Kesembilan yeoja itu saling melemparkan pandang. Tak mampu membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Biasanya jika Sajangnim yang memanggil berarti sesuatu yang besar telah terjadi. Kenapa masalah Jessica bisa sampai ke telinga Sajangnim? Bahkan diantara mereka tak ada yang berencana membuat masalah itu sampai ke telinga Sajangnim.
Dengan langkah berat mereka berjalan beriringan menuju sebuah ruangan. Tiffany menggandeng lengan Jessica erat sedangkan ketujuh yeoja lainnya sudah berjalan duluan.
"Annyonghaseyo"Kata kesembilan yeoja itu hampir bersamaan. Mereka di persilahkan duduk dan suasana tegang muncul begitu kuat.
"Ehem. Baiklah akan aku mulai."Kata Sajangnim memecahkan suasana.
"Aku mendengar kabar diantara kalian terjadi perpecahan. Apa itu benar?"Tanya Sajangnim to the point.
Kesembilan yeoja itu terdiam cukup lama sampai akhirnya Sang Leader Taeyeon mulai bersuara.
"Anni Sajangnim. Kami baik-baik saja."Kata Taeyeon gugup.
Sajangnim menghela nafas berat lalu beralih menatap kearah Jessica. "Apa benar begitu Jessica-ssi?"
Jessica tersentak kaget "N-Nee Sajangnim."Kata Jessica terbata-bata.
"Lalu apa kau bisa menjelaskan kenapa seharian ini kau menghilang Jessica-ssi?"Tanya Sajangnim yang begitu menohok Jessica. Dari mana Sajangnim bisa tau tentang masalah ini?
"A-anda tau dari mana Sajangnim?"Tanya Jessica gelagapan.
"Tak masalah dari mana aku tau tentang hal itu. Tapi ceritakan padaku apa alasanmu menghilang?"Tanya Sajngnim mengangkat sebelah alisnya. Saat ini Jessica ketakutan setengah mati. Ia mengedarkan pandangannya kepada delapan chingunya. Namun mereka semua tertunduk. Tak ada yang ingin membelanya saat ini.
"I-itu.. Aku ada urusan dengan bisnisku Sajangnim."Kata Jessica memberanikan diri. Semua orang menatapnya dengan pandangan 'kau tak harus mengatakan itu sica'
"Saat seperti ini? Disaat kalian memiliki schedule?"Kata Sajangnim sinis. Jessica sudah tau arah pembicaraannya akan kemana.
"Ada urusan yang sangat penting dengan bisnisku tadi. Dan aku rasa aku bisa melakukan keduanya. Tapi aku sedikit terlambat."Kata Jessica jujur.
"Mana yang lebih penting bagimu? Bisnis? Atau SNSD?"Tanya Sajangnim dengan tatapan tajam.
"Tentu saja SNSD Presdir. Aku mengataskan Snsd diatas segala kepentinganku."Jawab Jessica. Member lain tak ada yang berani bicara karena salah kata saja bisa memperumit keadaan.
"Tapi sepertinya kenyataan tak sesuai dengan apa yang kau katakan. Maaf, tapi sepertinya anda tak profesional Jessica-ssi."Kata Sajangnim sinis. Jessica terdiam. Ia tak bisa lagi melanjutkan kata-katanya. Lidahnya terasa begitu kelu.
"Mianhamnida Sajngnim. Aku menyesal telah melakukannya."Kata Jessica pelan. Hanya itu yang bisa Jessica lakukan agar masalah ini tak semakin rumit.
"Jika kali ini aku membiarkanmu, kau akan terus mengulanginya seperti ini. Ini tak boleh dibiarkan."Kata Sajangnim tegas.
"Baiklah, agar masalah ini tak semakin larut aku akan memberikan pilihan padamu Jessica-ssi."Sajangnim menghela nafas panjang.
"Tinggalkan bisnismu dan kembali bersama Snsd atau tetap jalankan bisnismu dan kau bukan lagi anggota snsd?"Lanjut Sajangnim membuat pilihan. Semua member terkejut apalagi dengan Jessica. Ini benar-benar diluar akal sehatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVINE ✔️
FanfictionSaat takdir memaksa kita untuk berpisah kita hanya bisa pasrah. Saat janji untuk bersama selamanya hilang dan berganti dengan rasa saling tak mengenal. Dan saat itu tiba aku hanya ingin keburuntungan selalu menyertai mereka - Jessica Jung Ini adalah...