Chapter 1

30.2K 746 14
                                    

Jatuh cinta itu ada beberapa macam. Cinta pada pandangan pertama, cinta karena terbiasa ataupun cinta karena adanya rasa aman dan nyaman. Cinta itu kasih sayang, dimana kita dapat menyayangi, mencintai dan menerima pasangan kita dengan tulus.

Cinta itu seperti buah stroberi yang saat kita melihat buahnya yang menarik kita ingin merasakannya dan saat kita sudah merasakannya kita akan menyesal memakannya karena berasa masam, karena kita tidak tau apakan stroberi yang kita makan itu manis atau masam. Siapa yang tau kan?

Cinta juga begitu, saat kita melihat pasangan lain kita akan berpikir bahwa semua cinta itu menyenangkan. Tapi saat kita sudah merasakannya sendiri kita akan tau apa arti kata cinta yang sebenarnya. Kita tidak akan tau apakah cinta yang telah kita pilih itu tepat buat kita atau tidak.

Seperti yang dialami Andre saat ini, Andre Dwanggara tepatnya bukan Andre yang lain. Andre yang tiba-tiba su-ah-cinta sama seorang laki-laki lebih tepatnya kakak kelasnya. Namanya Riski, Riski Permana. Kakak kelasnya yang merutnya imut itu berhasil mencuri hatinya.

Dan saat ini ia pusing, ia kekeuh nyangkal kalo dirinya masih normal dan belu-gak belok. Tapi kenapa saat ini ia malah memikirkan kakak kelasnya itu. Ia bingung, bimbang, dia gak ngerti sama dirinya sendiri. Saat ini dia-Andre tengah tiduran di belakang gedung sekolahnya tak mempedulikan kalo jam pelajaran udah berlangsung sejak satu jam yang lalu.

Ia ingin menyendiri, ia ingin menenangkan pikirannya, menjernihkan pikirannya. Sekitar jam 3 sore sekolah udah selesai dan 30 menit kemudian Andre baru balik ke kelasnya, kelasnya udah kosong ah nggak, ternyata masih ada Adit, Shin dan Runa masih ada di dalam kelas.

Andre berjalan lesu kedalam kelasnya untuk mengambil tasnya. "Belum pada pulang?" tanya Andre basa-basi dan langsung berjalan ke bangkunya.

"Gue khawatir sama lo, 3 jam pelajaran lo bolos. Kemana?" tanya Adit. Entah sejak kapan mereka berempat jadi tambah akrab.

"Belakang sekolah gue, lagi males masuk kelas" jawab Andre sambil mengangkat bahunya cuek. Setelah sampai Andre langsung mangambil tasnya dan menyampirkan di punggungnya.

"Pulang yok" ajak Runa dan mereka berempat pun berjalan menuju ke parkiran.

Andre berjalan paling belakang dan tak sengaja matanya melihat kearah kelas yang masih terlihat cukup rame, mungkin mereka masih mengerjakan tugas kelompok atau apa. Bukan itu yang menarik perhatiannnya, tapi sosok anak laki-laki yang sudah menarik perhatiannya. Siapa lagi kalo bukan kak Riski.

Andre berhenti dan memperharikan kak Riski yang tengah tertawa dengan teman-temannya. Ia lupa, kak Riski udah kelas 3 otomatis ia akan mendapat pelajaran tambahan dan bakal pulang sore hari.

***

[Andre PoV]

Gue masih diem merhatiin kak Riski sampe kak Riski gak sengaja noleh kearah gue. Tatapan kita bertemu, cukup lama kita bertatapan hingga kak Riski yang terlebih dahulu mengalihkan pandangannya.

Gue gak tau ya, tapi saat kak Riski ngeliat kearah gue tadi jantung gue berdesir pelan. Apa mungkin gue udah bener-bener suka sama kak Riski? Gue pasrah aja deh, gue udah gak peduli gue suka sama siapa. Mau gue suka cewek apa cowok. Dan saat ini gue yakin gue su-ah-cinta sama kak Riski.

Apa? Kalian mau tanya gimana kalo misalnya orang gue tau kalo gue ternyata belok? Uhh, kalian tanya gitu gue jadi sedih kan. Kedua orang tua gue udah gak ada, beliau berdua mengalami kecelakaan. Saat sedang dalam perjalan pulang tak sengaja mobil yang ada di samping mereka yang mengangkut bensin meledak secara tiba-tiba dan kedua orang tua gue masuk kedalam daftar korban. Itu kejaadian udah lama, waktu gue kelas 3 SMP dan temen-temen gue di SMA ini gak ada yang tau kalo kedua orang tua gue gak udah ada.

My Boy! (BoyXBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang