Tok. .tok. .tok. .
Mendengar suara ketukan pintu dari luar, Ahmber segera beranjak bangun dari kursinya untuk membukakan pintu.
Cklek. .
Ia menekan knop pintu dan terbukalah, memperlihatkan sosok remaja cantik tengah tersenyum dan membawa segelas susu putih kesukaan Ahmber.
Lagi-lagi Ahmber terpana sesaat akan pesona yang Kim So Hyun miliki. Dan mempersilahkan Sohyun untuk memasuki kamarnya.
"Bagaimana ruangan ini kau sebut sebagai kamar, ahm Oppa? Bahkan menurutku ini lebih mirip seperti galeri lukisan."
Ahmber hanya diam menatap kearah sohyun.
Sohyun meletakkan gelasnya diatas meja kemudian duduk di sisi ranjang tidur milik Ahmber sambil terus memandangi lukisan-lukisan yang menempel rapi didinding.
Dan beberapa lukisan Ahmber letakkan diatas meja panjang yang secara khusus ia pesan untuk meletakkan lukisannya, karena dindingnya tidak cukup memuat semua lukisan untuk dipajang.
Teg. .
Ahmber menutup pintu dan menghampiri Sohyun yang masih setia memfokuskan pandangannya kepada lukisan-lukisannya.
Menarik kursi yang tadi ia gunakan saat melukis, dan meletakkannya didepan Sohyun, lalu duduk dengan posisi berlawanan dari kursi yang ia duduki.
Dipandangnya wajah Sohyun yang kini beralih menatapnya heran.
Ada yang salah denganku? Dia menatapku seolah sedang menelanjangiku.
Sohyun merasa malu karena ahmber memandanginya tanpa berkedip.
"Oppa. Berhenti memandangiku seperti itu. Kau membuatku malu." Pipinya terlihat merona.
Setelah puas menggoda Sohyun, Ahmber tidak tahan untuk menahan tawanya lebih lama.
Hahaha . . .
Dia seolah sedang berhadapan dengan seorang namja saja.
Sohyun tersadar bahwa ia kembali telah dipermainkan oleh yeoja tampan dihadapannya.
"Aisshh, oppa. Kau membuatku semakin kesal. Lebih baik aku kembali kekamarku."
Sohyun berpura-pura marah dan berniat untuk beranjak meninggalkan kamar Ahmber, namun niatnya terurung akibat tangan Ahmber lebih dulu menahannya untuk tidak pergi.
"Arraso. . aku tidak akan mengulanginya lagi. Jadi apa yang saat ini kau hadapi, heoh?" tanya Ahmber menatap lurus dengan ekspresi serius.
Jika seperti ini, maka wajahmu terlihat lebih tampan, han Ahm Ber.
Sohyun balik menatap Ahmber dengan ekspresi yang sama.
"Jadi begini, ada namja dari kelas lain mendatangiku saat aku tengah sendiri dikantin dan menyatakan bahwa ia ingin dekat lebih dari teman, apa yang harus aku lakukan? Aku bingung, bahkan aku langsung pergi meninggalkannya begitu saja tanpa mengatakan suatu hal terlebih dahulu."
Ahmber mengangguk paham mendengarkan curahan Sohyun dengan seksama.
"Lalu apa yang kau rasakan saat ini? Dan.. Apa dia tampan?" tanya Ahmber penasaran.
Sesekali Ahmber melihat Sohyun meremas tangannya diatas pangkuan, jelas sekali ia tengah bingung atas apa yang sedang ia rasakan.
"Ada merasa menyesal karena meninggalkannya tanpa mengucapkan sesuatu. Ada rasa ingin kembali dan menerimanya, menjadikannya sebagai temanku. Aku merasa ia adalah orang yang baik. Dia tampan, oppa. Tapi tidak lebih tampan dari Seungho oppa dan kau tentunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS (Complete)
FanfictionLatar belakang mereka memang berbeda. Namun siapa sangka, mereka telah dijodohkan diam-diam oleh Appa Ahmber. Lalu, bagaimana tanggapan Eomma Chrystal tentang perjodohan ini?. Apa yang terjadi bila mereka tahu bahwa perjodohan tersebut terungkap...