Prolog

512 85 18
                                    

"Dasar keparat! Berhenti! Kau mengabaikan aku karena aku tukang minum? Huh?kalau ketangkap aku bunuh kau!!" Aku berlari tanpa memperdulikan preman tersebut sampai akhirnya aku berbaring di atas rerumputan sambil menatap langit malam.

"Ketika aku masih muda, orang - orang dewasa bilang, jika kau berharap sesuatu,tunggu sampai bintang jatuh dan harapan itu akan menjadi nyata" gumamku dalam hati. Tetapi pada saat ini yang kupukirkan semua itu hanya kebohongan belaka, kebohongan itu pun menampung ribuan tanda tanya yang mendalam.

"Bagaimana bisa harapan menjadi kenyataan begitu mudahnya? Bahkan beribu-ribu bintang di langit tapi tak ada yang berubah, semua masih sama". Tak menunggu waktu lama "Ketangkap kau, bocah! Dasar keparat...! Beraninya kau kabur dariku? Kau mau mati seperti ibumu yang mati di jalanan, hah?"

Aku menahan rasa sakit ditarik dan didorong seperti sampah di jalanan. "Argh!! Lepaskan aku". Tanpa sadar aku melihat bintang jatuh tepat di atas kepalaku, akupun berharap agar aku bisa terbebas dari preman ini.

Tak lama setelah aku berharap ada seorang lelaki yang ingin menolongku dari penderitaan ini, aku tak mengenalnya. Langsung kulepas gengaman kuat yang mengikat tanganku dan aku pun berlari secepat mungkin tanpa memperdulikan dia yang menolongku.

Just MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang