Alvira

31 5 0
                                    

Dedikasi buat doi sendiri. Yaa, gue cuma bisa ngewakilin foto real dia lagi tidur sama foto cast Alvaro ya.

Gue kangen sama Doi, sama kayak Alvira yang kangen gangguin Alvaro pas tidur. Dan diem diem koleksi banyak foto abstrud milik Alvaro

********************

Wajar saja jika ia bisa mengetahui tentang keberadaan Kira disana, karena Fernanda mempunyai kelebihan supranatural itu

Alvira terkekeh, lalu mengusap air mata Fernanda. Begitu juga Fernanda, Fernanda mengusap air mata Alvira juga. Kalian juga ingin tau Rara itu siapa? Rara itu adalah panggilan kesayangan kedua orang tua mereka. Terlebih lagi Fernanda. Fernanda yang lebih sering memanggil dengan panggilan itu. Dan juga kadang kala ia sering menyebut namanya sendiri dengan sebutan Rara ketika ia sedang merindukan kehangatan keluarganya. Ketika keseriusan datang, panggilan tersebut akan hadir

Tidak ada lagi kesedihan disana, yang adalah hanya sebuah kebahagiaan yang terpancar jelas disana.

" Nanti besok, temenin papa ya kita kemakam mama, " ucap Fernanda, yang dibalas anggukan semangat oleh Alvira. Ia tersenyum, setidaknya perlahan ayahnya sudah melupakan semua keterpurukan sejak sepeninggal Kira

Kini mereka terdiam, hening menguasai Ayah dan anak ini. Tiba tiba Alvira tersenyum, yang membuat Fernanda mengernyit bingung

" Ra, kenapa? Kok senyum senyum gitu? Jangan gila dong Ra, kalo Vira gila papa sama siapa? " ucap Fernanda yang seketika saja membuat Alvira menoleh kearahnya lalu cemberut menatap ayahnya kesal

" Ih papa mah gitu, Vira nggak gila atuh pa. Vira cuma seneng aja "

Fernanda mengangguk, lalu ia baru menyadari bahwa ada satu yang kurang disini " Ra, kamu sendirian? "

Alvira mendongak, lalu menoleh kearah ayahnya " Iya, kenapa pa? " tanya Vira lalu semakin membuat ayahnya mengernyit bingung

" Khafi mana? " tanya Fernanda lagi.

" Oh, bang Afi. Baru aja dinas ke Bali. Tadi barusan sebelum kesini Vira nganterin bang Afi ke bandara " jelas Alvira yang dibalas anggukan oleh Fernanda

Fernanda melirik jam ditangannya, tak terasa waktu sangat cepat berlalu. Kini jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Fernanda bangkit, lalu diiringi oleh anak bungsunya itu

" Pulang yuk Ra, nanti keburu malem. Lagian juga, Papa udah kangen sama rumah. Udah lama gak pulang, jadi ya... Gitu deh " ucap Fernanda terkekeh, yang membuat Alvira tersenyum seketika. Walaupun ayahnya sudah berumur hampir 50 tahun, jelas raut wajahnya masih cocok disebut dengan lelaki berumur 30-an karena disana tidak tampak sekali raut wajah yang mengkerut, khas orang yang sudah berumur

" Yuk pa, Alvira gak sabar kalo papa kayak dulu lagi " ucap Alvira tatkala bahagianya dari Fernanda

Mereka keluar dari ruangan kerja Fernanda, Alvira yang saat ini memeluk ayahnya sayang. Ketika keluar banyak sekali pasang mata melihat kebahagiaan yang terpancar dari Ayah dan Anak ini. Tatkala Kak Radit dan Mbak Lily, tersenyum melihat Alvira dan Fernanda kini sudah seperti dulu. Sangat lebih dari layak daripada 2 tahun yang lalu

Kak Radit dan Mbak Lily menghampiri mereka dengan senyum yang terus mengembang.

" Cie Vira, mesra banget. " ledek Kak Radit yang membuat alvira mendengus sebal.

" Ih, apasih kak? Ini tuh papa Vira, bukan pacar Vira yee. "

Sontak, hal itu membuat Fernanda, Lily dan Radit tertawa. " Gitu ya? Jadi kapan gandeng pacarnya kesini? " goda Radit yang membuat Alvira semakin cemberut.

Triple ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang