BAB XXI (Again)

308 32 0
                                    

 Show berlangsung sangat meriah, Olivia sukses pada show pertamanya dan sama sekali tidak terlihat bahwa ini pertama kalinya dia show. Tepuk tangan meriah mengakhiri London Fashion Week dari Brand Chanel.

Olivia mulai mencari dimana posisi Harry dan Niall dan tak sabar bertemu kekasihnya.

"Niall" Olivia berlari kecil ke arah Niall. Niall terlihat menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya.

"For you" Niall memberikan bouquet bunga mawar putih yang tidak terlalu besar, tapi rangkaiannya sangat indah. Dengan card bertuliskan 'congratulations Olivia'

"Thanks Niall." Olivia menerima bunga itu dengan canggung, bagaimana mungkin sahabat Harry bahkan lebih peduli terhadapnya, dibandingkan Harry kekasihnya sendiri.

Dia mencari sosok yang dipikirkannya itu, tapi tak ditemukannya.

"Ni, kau tak bersama Harry?" tanya nya pelan.

"Seperti yang kau lihat Oliv."

Jelasa saja Olivia merasa kecewa, bahkan sangat kecewa. Lebih baik dia mempunyai hubungan rahasia seperti dulu saja, saat Harry selalu meluangkan waktunya sesibuk apapun dia, bahkan untuk hal-hal yang tidak penting. Daripada seperti sekarang ini, ketika seluruh dunia tau dia adalah kekasih Harry Styles, tapi Harry sendiri tidak pernah punya waktu untuk Olivia, yang selalu ada malah Niall, sahabatnya sendiri.

---

Niall membawa Oliv ke studio after show, karena mereka tidak punya tujuan. Mereka memesan delivery pizza, kali ini Niall yang mentraktir Oliv.

Olivia banyak tertawa ketika bersama Niall, apapun hal yang dilakukan Niall terasa lucu baginya. Apalagi ketika dia bercerita tentang Louis, member yang paling tua di One Direction tapi tingkahnya lah yang paling kekanak-kanakan.

"Hahahaha jadi Louis sering mencoreng wajah Liam ketika tidur?" Olivia tertawa dan sangat geli mendengar cerita Niall.

"Ya, dan dia pernah meluruskan rambut Harry, ketika bangun tidur Harry menangis."

"Hahaha aku tak bisa membayangkan Harry dengan rambut lurusnya. Dia pasti lebih cantik dari aku. Lalu apa yang terjadi dengan Liam saat bangun tidur?"

"Dan gila nya, kau tau kan mereka berdua memang pasangan gila " Liam dan Louis yang di maksudkannya. "Liam tak marah saat bangun, malah ketika dia tau Louis yang mencoreng wajah nya dia mendatangi Louis dan memintanya mencoreng wajah nya lebih banyak lagi."

Olivia kembali tertawa, kali ini sangat keras. Dia bahkan tidak bisa membayangkan betapa lucunya tingkah Louis dan Liam.

"Lalu kau? Apa yang pernah di lakukan Louis padamu?"

"Kau tidak akan percaya padaku, jika aku memberitahumu."

"Jangan bilang dia mewarnai rambutmu dengan warna merah."

"Aku akan senang jika dia mewarnai rambutku, tapi tidak itu yang terjadi. DIA MENCURI MAKANANKU! dan aku benci itu."

"Hanya mencuri makanan?" Tanya Oliv geli.

"Dia bukan hanya mencuri. Kau tau Oliv, aku selalu menyediakan sepuluh bungkus Potato di tempat penyimpanan makananku, dan dia mencurinya DELAPAN! Aku tak tau bagaimana cara dia menghabiskannya. Tapi yang paling mengerikannya, dia menaburkan satu bungkus kentang gorengku di tempat tidurku. Ketika aku bangun aku merasa sedang berada di kolam kentang goreng."

Kali ini Olivia tak hanya tertawa, dia bahkan hampir menangis karena tak sanggup ketawa lebih keras lagi.

"Dan akhirnya kentang gorengku tinggal satu bungkus, lalu aku memakannya sambil menangis." lanjut Niall.

"Hahahahah astaga Niall, hahaha kalian begitu lucu, aku tak sanggup lagi tertawa, sungguh."

"Yeah, we are really funny." jawab Niall dengan wajah datar.

Olivia masih tertawa keras saat seseorang datang dengan tergesa-gesa, terlihat dari nafasnya yang masih terputus-putus. Sekarang pria itu berdiri tepat di hadapan Olivia dan Niall yang sedang duduk berdua menghadap pintu masuk. Kontan Olivia berhenti tertawa.


---

don't be silent reader, vomment please :)


OLIVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang