Monster Part 3 : Forbidden Love

3.1K 263 35
                                    

PART 3


Kedua kelopak itu bergetar ringan kala indera penciumannya menangkap aroma harum yang sudah lama tak menyapa nya. sepasang manik gelap itu tertampil, terlihat mengerjap sesekali sebelum tangan besar itu menyingkap selimutnya, menampilkan tubuh 'polos' nya yang memiliki beberapa bercak kemerahan di area dada dan tengkuk nya.

Menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal kala menyadari penampilannya di balik selimut tebal itu, ingatannya kembali memutar apa yang terjadi semalam, dan sontak wajahnya merona parah.

Matanya menyapu sekitar, mencoba mencari kaus yang kemarin dipakai nya, namun sepertinya sudah raib, mengingat saat ini ada sesosok mungil yang sangat mencintai kebersihan dan kerapihan dalam rumahnya.

Tersenyum kecil, sebelum beralih menuju lemari pakaiannya, dan hampir tercekat takjub kala mendapati tampilan lemari nya yang semula bak gudang tak terurus, kini menjadi sangat rapih. Pakaian disusun berdasarkan jenis dan warna. Hebat. Keren. Dan ia berjanji akan memberi hadiah kecupan manis untuk sosok manis yang melakukan 'sulap' pada lemari pakaiannya.

Mengambil asal kaus beserta celana dan –ekhem, underware nya, kemudian langkahnya beralih keluar kamar untuk menghampiri satu sosok yang sibuk bersenandung kecil dengan sebuah spatula di tangannya.

Tersenyum geli kala ia melihat sosok itu kini tak segan untuk menggerakkan tubuh –terutama pinggulnya seirama dengan dendangannya. Sosok besar itu berusaha tak menimbulkan suara apapun, hingga tangannya menangkap pinggul lincah itu, membuat sang empu tersentak kaget.

Menoleh untuk menampilkan senyum terbaiknya, membuat sang 'raksasa' itu terpaku –terpesona untuk beberapa saat.

"pagi, Joon-ie. Sebentar, ya. Nasi goreng nya hampir jadi." Sapa nya lembut, membuat Pria yang masih memeluk pinggang nya itu tergelitik untuk memberikan kecupan manis di pipi kanan si Manis, membuat rona di kedua pipi chubby itu.

"kau tahu, aku sangat menyukai nasi goreng." Bisik si Tampan yang disapa 'Joon-ie' itu, membuat senyum manis si Cantik mengembang.

"syukurlah kalau begitu, tadi kupikir kau takkan suka nasi goreng buatanku."

"apapun, aku akan memakan apapun itu, jika itu masakan buatanmu."

Chessy? No. Si Tampan satu ini sangat payah dalam hal rayu-merayu. So, ini bukan rayuan.

Merona parah, kemudian memilih untuk mencubit pelan lengan atas si Tampan, membuat si Tampan memasang ekspresi seolah kesakitan, meski cubitan itu tak sebanding dengan apa yang pernah di dapatnya dulu dari jalanan.

"mandilah. Kau bau." Gurau si Manis setelah mematikan kompornya kala nasi goreng nya sudah siap disajikan.

"benarkah? Apa aku benar-benar bau?" entah mengapa ia jadi takut menjadi bau, padahal selama ini ia termasuk orang yang HEMAT AIR.

Terkikik geli, sebelum memutar tubuhnya untuk mencubit mesra hidung mancung sang Kekasih.

"eoh, kau sangat bau. Sudah sana, cepat mandi. Atau aku akan pulang dan tidak mau sarapan dengan orang bau yang belum mandi sejak kemarin sore." Godanya, tak bermaksud merealisasikan ancaman konyolnya.

"tu-tunggu sebentar, dan kumohon jangan pergi kemanapun." Si Tampan dengan tubuh bak raksasa nya itu ketakutan, sangat kontras dengan tampilannya.

Tersenyum menahan tawa, sebelum beralih –berjinjit untuk mengecup pipi kanan sang Kekasih.

"aku tidak akan pergi, mandilah." Tutur lembut sosok mungil itu, membuat Kim Nam Joon –sosok tinggi besar bak raksasa namun tampan itu- merona parah. Ia masih belum terbiasa dengan perlakuan si Manis yang mampu membuatnya terkena serangan jantung itu.

Monster (NamGi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang