BAB XXVI (Goodbye)

304 23 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 11 PM tapi Harry belum juga tiba di apartemen. Olivia tak bisa memejamkan matanya. Dia masih merasa terpukul dengan berita itu. Bagaimana bisa dia tidak mengetahuinya dari kemarin.

Olivia memang sudah curiga ketika Harry mempertanyakan Olivia tidak percaya pada rumour. Tapi dia tidak menyangka berita inilah yang dimaksudkan Harry. Jelas saja Olivia sangat kecewa, dan ini untuk kesekian kalinya pria keriting itu mengecewakannya.

Tepat di pukul 01 AM Harry kembali ke apartemen.

"Hey cuppy cake, kenapa kau belum tidur? Kau menungguku ya?" Harry menyapa Olivia yang duduk di sofa terlihat sedang menunggu kepulangan Harry. Olivia tak menjawabnya, dia berdiri dan mendekat ke Harry, kemudian...

PLAKKK!

Satu tamparan mendarat di pipi Harry. Harry yang tak menyangka mendapatkan serangan itu hanya bisa mengelus pipi kirinya yang terasa sangat pedas.

"BAJINGAN!!!" teriak Oliv. Harry tak melakukan apapun, tak berbicara apapun. Dia hanya terdiam, bingung melihat Olivia.

"ASSHOLE!! YOU'RE SUCH A MOTHERFUCKER!!"

Harry mulai tak terima dengan perlakukan Olivia.

"What the fuck Olivia, bisakah kau menjelaskan apa salahku pertama, sebelum kau memakiku dengan kata-kata kasarmu itu?"

"KAU YANG TAU KESALAHANMU STYLES!! JANGAN BERPURA-PURA SEOLAH KAU TIDAK PERNAH BERBUAT SALAH." Olivia meraung. Dia menjerit sambil menangis. Kali ini kesalahan yang di buat Harry sangat fatal. Amat sangat fatal. Dan itu menyakiti hati Olivia terlalu dalam.

"Aku tak tau apa yang.."

PLAKKK! tamparan kedua diterima Harry di pipi yang sama.

"PERGI SAJA KAU! URUSI BAYI MU!"

Harry tersadar, tentu saja. Tentu saja kesalahan itu yang diperbuatnya.

"Kau percaya padaku kan Olivia?"

"Aku pernah percaya Harry, tapi kau menghianatinya."

"Aku tak menghianatimu, itu bukan anakku."

"Lalu anak siapa? Kenapa kau berada di Rumah Sakit menemaninya periksa kandungan? Bahkan kau lebih memilih dia dibanding melihat show pertamaku? Kau tau apa yang aku rasakan Styles? HATIKU HANCUR!! SANGAT HANCUR!!"

"Olivia ini tak seperti yang kau tau."

"Aku tau Harry aku tau semuanya."

"Apa yang kau tau hah? Kau bahkan tidak tau anak yang ada di kandungan Kendall adalah anak Ed. Sahabat kita!!"

Kali ini Olivia yang tercengang. Bagaimana bisa itu anak Ed?

"Aku tak percaya denganmu!"

"Terserah kau saja, kau boleh menanyakannya pada Ed?"

"Lalu kenapa kau yang bersamanya saat itu?"

"Ada sesuatu hal yang tak bisa ditinggalkannya. Jadi Ed memohon padaku untuk menemani Kendall."

"Apa kau tak bisa menolaknya? Tak bisakah kau berkata kalau kau ada acara yang lebih penting lagi? Ah iya. Bagaimana mungkin aku penting. Aku kan tidak penting buatmu."

"Kau hal terpenting dalam hidupku Olivia."

"Hahaha BULLSHIT!! Aku tak pernah percaya lagi pada kata-katamu Styles."

"Apa yang harus aku lakukan agar kau percaya padaku Olivia?" Harry mulai terlihat frustasi.

Tangis Olivia mulai mereda. Dia menarik nafas panjang untuk menenangkan dirinya.

"Aku pikir...kita cukup sampai disini saja Harry. Dan JANGAN. TEMUI. AKU. LAGI." Olivia menekankan kata-katanya. "Temui saja wanita itu, dan berpura-pura lah kita tidak pernah kenal kalaupun kita bertemu di suatu tempat nanti."

Olivia bergegas ke kamar dan menyusun baju-bajunya. Tak semua barangnya bisa di bawanya, dia hanya membawa hal-hal yang dianggapnya penting.

"Olivia kau mau kemana? Tak bisakah kau jangan pergi Oliv aku mohon."

"Harry berhentilah memohon. Aku tidak akan mendengarkan lagi apa kau bicarakan. Aku terlalu benci padamu saat ini."

Hati Harry teriris, kata-kata Olivia benar-benar menusuk. Bagaimana mungkin dia begitu fasih mengatakan membenci Harry.

"Kau benar-benar membenciku Olivia?" tanyanya Harry matanya mulai berkaca-kaca.

"Kau ingin aku jawab jujur Harry?"

"Iya."

Lalu Olivia memalingkan wajahnya ke arah Harry.

"Aku. amat. sangat. membencimu." Olivia menekankan. "Sehingga tak ada lagi ruang untukmu, saat ini. Aku benar-benar terluka Harry."

"Maafkan aku , aku mohon."

"SUDAH AKU KATAKAN JANGAN MEMOHON!! ITU MEMBUATKU SEMAKIN MEMBENCIMU."

Harry terdiam, kali ini dia benar-benar menangis. Kali ini dia kehabisan cara untuk mendapatkan maaf dari Olivia.

Olivia selesai mengemas barangnya.

"Terimakasih untuk semuanya Styles."

"Don't say good bye." kata Harry terisak.

Sejenak Olivia terdiam. Itu kata-kata Olivia setiap kali Harry mengantarkannya.

"Good Bye Styles" lalu Olivia berlalu meninggalkan Harry yang masih menangis terisak. Hatinya benar-benar terluka. Harry benar-benar terluka, sama seperti Olivia. Mereka sama-sama terluka.

---

OLIVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang