chapter 13

1.8K 243 43
                                    

"Hoahhh. ..mmmm."

Ahmber meregangkan tangannya sambil mengerjapkan matanya agar fokus.

Diliriknya jam beker yang berada dimeja sebelah tempat tidurnya, jarum jam menunjukkan pukul 5 pagi.

Ahmber merasa haus, lalu ia beranjak menuju ruang dapur untuk mengambil sesuatu yang dapat menghilangkan rasa dahaganya.

...

Setelah meneguk segelas air putih, tiba-tiba ia merasa kram ditelapak tangan kanan, lalu gelas tidak sengaja terlepas dari tangannya.

Setelah meneguk segelas air putih, tiba-tiba ia merasa kram ditelapak tangan kanan, lalu gelas tidak sengaja terlepas dari tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pyarrr. . .

Gelas pun hancur berkeping-keping tepat didepan kakinya.

Ahmber mencengkeram erat tangannya yang sedang kram dengan tangan satunya.

"Ssshh. . ."

Ahmber meringis kesakitan karenanya.

Seseorang menghampiri ahmber dan langsung berjongkok didepannya sambil membereskan serpihan-serpihan beling dari pecahan gelas tersebut agar tidak mengenai kaki ahmber.

Ahmber merasa sakit ditangannya mulai mereda. Kemudian ia segera membantu memunguti pecahan gelas satu persatu.

Melihat ahmber melakukan hal itu, orang tersebut lantas memukul kepala ahmber.

Plak. .

"Awwhh... Bibi, kenapa kau memukulku?."

Sambil mengusap-usap kepalanya. meski pukulannya tidak terlalu keras, namun tetap saja terasa sedikit nyeri.

Setelah selesai membersihkan lantai dari pecahan beling, mereka pun berdiri dari posisinya semula.

"Itu karena kau bodoh. Ini pekerjaanku, dan kau tidak perlu membantu apa yang telah menjadi tugasku. Bagaimana jika tanganmu terluka, hah?, bisa-bisa aku dipecat oleh appamu dan menjadi pengangguran. Aiissshh. . . kau ini, dasar bocah nakal."

Ujarnya sambil memindahkan beberapa pecahan gelas dari tangan ahmber ke tangannya.

Ia menatap gemas kearah yeoja tampan dihadapannya yang seumuran dengan putrinya itu.

'Bagaimana dia bisa membuat putriku jatuh hati?. Memegang gelas saja tidak benar, hingga terjatuh dan hampir melukai kakinya sendiri. Ckckck.

Ahmber hanya tersenyum melihat tingkah yeoja paruh baya yang selalu saja bersikap berlebihan.

"Bibi, dengarkan aku!"
Seraya menangkupkan kedua tangannya dipipi hwayeon.

"Aku bukan anak manja yang harus kau khawatirkan setiap saat. Hal seperti ini saja kau masih bersikap berlebihan terhadapku, bagaimana jika suatu hal yang besar menimpaku?. Aku pastikan appa tidak akan berani mengusikmu selama aku masih hidup. Hahaha."

Ahmber tertawa seraya melepaskan tangannya dari pipi hwayeon. Ia masih tertawa meski sudah berusaha untuk menahannya.

Plak. .

I'M YOURS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang