~~~~~
"Culver...!!" Hazel memanggil nama ku secara jelas dari arah pintu kelas. Aku hanya melihatnya dengan wajah datar. "Sendiri terus di kelas, apa gak bosan ya Culver?" Hazel mendekat kearah kursi Culver secara perlahan."Nggak kok Hazel, masih banyak buku yang harus ku selesaikan hari ini." Culver hanya membolak-balik kertas dari buku yang dipegangnya. "Oh...kalau aku mau cerita sama kamu, mau gak dengerin aku?" Hazel sekarang sudah berada dihadapan Culver.
"Ya, ceritalah. Aku pastikan aku cukup menjadi pendengar yang baik." Culver tetap dalam posisi yang terjaga."Menurut aku, akhir-akhir ini Alice sudah mulai menjauh dariku. Apalagi semenjak kedatangan Peter di sekolah ini. Aku jadi sering sendiri. Mereka selalu asik berdua. Makanya, aku akhir-akhir ini selalu menyibukkan diri untuk belajar denganmu." Hazel bercerita sambil menunjukkan rasa kesal dan kekecewannya, pada Alice sahabatnya di depan Culver. "
Aku sejak awal sudah memperhatikan kedekatan Alice dan Peter sampai-sampai aku tak sanggup melihatnya. Karna orang yang sangat ku cintai bersama dengan orang lain.
Aku dan Hazel memiliki nasib yang sama walaupun Hazel sahabatnya Alice dan aku bukan siapa-siapa baginya. Aku hanya bisa mendengar cerita Hazel tapi aku gak bisa memberinya saran dan bahkan penghiburan.
"Culver..! Gimana pendapatmu, apa aku salah menyimpulkan mereka?" Hazel memegang tangan Culver yang sedang asik membolak-balik kertas dari buku yang dibacanya. Aku kaget saat Hazel memegang tanganku, sontak aku pun langsung menatap mata Hazel yang sedang berkaca-kaca. Tanpa ada balasan dariku. "Sorry" Hazel pergi dari hadapan Culver sambil mengeluarkan tetes-tetes air mata. Tetapi aku langsung memegang tangan Hazel untuk mencegah dia pergi dari hadapanku.
"Aku mau ke toilet, tolong lepaskan tanganku Culver."
"Baiklah" Aku melepaskan genggamanku pada Hazel.
Aku kembali membolak-balik kertas dari buku yang ku baca sebelumnya. Bukan aku tak mau mengejar Hazel pergi, tapi aku takut dihadang Farley Esmond diluar sana. Aku hanya bisa bersembunyi didalam kelas untuk bisa menghindar darinya. "Maafkan aku Hazel aku hanya seorang pengecut." Batinku meminta maaf pada Hazel.
**
Hazel berlari sampai dia pun memasuki toilet cewek dalam keadaan menitikkan air mata di pipinya. "Kenapa semua harus begini? Alice menjauh dariku bahkan Culver tampak tak peduli padaku. Apa semua gara-gara Peter, orang yang didekatku menjauhiku karnanya." Hazel memberi argument sendiri dalam hatinya sambil menatap cermin di toilet. Hazel pun menghapus air mata yang membasahi kedua pipinya. Hazel pun pergi meninggalkan ruangan tersebut tanpa ada yang melihatnya menanggis.**
Apa sebaiknya aku menyusul Hazel saja ya. Tidak..tidak aku tidak boleh gegabah mengambil keputusan. Aku harus tetap disini bersembunyi sampai akhir sekolah nanti.
Bell pelajaran pun berbunyi.
Semua siswa Jewelston School masuk ke kelas masing-masing. Tak terkecuali dengan Alice, Peter dan Hazel. Mereka masuk ke kelas bersamaan. Seperti sebelumnya Alice menghiraukan keberadaan Hazel, padahal Hazel tepat disebelahnya. Rasa kekecewaan Hazel bertambah, tapi dia hanya dapat berpikir positif tentang sahabatnya Alice.
Setelah pelajaran di mulai semua berjalan tampak biasa saja. Ya, seperti biasa juga Culver selalu unggul di kelas dalam berbagai pelajaran.Bell akhir sekolah.
Semua murid berhamburan keluar kelas. Terkecuali Culver, Hazel, dan Alice . Mereka Sibuk dengan urusan mereka sendiri. Tiba-tiba HP Alice bergetar menandakan ada pesan yang masuk. Alice langsung melihat siapa yang mengiriminya pesan.Pulang sekolah nanti ada acara gak? - Peter
Kayaknya gak ada deh Pet. Emang mau ngapain? - Alice
Aku cuma mau ngajak kamu kesuatu tempat, kamu mau gak? - Peter
Boleh. - Alice
Oke, nanti aku jemput kamu sekitar 1 jam lagi ya. - Peter
Oke. - Alice
Setelah asik membalas pesan singkat yang dikirim Peter. Alice dengan cepat menyusun beberapa buku pelajarannya yang masih berantakan diatas meja dengan raut wajah tersenyum manis. Alice pun pergi meninggalkan ruangan kelas, tanpa berpamitan pada Hazel sahabatnya yang sejak tadi menunggu Alice.
-----------------------------------------------------------------
Jangan lupa Vommentnya ya guys...
Tunggu kelanjutan Ceritanya, banyak hal-hal menarik dan seru yang belum ditampilkan.Dapatkan semua jawaban dari pertanyaan dibawah ini.
1.Apa yang dilakukan Alice dan Peter pada saat mereka bertemu?
2.Bagaimana Hazel menanggapi masalahnya dengan Alice?
3.Apa yang dilakukan Culver ketika melihat kejadian Hazel dan Alice pada saat di dalam kelas?Thanks yang uda Vomment ceritaku ya guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Miracle
Novela JuvenilCulver Afton Seorang cowok lemah yang terlahir hanya untuk menjadi pesuruh dari kumpulan orang yang berani. Dia Pintar, Berantakan, dan hidup sebatang kara. Alice Matthew Seorang cewek populer di sekolah yang terkenal dengan kecantikannya, multi ta...