Triple A

Alvaro

Varo terbangun tadi tidurnya setelah semalam ia sampai di california. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 a.m waktu California. Varo sedang mengumpulkan sepenuh nyawanya pulih. Ketika sudah iapun beranjak dari tempat tidurnya. Varo butuh mandi. Untung saja kuliah varo akan masuk hari senin jadi oa bisa memanfaatkan waktunya ingin bersenang senang hari ini. Berkeliling kota boleh juga bukan?

Varo masuk kedalam kamar mandi. Setelah beberapa menit varo mandi ia keluar hanya menggunakan handuk yang melilit dipinggangnya. Varo membongkar koper bawaannya dari indonesia, mencari baju yang pantas untuk digunakannya. Memang benar, sejak varo sampai di california, dia bahkan belum membongkar koper miliknya. Terlebih lagi tas kecilnya.

Setelah memakai pakaian lengkap, yang bisa dibilang pakaian casual rumahan. Varo menggunakan kaos hitam dengan logo starbucks bewarna putih dan celana santai bewarna abu abu selutut. Dengan malas varopun membuka satu persatu isi dalam kopernya. Kemudian ia menempatkan mereka satu. Ketika varo sedang memasukkan bajunya kedalam lemari, handphone milik varo berbunyi menandakan sebuah notifikasi masuk. Varo hanya menggedikkan bahunya acuh. Ia mengabaikan notifikasi tersebut.

Menurutnya itu tidak terlalu penting, mungkin dari operator. Varo melanjutkan aktivitasnya hingga notifikasi itu terdengr kembali. Varo tetap mengabaikannya, mungkin hanya pemberitahuan dari operator jika ia harus secepatnya mengganti kartu. Varo masih tetap melanjutkan pekerjaannya. Hingga pada notifikasi ketiga berbunyi. Varo berdecak sebal lalu bangkit menuju letak handphonenya tersebut. Ia meraup kasar iphone miliknya lalu berniat mengubah mode handphone tersebut dari umum hening. Sumpah demi apapun varo tidak ingin diganggu hari ini, apalagi sekarang. Karena ia ingin menikmati jam jam terakhirnya sebelum masuk ke universitas yang akan diembannya selama kurang lebih 4 tahun. Dengan langkah malas varo beranjak dari tempatnya semula kecolokan samping tempat tidur. Ketika varo akan mengubah mode tersebut alangkah terkejutnya varo ketika melihat notifikasi Line. Muncul rentetan notifikasi balasan dari Alvi. Yap alvi

Varo terdiam sejenak berusaha mencerna apa yang saat ini terjadi. Dan sedetik kemudian varo langsung jingkrak jingkrak kesenangan sampai pada akhirnya..

BUGH

varo terpeleset lalu jatuh terjembab dengan keadaan terlentang mencium lantai kamar. Varo tidak menghiraukan rasa sakit yang dialami punggung dan kakinya. Yang ia hiraukan sekarang handphonenya. Untung saja iphonenya itu masih dipegangnya erat. Dalam keadaan sekarang varo tidak terlalu memikirkan tentang keadaannya melainkan alat komunikasiyang ia pegang sekarang. Karena tanpa alat ini hidup varo tak berarti. Alat inilah sebagai perantara varo menyambung hidup. Menjadi penyemangat hidupnya

Dengan terburu buru varo bangkit lalu naik keatas ranjang. Duduk bersandar dengan satu bantal ditangan. Iapun membuka balasan itu.

Alvaro Syarfian : Vii alva udah sampe di California

Alvaro Syarfian : disini sama kayak new york, gak pernah mati. Idup mulu

Alvaro Syarfian : Alvi lagi kuliah ya? Maaf ya ganggu

Alvaro Syarfian : Alva Miss Alvi

Alvira Shakira : Alva ganteng banget sih. Alvi upload di instagram ya biar semua orang tau kalo alva itu milik alvi seorang

Balasan yang menurut varo singkat itu berhasil membuat varo menegang seketika. Semburat merah tidak lagi dipipinya. Sekarang sudah menjalar keleher dan telinga milik lelaki tersebut. Saat ini keadaan varo sungguh menggelikan. Dengan senyum senyum seperti orang gila yang sedang kesemsem sama yang namanya jatuh cinta

Alvira Shakira : Wahh alva udah sampe ya di California, gimana disana? Seru gak?

Alvira Shakira : kayaknya keren deh, nanti alvi kapan kapan nyusul alva yaa ke California