CHAPTER I

1.9K 204 7
                                    

BRAK

Gerombolan siswa badung itu terkesiap tatkala Taehyung mendobrak pintu ruang persembunyian mereka. Seorang gadis yang semula meringkuk di balik gerombolan siswa badung tersebut buru-buru mengambil kemejanya yang sempat dilucuti begitu Taehyung memberi gestur menggunakan ibu jarinya agar ia segera meninggalkan ruangan.

Dan seketika atmosfer mulai memanas, apalagi sewaktu beberapa anggota gang Bangtan mulai menampakkan diri kemudian berdiri di balik punggung Taehyung. Gerombolan siswa badung tadi nampak mengambil ancang-ancang, berjaga-jaga bila sewaktu-waktu gang Bangtan melakukan penyerangan.

"Aku sudah memperingatkan berulang kali, tapi kalian masih tetap melakukan kesalahan yang sama. Apa perlu aku memberi kalian pelajaran dengan cara kasar?" Taehyung mengambil beberapa langkah maju seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

Mingyu--salah seorang anggota gang badung tersebut--turut mengambil beberapa langkah ke depan dengan dagu terangkat, berlagak menantang dan mengisyaratkan bahwa ia sama sekali tidak merasa takut dengan ancaman Taehyung.

"Wow, aku benar-benar tidak habis pikir mengapa kau selalu ikut campur dengan urusan orang lain. Memangnya kau sehebat apa?" Mingyu kini berada tepat di hadapan Taehyung, masih dengan dagu terangkat. Jari telunjuknya mendorong bahu kiri Taehyung, namun Taehyung menanggapinya dengan senyuman miring yang khas.

"Aku bukan tipikal orang yang suka ikut campur dengan masalah orang lain, tetapi perlakuanmu secara semena-mena kepada setiap orang sangat menggangguku dan aku tidak menyukainya." Taehyung menjetikkan jemarinya dan seketika semua anggota Bangtan turut mengambil langkah maju secara serempak.

Taehyung mengusap bibir bawahnya dengan ibu jarinya, sesuatu yang biasa ia lakukan bila menghadapi sesuatu yang menyenangkan. "Ketahuilah, perbuatan buruk akan selalu mendapat balasan yang buruk juga."

Seketika anggota Bangtan maupun anggota gang milik Mingyu saling menyerang satu sama lain. Baku tonjok maupun serangan bebas pun tak terelakkan. Beberapa anggota gang Mingyu yang memang sudah kerap bermain kasar tak jarang hendak menimpakan benda-benda berat pada anggota gang Bangtan, namun untungnya serangan itu dapat ditepis dengan mudah dan cepat.

Taehyung dan Mingyu pun saling bergulat satu sama lain. Meski pada awalnya Mingyu selalu melakukan penyerangan terlebih dahulu, namun Taehyung dapat menghindar dengan gesit bahkan dapat melakukan serangan balik hingga Mingyu kerap tersungkur beberapa kali.

Pertikaian itu berlangsung dengan intens, hingga suara peluit yang nyaring dan memekakkan telinga menggema di dalam ruangan. Seluruh pasang mata menjatuhkan pandangan pada titik yang sama, dimana seorang guru pria berkacamata berdiri di ambang pintu dengan kedua mata memicing.

Ia mengedarkan pandangannya di antara segerombolan siswa yang baru saja menghentikan perkelahian dan tiba-tiba saja menjetikkan jemarinya sewaktu mendapati Taehyung.

"Kim Taehyung, cepat masuk ke ruang BK sekarang juga!" Guru itu mengacungkan jemarinya ke direksi Taehyung dan memberi gestur agar ia segera meninggalkan ruangan.

Kini seluruh pasang mata bergulir ke arah Taehyung. Mingyu melepaskan cengkeramannya pada kerah seragam Taehyung seraya tersenyum sarkastis penuh kemenangan. Sementara Taehyung mendesah berat dan mengacak rambutnya frustasi sewaktu berjalan menuju pintu. Ia tidak menyangka ada guru yang dapat menangkap basah aksi 'pembalas dendamannya' bahkan sebelum genap lima menit.

Walau bagaimanapun, Taehyung memiliki banyak alibi untuk menghindari penambahan poin pelanggarannya yang nyaris menggunung.

---

"Kejadian tadi bukan seperti apa yang Anda pikirkan." Taehyung mencoba menjelaskan kronologi insiden tadi setibanya di ruang BK, namun Guru Park sama sekali tidak menggubris dan masih menyibukkan diri dengan mengumpulkan beberapa berkas dari almarinya.

SHARDS OF GLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang