Just Friend?)

417 35 0
                                    

Harry melihat ke arah Olivia, dia menggigit bibir bawahnya tanda bahwa dia sangat cemas dengan keadaan ini.

"Hey, do you hear me?"

"Aku tidak tuli Niall, aku mendengarmu" jawab Harry kesal.

"Kebetulan kita bertemu disini, dan hey kau bersama siapa?" Niall menggoda Harry dan melihat ke arah Oliv.

Oliv menatap Harry dan Harry tidak tau apa yang Oliv garapkan untuk di ucapkan Harry.

"Hanya teman" jawab Harry singkat

'Fvck Harry. Hanya teman?
Oke HANYA TEMAN!
Ah aku seharusnya bisa terima dengan jawaban Harry. Tapi tetap saja ini menyakitiku. Sangat sakit. Bodohnya aku berharap Harry jujur. Sekarang pikiran buruk mulai mengelabuiku. Aku hanya orang biasa, aku tidak seperti mantannya yang penyanyi atau model terkenal, mungkin dia malu mengakui aku, iya dia pasti malu. Bahkan dia pun menyembunyikan ku dari Niall sahabat terdekatnya. Betapa bodohnya kau Oliv.' Olivia bicara dalam hatinya.

"Kau benar-benar sendiri?" tanya Harry ke Niall.

"Kau lihat? Bolehlah aku bergabung?"

Harry diam, aku tak tau apa yang harus dijawabnya.

"Tentu saja boleh, hai aku Olivia, senang bertemu denganmu Niall Horan" Olivia tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Hey bagaimana kau tau namaku?" Niall membalas uluran tangan Oliv.

"Silahkan duduk Niall, siapa sih yang gak kenal kamu?"

"Hahahaha, Harry lihat temanmu mulai menggodaku"

Harry tersenyum terpaksa. Oliv tau Harry tidak suka keadaan ini. Dia bilangkan Oliv hanya teman. Dan sekarang kedua temannya sedan berbincang-bincang tanpa memperdulikannya.

Niall mulai banyak bicara, dia banyak bertanya bahkan dia sempat menanyakan id twitter dan ig Olivia. Oliv tidak keberatan karena dia tidak pernah ngepost apapun tentang Harry karena hubungan yang benar-benar mereka rahasiakan. Sangat amat rahasia.

Niall juga bercerita tentang Liam, Louis, dan rumour yang menimpa mereka, tentang management yang menentang ini itu, tentang album baru mereka, dan Niall really really a good boy menurut Olivia. Gak salah kalau banyak artis wanita yang kagum sama dia.

"Aku terlalu banyak cerita bukan? hahaha" tawa Niall renyah.

"Aku suka kau banyak cerita. Sungguh" jawab Oliv dengan tulus.

"Sungguh? Akan senang jika kita bisa bertemu lagi Oliv"

"Tentu saja Niall, kita pasti bertemu lagi".

"Harry kenapa kau diam saja?" tanya Niall.

"Mungkin dia sangat lapar dan menikmati makanannya" jawab Oliv tanpa melirik Harry.

Niall melirik jam tangannya.
"Harry come on, kita harus kembali ke studio"

"Kau luan lah Niall, aku masih ingin disini"

"Baiklah, jangan terlalu terlambat. bye Oliv sampai ketemu lagi" Niall melemparkan senyum nya padaku, dan aku membalasnya. Aku tidak punya pilihan lain.

--

Niall pun pergi. Sekarang hanya tinggal Olivia dan Harry disini. Mereka hanya diam dan saling tatap. Harry menatap Oliv dingin dan mata hijaunya terlihat gelap. Ekspresinya tak bisa di artikan. Tangannya terlipat di dadanya. Olivia tak tau apa yang ada dalam pikirannya. Tapi setelah itu...

"Aku harus pergi" ucapnya tiba-tiba.

"Kenapa tiba-tiba?"

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi"

"Kenapa kau tiba-tiba seperti ini Harry?"

"Pikirkan saja sendiri" Harry meninggalkan kursinya.
Olivia mengejarnya masih belum terima perlakuannya.

"Kau menyalahkanku sekarang? Memangnya apa yang telah aku lakukan? Seharusnya aku yang marah. Ya tapi aku sadar seorang yang HANYA TEMAN tak berhak untuk marah"

Harry berhenti dan berbalik ke arah Oliv.

"Masuklah ke mobil, kita bicarakan ini"

"Tidak perlu Harry Edward Styles. Aku sudah lelah. Sampai jumpa" lalu aku pergi meninggalkan Harry.

"Olivia" dia memanggil dan Olivia mengabaikan.

"Olivia" Olivdengar dia memanggil tapi dia malah mempercepat langkah tapi tetap saja Harry bisa mendapatkannya. Dia menarik tangan Oliv dan membalikkan badan Oliv kearahnya.

"Hey kau kenapa?" tanyanya.

"What a jerk. kau masih bertanya aku kenapa? Don't fucking touch me!" Olivia melepas paksa genggaman Harry. tapi Harry kembali menggenggamnya dan menarik Olivia ke pelukannya. Oliv mengerang dan mencoba melepasnya tapi Harry semakin mengencangkan pelukannya.

"Ini di depan umum kau bodoh. Sialan lepaskan aku!"

"Aku tidak akan melepasmu sebelum kau memaafkanku"

"Kau bodoh. Aku benci"

"Semakin tak akan ku lepas Oliv"

"Harry please lepaskan atau aku tidak akan pernah memaafkanmu"

Akhirnya dia pun melepaskan pelukannya, dan Olivia langsung berlari memanggil taxi, dan meninggalkannya.
Olivia benar-benar sangat kecewa padanya saat ini. Amat sangat kecewa.

OLIVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang