Monster Part 10 : Unpredictable Meeting

2.4K 216 86
                                    

PART 10



Sepasang manik hazel tua itu tampak menatap lekat secarik foto yang berada di tangannya, sementara ia biarkan beberapa lembar kertas berserakan di meja kebesaran. Tanpa sadar tangannya yang lain terangkat untuk memegangi sisi lain foto itu, membuat gerakan mengusap pada wajah cantik disana dan senyum getirnya tercipta bagai autopilot.

"Lee Il Hwa, aku merindukanmu." Lirihnya, setelahnya lelehan kelemahannya turun mengikuti.

Lama ia mematuti foto seorang Wanita cantik yang sedang tersenyum bersama dengan seorang bocah laki-laki yang memiliki pipi chubby dan sepasang dimple yang tercetak jelas bersamaan dengan eye smile yang terbentuk kala tengah tersenyum riang.

"Il Hwa-ya, apa yang harus kulakukan sekarang? Tolong beritahu aku." tambahnya sama lirihnya.

Dengan tergesa ia segera menghapus kasar air matanya dengan lengan kemejanya kala telinganya menangkap suara ketukan di pintunya.

"masuk." Titahnya tegas, sungguh berbanding jauh dengan sikap yang sebelumnya ia tunjukkan hanya pada dirinya sendiri –rapuh.

Seorang Pria bersetelan jas rapih membungkukkan tubuhnya hormat sebelum menatap sosok yang kini sudah menyimpan foto yang semula digenggamnya ke dalam laci mejanya.

"permisi, Sajangnim. Apa anda memanggil saya?" tanya sosok pria itu sopan.

Lelaki paruh baya pemilik netra hazel yang nampak lelah itu mengangguk kecil.

"ya, aku memanggilmu. Kau ingat tentang anak yang kusuruh untuk mencarinya, Joo Kwon-ssi?"

"ye, saya ingat, Sajangnim. Apa ada yang anda ingin saya lakukan pada anak itu, Sajangnim?"

Lelaki menghela nafas kecil, kemudian berkata tegas. "aku ingin kau mempertemukanku dengannya besok. Booking salah satu ruangan VVIP di sebuah restoran pada jam makan siang besok, dan urus menunya dengan baik. Aku ingin anak itu merasa nyaman dengan pertemuan besok." Titahnya.

Lelaki tegap bernama Kim Joo Kwon itu mengangguk patuh, dan berkata tegas. "baik, akan saya laksanakan dengan baik, Sajangnim."

"ah, Joo Kwon-ssi, satu hal lagi." Lelaki paruh baya itu menahan gerak lelaki di depan daun pintunya sebelum ia sempat berbalik badan untuk hengkang dari ruangan itu.

"ye, Sajangnim?"

"jangan terlalu kasar memaksanya besok." Tambahnya, dan lagi-lagi ditanggapi dengan sebuah anggukan mantap oleh lelaki berbadan tegap itu.

"baik, Sajangnim. Akan saya laksanakan sesuai perintah anda."

"ye, terima kasih."

"sama-sama, Sajangnim. Kalau tidak ada yang Sajangnim ingin katakan lagi, saya mohon pamit."

"tidak ada, keluarlah."

"ye, Sajangnim. Saya permisi."

Setelahnya Joo Kwon menghilang di balik pintu berwarna jati itu, menyisakan sosok lelaki paruh baya tadi yang kini sudah memijat pelipisnya seraya memejamkan matanya.

Monster (NamGi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang