Boneka Teddy Bear

1.5K 65 2
                                    

"Perkenalkan. Nama saya Adiputra Alan. Kalian bisa memanggil saya Alan. Salam kenal." Lelaki itu tersenyum setelah memperkenalkan dirinya.

Alan? Karin terhenyak mendengar nama itu. Dia sepertinya pernah mendengar nama itu. Tapi dimana?

"Ada yang ingin bertanya?" Tanya Pa Ilham dan dengan serempak semua menggeleng, kecuali Karin.

"Baik. Alan, kamu duduk disamping Dara." Pa Ilham menunjuk bangku Dara yang kebetulan sedang kosong hari ini.

Alan mengangguk dan berjalan menuju bangku disamping Dara. Sekilas Karin melihat senyum tersungging diwajah Alan saat dia melihat Karin.

"Hai Rin. Apa kabar?" Tanyanya pada Karin. Karin mengerjap-ngerjapkan matanya saat Alan tersenyum.

Seketika dia teringat perkenalannya dengan Alan di rooftop. jadi dia anak barunya? Bukan Kelvin?, Batin Karin sedih.

Melihat Karin masih diam dan tidak menjawabnya, Alan hanya bisa mengangguk maklum dan duduk di samping Dara.

Jam pelajaran kembali dimulai. Karin melirik Dara yang asik mengobrol dengan Alan. Sesekali mereka tertawa dan kembali terfokus pada pelajaran.

Karin membuka ponselnya lalu mengetik sebuah pesan.

Karin : Lo dimana? Lo bukan anak baru dikelas gua? Terus lo dikelas mana?

Karin mengirim pesan dengan perasaan gusar. 5 menit telah berlalu namun Kelvin belum membalas pesannya. Dia menatap ponselnya terus menerus berharap Kelvin membalasnya.

"Kayaknya dia emang bukan anak baru dikelas ini," gumam Karin pelan.

"Dia siapa?" Tanya Adam menyelidik.

"Bu-bukan siapa-siapa!" Jawab Karin gelagapan.

"Oh. Semalem itu bener sahabat lo?" Karin menatap Adam yang kini sedang menatapnya. Tangan Adam menyanggah kepalanya diatas meja.

"Lo budeg? Kemaren gak denger perbincangan kita? Oh iya. Mungkin lo emang budeg," ucap Karin acuh.

"MAAF PAK SAYA TELAT!" Karin terpaku melihat sosok yang berdiri diambang pintu.

"Pucuk dicinta bulan pun tiba," ucap Adam sinis.

"Kamu dimaklumi karena masih anak baru. Lain kali jangan diulangi lagi! Cepat perkenalkan diri kamu!" Perintah Pa Ilham.

Lelaki itu mengangguk lalu berdiri didepan kelas.

"Perkenalkan nama saya Kelvin Meshach Dominic. Kalian bisa memanggil saya Kelvin. Salam kenal."

"Wow! 2 murid baru sekaligus?" Celetuk Rahman pelan namun masih bisa terdengar.

"Ada yang mau bertanya?" Tanya Pa Ilham.

"Masih anak baru udah telat! Cih!" Sindir Karin. Kelvin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ban bocor!" Jawab Kelvin asal. Karin tersenyum miring mendengar jawaban Kelvin. Dia sudah tau sifat lelaki ini. Selalu pandai berbohong.

"Ya sudah. Kamu duduk disamping Aisya!" Perintah Pa Ilham.

Tak lama ponsel Karin bergetar.

Kelvin : siapa bilang gua bukan anak baru dikelas lo?

Karin melirik Kelvin yang sedang menyeringai kearahnya. Tangannya melambai pada Karin seakan mengejeknya.

Karin menggerutu dalam hati. Dia memang senang Kelvin berada dikelas ini. Namun ada satu hal yang membuatnya kesal. Saingannya mendapat rangking tertinggi bertambah 1.

PERBEDAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang