Culver sekarang berdiri tepat di atas jembatan tua tersebut. Culver tidak memperdulikan hujan yang menguyurnya. Culver hanya memandang langit malam yang mencurahkan air membasahi seluruh tubuhnya. Sambil memandang langit, salah satu tangannya memegang kalung pemberian ayahnya. Culver berharap dapat kembali bertemu dengan ayahnya melalui mimpi.
Tapi tak lama kemudian dia pun pergi meninggalkan tempat tersebut, karena dia harus pulang dan kembali sekolah besoknya. Culver merasa bersyukur pada hari ini, karna sudah beberapa hari ini hidupnya tentram. Tak ada lagi para penggangu yang selalu menghantuinya. Culver pun sekarang bisa tidur dengan nyenyak tanpa ada sedikit luka di tubuhnya.
Keesokan hari
Sama seperti sebelumnya Hazel belajar bareng dengan Culver di kelas pada saat istirahat. Mereka bersikap biasa saja seperti tidak ada masalah yang terjadi sebelumnya. Apa mungkin Culver sudah melupakan kejadian semalam, itu hanya pemikiran Hazel sebelumnya. Hazel penasaran dengan kejadian semalam, Hazel memberanikan diri untuk angkat bicara deluan di keheningan suasana kelas. "Ehmm...Culver aku mau tanya, kamu semalam kemana kok tinggalin aku sendiri sih?" Hazel berhenti menulis dan mengarahkan pandangannya kearah Culver yang sedang asik membolak-balik kertas dari tadi. "Maaf, aku sibuk" Culver hanya bisa menjawab dengan singkat dan posisinya tetap terjaga sama seperti sebelumnya.Di tengah pembicaraan mereka, tiba-tiba Alice datang mendekat kearah Culver dan Hazel. "Boleh gabung gak?" Alice bertanya dihadapan Culver dan Hazel. Hazel tak memperdulikan pertanyaan Alice, karna Hazel masih kecewa dengan sikap sahabatnya sebelumnya, sampai-sampai membuatnya menangis.
Tapi, tidak dengan Culver, dia malah mempersilakan Alice duduk disampingnya. "Thanks ya, Culver". Culver hanya senyum sambil memandang Alice yang duduk di sampingnya dan kemudian melanjutkan membaca buku. Alice bergabung dengan Culver dan Hazel, karena dia tahu akhir-akhir ini dia selalu sibuk berdua dengan Peter dan dia menghiraukan Hazel sahabatnya, jadi pada kesempatan Kali ini Alice mau memperbaiki hubungan persahabatannya dengan Hazel.
" Zel, yang ini gimana ya? Bisa tolong jelasin sedikit gak?" Alice menunjukkan sebuah buku dihadapan Hazel. Tapi, sama dengan sebelumnya Hazel tak memperdulikan Alice sedikit pun. Melihat kejadian tersebut Culver langsung mengambil tindakan. Culver mengambil buku yang sekarang tepat dihadapan Hazel dan Culver mulai menjelaskan material pelajaran tersebut ke Alice. Culver tak mau melihat situasi tambah rumit lagi.
Beberapa menit kemudian, Hazel langsung pergi meninggalkan Culver dan Alice. Hazel merasa hanya sebagai penganggu diantara mereka. Berharap setelah dia pergi Culver akan mencegatnya seperti kejadian sebelumnya. Tapi harapannya sirna begitu saja. Tak ada yang memperhatikan kepergian Hazel karena Alice sangat serius memperhatikan Culver.
Alice secara diam-diam memandang wajah Culver, dia tidak lagi terfokus dengan topik pembicaraan. Tiba-tiba Alice bertanya ke Culver, dan pertanyaan tersebut di luar materi pembahasan mereka dan Culver sendiri terkejut mendengarnya.
"Culver...!!" ~ Alice
"Ya, Kenapa Lice. Apa masih kurang jelas?" ~ Culver
"Nggak kok, sudah cukup jelas malah" ~ Alice
"Jadi Kenapa?" ~ Alice
"Boleh gak aku saranin sesuatu ke kamu?" ~ Alice
"Boleh kok, memangnya ada apa ya?" ~Culver
"Kamu itu sebenarnya tampan tapi, kamu gak bisa memancarkan aurannya dan kamu juga pintar disekolah. Pasti ya para gadis banyak yang tertarik sama kamu, kalau kamu memperbaiki penampilan yang berantakan ini" ~ Alice (menatap dan menilai penampilannya Culver)
"Eee..." ~ Culver (Tak dapat berkata-kata)
"Kalau kamu ada waktu, besok aku mau ajak kamu pergi. Aku pastikan kamu berubah deh. Aku tunggu kamu besok sore di taman sekolah" ~ Alice (Pergi dari hadapanku Culver)
----------------------------------------------------------------
Sorry ya guys kalau Ceritanya masih banyak yang kurang dan belum sempurna. Mungkin masih banyak kesalahan dalam menyusun kata dan penggunaan tanda baca yang benar. Mohon Vomment nya untuk melengkapi kekurangan Ceritanya ya guys.Tunggu kelanjutan Ceritanya juga ya...
Thanks yang uda baca ceritaku ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Miracle
Roman pour AdolescentsCulver Afton Seorang cowok lemah yang terlahir hanya untuk menjadi pesuruh dari kumpulan orang yang berani. Dia Pintar, Berantakan, dan hidup sebatang kara. Alice Matthew Seorang cewek populer di sekolah yang terkenal dengan kecantikannya, multi ta...