Keesokan harinya
Dari arah pintu sekolah, suara langkah kaki yang semakin mendekat dengan helaan nafas yang terburu-buru terdengar dari kejauhan."Alice...!" ~ Peter
Mendengar panggilan tersebut Alice mempercepat langkah kakinya. Akan tetapi semakin cepat Alice menghindari semakin cepat pula Peter berlari. Semua usaha Alice sia-sia dia sekarang tak berdaya karena Peter telah mengenggam tangannya. Alice pun berhenti tepat di harapan Peter.
"Alice, dengar dulu penjelasanku!" ~ Peter
"Apa lagi yang perlu dijelaskan Pet, semua uda jelas." ~ Alice
"Itu semua salah paham Lice, kemarin itu aku gak sengaja nabrak Hazel. Hazel udah nanggis saat dia jatuh, aku cuma mau Bantu dia aja kok gak mau ngapa-ngapain." ~ Peter
"Gak sengaja atau cari kesempatan Pet, kita juga baru jadian Pet tapi kamunya uda berani dekat sama gadis lain. Apalagi gadis itu sahabat aku sendiri. Mau kamu apa sih Pet?" ~ Alice
Selesai berkata air mata Alice bercucuran membasahi kedua pipinya. Rasanya memang sakit bila orang yang kita percayai dekat dengan gadis lain. Untuk pertama kalinya Alice merasa cemburu yang teramat dasyat karena baru kali pertamanya dia memiliki pacar.
Tanpa berpikir lama Peter pun membekap tubuh Alice yang terasa hangat di dalam pelukannya. Peter pun membisik pelan ke Alice.
"Aku sayang kamu Lice. Aku gak akan mengulanginya lagi demi kamu Lice.Aku janji!" ~ Peter
Mendengar perkataan tersebut Alice merasa lebih tenang dari sebelumnya. Peter melepaskan pelukannya dengan Alice dan Peter mengelus pipi Alice yang dibasahi air mata kekecewaannya. Alice dan Peter pun mengakhirinya dengan senyum kebahagiaan. Peter mengandeng tangan Alice sambil berjalan di koridor sekolah menuju kelas.
Sesampainnya di kelas Peter dan Alice melihat suasana kelas yang tidak seperti biasa. Semua siswa kelas berkerumunan mengelilingi Culver layaknya seorang idola sekolah. Semua siswa sebenarnya terkejut melihat perubahan drastis Culver tapi, semua menghiraukan itu dan malah memuji Culver.
"Wah, kok kamu bisa setampan ini Culver. Padahal dulu kamu lecek. Kalau gitu mau gak nanti pergi sama aku" ~ Brinley
"Gak usah Culver, pergi sama aku aja nanti ya. Aku jajanin kamu nanti. Apapun yang kamu mau aku beliin kok." ~ Kitty
"Aku mau juga kayak kamu Culver. Gimana caranya?" ~ Fandy
Ya, begitulah yang terjadi saat semua siswa mengetahui perubahan fisik Culver saat ini. Culver hanya bisa berdiam diri sambil mendengarkan perkataan teman-temannya. Padahal sebelum dirinya berubah tak satu orang pun yang peduli dengannya.
Saat Peter mengetahui perubahan tersebut dia merasa tersaingi oleh Culver dia sekarang merasa seperti sampah yang ditinggalkan setelah dipakai. Tapi, Peter masih bisa menahan amarahnya karena disampingnya masih ada Alice yang menemaninya saat ini.
Peter dan Alice pun mendekat ke arah kerumunan tersebut.
"Hei, Culver. Wah, kamu kayaknya bakal jadi idol sekolah yang baru nih. Buktinya semua gadis pada merapat kelihatannya." ~ Alice
"Biasa aja Alice. Aku kurang nyaman kalau kayak gini caranya." ~ Culver
"Kurang nyaman atauuu...." ~ Peter
Alice Mencubit tangan Peter sehingga memotong perkataannya. Tiba-tiba guru masuk ke kelas.
"Nanti kita bicara lagi ya Culver. Bye.." ~ Alice
Alice pun membawa Peter menjauh dari Culver dan mereka pun duduk di kursi masing-masing dan kembali belajar seperti biasa.
______________________________________________
Jangan lupa Vomment nya ya Guys...
Sangat di butuhkan sekali....
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Miracle
Teen FictionCulver Afton Seorang cowok lemah yang terlahir hanya untuk menjadi pesuruh dari kumpulan orang yang berani. Dia Pintar, Berantakan, dan hidup sebatang kara. Alice Matthew Seorang cewek populer di sekolah yang terkenal dengan kecantikannya, multi ta...