4 . Kalung Ayah

216 52 5
                                    

Setelah aku berbenah di toilet, aku pun harus kembali kerja paruh waktu, disalah satu restoran sebagai seorang pelayan. Aku harus Banting tulang supaya bisa membiayai kebutuhan hidupku. "Culver, cepat kau kesana! Jangan melamun aja kerjamu, atau kau mau ku pecat hah...!". Ya, itulah atasanku yang setiap hari selalu memarahiku.

Waktupun berjalan dengan cepat. Aku pun selesai dengan pekerjaanku, walaupun atasanku selalu memarahiku.

Aku berjalan menapakkan kaki satu demi satu langkah, tak terasa aku pun sudah menjauh dari tempat kerjaku. Sekilas aku melihat kearah samping kananku. Aku melihat seseorang yang tak asing bagiku, ternyata memang benar Alice. Aku melihat gerak-geriknya dari kejauhan. Kelihatannya Alice sedang menunggu seseorang dari tadi. Tiba-tiba muncul dihadapan Alice seorang laki-laki mengenakan jacket hitam. Tak diragukan lagi itu adalah murid baru di sekolah ku, Peter Blade. Mereka pun pergi meninggalkan tempat itu.

Aku pun mencoba mengikuti mereka, tapi " Argh...lepaskan!!!" Selalu saja aku dipermainkan oleh preman-preman jalanan. "Hei Culver. Culver Idiot! Jawab!!" Aku menatapnya " Hah?!!" Jawabku. PLAKKK!!! Dia menamparku dengan keras. Dug...dug..dug.. Dan dia menginjak- nginjak badanku yang meringkuk di lantai. " Cepat berdiri, belikan kopi dan Susu di Toko!!" Perintah nya kepadaku". Aku pun dengan cepat berdiri walaupun rasanya sakit di diinjak tadi. Dengan gerakan cepat aku pun pergi ke arah toko, sambil memikirkan rasa penasaranku dengan Alice dan Peter tadi.

Beberapa menit kemudian aku kembali mengantarkan pesanan mereka. "Apa-apaan ini? Lagi mikirin apa, sih? Makanya kau nggak bisa belanja dengan benar!" Dug...dug..dug.. Aku kembali diinjak-injak olehnya."Aku kan minta belikan kopi dengan susu, bukannya kopi susu. Apakah itu sudah diingat? Dasar payah!" Mengangkatku dan mencengkram keras kerah bajuku. "Maaf" kataku sambil tersendat-sendat." Sudahlah! Kau minum ini. Hehehe....bagus-bagus" menumpahkan sekotak susu keatas kepalaku dan pergi begitu saja. Aku hanya bisa merasa kesakitan karena luka ditubuhku mengenai air Susu yang tumpah tadi. Aku pun langsung bergegas meninggalkan tempat itu, dan kembali ke rumah.

Sesampainnya di rumah, aku mencari kotak P3K untuk membalut luka ditangan dan kakiku. Tak, sengaja aku pun menjatuhkan sebuah kotak dari atas lemari, Ketika hendak meraih kotak P3K. Langsung kuhentikan kegiatanku sebelumnya dan mataku langsung tertuju pada kotak itu. Aku mengambil kotak tersebut dan mulai membersihkannya. Saat aku membukanya "Wahh...Indahnya!". Sebuah kalung dengan mainan bulatnya yang berkilau terang dihadapan ku.

Aku ingat ini adalah kotak pemberian Ibu padaku. Katanya kotak ini sangat berharga karna, kotak ini peninggalan ayah satu-satunya.

Aku belum pernah melihat Ayahku . Ibu bilang Ayah meninggal sejak aku dalam kandungan Ibu. " Andai Ayah ada disampingku, pasti dia akan melindungiku."
Merindukan sosok seorang Ayah.

Aku pun memakai kalung yang indah itu. Dan aku tertidur di lantai tanpa beralas apapun.

Jangan lupa Vommentnya Guys.....
~~~~

Just MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang