Disinilah semuanya bermula

1.6K 67 7
                                    

bacanya sambil dengerin mulmed ya^^ jangan lupa vomment :p
i hope you like this story! Happy reading guys!

#

"Duh Karin makin cantik aja ya jeenggg," Puji Tante Mira --Mamanya Adam.

"Iya. Adam juga makin ganteng ya jeng. Duh jadi kangen masalalu deh." Karin mendelik mendengar perkataan mamanya. masalalu?

"Masalalu?" Tanya Adam dan Karin secara bersamaan.

"Iya. Dulu kalian itu sering main bareng!" Sahut Tante Mira.

Adam dan Karin saling pandang. Bingung dengan arah perbincangan Tante Mira dan Tante Siska.

"Main bareng?"

"Oh iya mama lupa cerita ya. Jadi gini. Mama sama Tante Mira udah sahabatan dari dulu. Sama kayak kalian berdua. Tapi karena suatu insiden, Adam pindah keluar kota sedangkan Karin jadi lupa ingatan walau dia masih bisa mengingatnya kalau dia mau. Sejak saat itu kita bener-bener lost contact," cerita Tante Siska panjang lebar.

"Lupa ingatan?" Adam mengernyit bingung.

"Iya. Itu semua karena tangan kamu yang nakal!" Jawab Tante Mira kesal.

"Tangan aku?"

"Duh. Kamu banyak tanya! Dulu Karin kamu dorong sampai kepala dia terhantam batu. Udah inget?! Kamu jahat banget sih! Lagi hujan malah dorong-dorongan sama Karin!" Gerutu Tante Mira geram.

Keduanya tertegun lalu mengingat kejadian itu secara bersamaan.

Flashback on

"Adaaam!! siniii!!" Teriak Karin antusias saat melihat Adam keluar dari rumahnya.

Hujan begitu deras hari ini, seperti mengerti suasana yang terjadi diantara mereka berdua.

Adam berjalan dengan wajah yang sulit diartikan. Matanya memerah dan tubuhnya bergetar.

Karin bergidik ngeri melihat Adam yang menatapnya tajam.

"JANGAN TEMENAN SAMA AKU LAGI!!" Teriaknya marah dan mendorong tubuh Karin.

Karin terkejut saat Adam mendorongnya dengan kuat hingga dia tidak sempat menahan tubuhnya. Dia terdorong kebelakang dan tanpa sengaja terpleset akibat licinnya jalan. Tubuhnya jatuh dan kepalanya dengan kuat terbentur batu. Karin meringis kesakitan.

Karin melihat aliran darah yang keluar dari kepalanya bercampur dengan air hujan. Pandangannya buyar hingga semuanya jadi gelap.

Adam menatap Karin dengan panik. Dia berlari memasuki rumah untuk memanggil ibunya.

"MAMAAA!!! KARIIINNN!!!" teriaknya ketakutan.

"Ada apa sayang?" Tanya Tante Mira dengan mata yang memerah. Adam menarik-narik tangan Tante Mira untuk mengikutinya keluar rumah.

"ASTAGFIRULLAH!!" Teriak Tante Mira panik. Dia menggotong tubuh Karin dan membawanya ke rumah sakit.

Adam menatap nanar tubuh Karin yang memasuki ruang UGD. Dia menyesal sudah mendorong Karin begitu kuat. Padahal dia tidak berniat mendorongnya.

"Karin dimanaa Mirrrr?" Tanya Tante Siska panik.

"Tenang Sis. Karin sudah ditangani oleh dokter. Maaf atas sikap Adam. Aku akan membiyayai semuanya. Maaf Sis," Ucap Tante Mira menyesal.

"Gapapa Mir. Mungkin Adam belum bisa nerima kenyataan dan akhirnya dia melampiaskan semuanya ke orang lain. Aku ikut sedih denger suami kamu ninggalin kamu Mir," Kata Tante Siska dan memeluk Tante Mira.

PERBEDAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang