Alvaro

41 12 0
                                    

Alvaro tidak beralih dari aplikasi bewarna hijau yang tidak lain adalah Line. Dia terus menimbang nimpang iphonenya hingga kurang lebih dua menit kemudian ada balasan

Varo tersenyum sambil melihat layar handphonenya, setidaknya alvi juga melakukan hal yang sama kepadanya, yang tak lain adalah enggan untuk beranjak dari aplikasi bewarna hijau tersebut

Alvira Shakira : boleh tuh

Alvira Shakira : Aamiin

Alvira Shakira : boleh juga tuh suaranya, izin save yaa

Varo terkekeh geli membaca kalimat terakhir yang vira utarakan. Seperti ingin pergi kelur rumah yang meminta izin kepada orang tua

Lalu iphone varo bergetar menampilkan sebuah voice note

Langsung saja varo mengambil headshet dan menyumpalnya ketelinganya lau mendengarkan isi dari voice note tersebut

Saatku tenggelam dalam sendu

Waktupun enggan untuk berlalu

Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku

Entah untuk siapapun itu

Semakin kulihat masalalu

Semakin hatiku tak menentu

Tetapi satu sinar terangi jiwaku

Saat kumelihat senyummu

Dan kau hadir, merubah segalanya

Menjadi lebih indah

Kau bawa cintaku setinggi angkasa

Membuatku merasa sempurna

Dan membuatku utuh, tuk menjalani hidup

Berdua denganmu selama lamanya

Kaulah yang terbaik untukku

Ku percayakan, seluruh hatiku padamu

Kasihku, satu janjiku. Kaulah yang terakhir bagiku

Adera - lebih indah

Dan berakhirlah isi voice note tersebut. Rupaya vira bernyanyi lagu Adera - lebih indah yang mana itu adalah lagu kesukaan varo. Suara vira yang lembut dan merdu membuat varo jatuh cinta kepada alvi berkali kali

Ya, alva terlihat lebih indah setelah berbaikan dengan Alvi

Kemudian varopun mengklik save sebagai obat rindunya ketika ia sedang merindukan alvi. Lalu ia mengetik balasan yang diberikan oleh vira tadi

Alvaro Syarfian : kamu tuh ya, kek mau minta izin apadeh coba. Iya gapapa save aja

Alvaro Syarfian : suara kamu mah gak bisa ditandingin. Duel nyanyi sama kamu aku selalu kalah

Tiba tiba tangan varo tergerak untuk mengajak alvi videocall tanpa sepengetahuan alvi. Kini wajah vari terpampang jelas.dilayar iphonenya sambil menunggu sambungan dari vira yang ada di Indonesia sana. Taklama kemudian panggilanpun tersambung lalu terpampanglah dengan jelas wajah seorang gadis yang sangat varo rindukan. Siapa lagi kalau bukan alvira

Dengan rambut yang dicepol asal yang menyisakan poni depan menutupi jidatnya yang kata varo jenong. Kacamatanya sudah ia lepas. Wajahnya terlihat sembab kali ini. Apakah vira menangis? Langaung saja varo mengusir pikiran itu jauh jauh karena alvi sudah berjanji kepadanya walaupun tanpanya alvi tidak akan menangis. Apapun yang terjadi. Sekalipun itu ia tidak akan menangis. Varo percaya itu

Triple ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang