"Mati saja kau bodoh!"
Sudah berapa kali makian yang Jessica dapatkan karena mengendarai mobilnya dengan ugal-ugalan.
Jessica tak peduli. Sama sekali tak peduli.
Ia makin menginjak pedal gasnya di jalanan Seoul yang mulai turun salju ini.
Walaupun jika ia mati mungkin itu jauh lebih baik.
Karena itu yang ia inginkan saat ini.
"Kau mau mati apa?!"
Lagi, terdengar makian dari mobil seseorang yang baru saja Jessica salip.
"Haha karena itu yang aku inginkan."Jawab Jessica dengan mata menggelap.
"Ayolah tabrak aku! Aku tak punya lagi tujuan hidup!"Kata Jessica sambil memperhatikan truk besar yang datang dari arah berlawanan.
Satu...
Ia kembali teringat wajah Krystal dongsaeng kesayangannya dan juga keluarganya. Bagaimana jika ia mati? Mereka pasti akan sedih dan juga malu.
Dua...
Truk itu semakin mendekat. Terdengar bunyi klakson dan lampu yang berkali-kali ia kedipkan agar Jessica menyingkir. Tapi tekadnya sudah bulat.
Tiga..
Cciiiiiiiiiiiittttt
Terdengar suara ban yang berdecit akibat rem yang diinjak keras.
***
"Huh hah huh hah"
Yang terdengar hanyalah deru nafas yang terasa mencekam.
"Huh hah huh hah"
Keringat dingin mengalir dari pelipis yeoja cantik itu. Jantungnya terasa berhenti saat menyaksikan kejadian yang akan menempatkannya di dalam kematian itu. Dan ia hanya bisa terpaku sambil mencengkeram erat setir yang ada di genggamannya itu.
Jessica POV's ON
A.. Aku hampir mati.. Hampir saja menyerahkan takdirku beberapa saat yang lalu.
Aku merasa seluruh tubuhku mati rasa saat ini.
Dan sekarang rasa sakit itu muncul di sekitar pelipisku. Aku merabanya dan ternyata ini adalah darah. Pasti ini akibat dari terkena pecahan kaca.
Tubuhku bergetar. Sepertinya tadi aku refleks untuk membanting setir dan hanya menabrak sebuah pohon.
Aku benar-benar bersyukur karena aku selamat. Setidaknya aku tidak mati konyol.
Sekujur tubuhku terasa lemas. Setan mana yang merasukiku sehingga aku hampir mati konyol seperti itu?
Aku meraba sakuku mencoba untuk mencari ponsel dan menghubungi Krystal dan Sial! Sepertinya aku meninggalkan ponselku di rumah.
Kau gila Jessica. Benar-benar gila!
Jessica POV's OFF
Jessica masih berusaha untuk menetralkan degupan jantungnya yang masih berdetak kencang. Tubuhnya semakin bergetar diiringi dengan tangisan yang mulai jatuh dari mata yeoja itu.
"M-mianhae eomma.. Appa.. Soo jung-ah.."
"Aku menyia-nyiakan hidupku sebentar ini. Setelah usaha kerasku bertahun-tahun."Kata Jessica benar-benar menyesal.
Jessica menekuk kepalanya ke arah setir sambil berusaha menekan tangisnya yang tak kunjung berhenti. Bahu itu terus bergetar tanpa tahu kapan harus berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVINE ✔️
أدب الهواةSaat takdir memaksa kita untuk berpisah kita hanya bisa pasrah. Saat janji untuk bersama selamanya hilang dan berganti dengan rasa saling tak mengenal. Dan saat itu tiba aku hanya ingin keburuntungan selalu menyertai mereka - Jessica Jung Ini adalah...