Monster (NamGi)

Monster Part 11 : Uncover

PART 11

"Eomma, aku.. tidak akan menikah dengan Hoseok."

"N-Ne?"

Jungkook menunduk dalam, memilih untuk memilin ujung kausnya, sementara ruang matanya mulai terasa panas kala sang Eomma tak lagi mengucapkan sepatah kata pun lagi seusai pekikan kagetnya.

"Eomma, maafkan aku." Lirih Jungkook bergetar, masih enggan mengangkat kepalanya. Sementara Jeon Mi Ran –sang Eomma masih menatapnya nanar.

"tu-tunggu dulu, Jungie. Kau ini.. hahaha.. apa sekarang kau sedang mengerjai Eomma mu yang sudah tua ini, eoh? Dasar anak nakal, kau sama sekali tidak berubah. Padahal sebentar lagi kau akan menjadi seorang Eomma juga sepertiku."

Jungkook menelan saliva nya kala merasakan sesak di ruang dadanya, sementara tangannya sudah terkepal erat di atas pahanya.

"Eomma, aku sama sekali tidak bercanda." Suara Jungkook terdengar parau, membuat Mi Ran seketika kehilangan senyumnya.

Jungkook menyesal, sangat menyesal. Ia tahu bahwa saat ini ia sudah menyakiti sang Ibu dengan menghancurkan impiannya untuk membanggakan Hoseok sebagai Menantunya pada para tetangga mereka. Ia sudah memusnahkan kebahagiaan sang Ibu yang hanya menginginkan menyaksikan dirinya bersanding dengan Hoseok di altar gereja dipenuhi nuansa khidmat sebelum Beliau menutup mata untuk selamanya –beristirahat dari kejaran sang waktu.

Kini ia merasa telah menjadi manusia paling jahat di dunia karena telah membuat sang Ibu bungkam seketika, tanpa senyum, tanpa sepatah kata pun. Jungkook lebih suka jika Eomma nya memakinya, membentaknya, ataupun memukulnya, ia rela asalkan sang Eomma tidak mengabaikannya seperti ini.

Satu per satu tetes kelemahan itu mulai tumpah, menganak sungai, hingga membasahi mandibulanya. Bahunya bergetar hebat saat sang Eomma hanya menepuk pelan bahunya dan hendak berlalu meninggalkannya. Tidak, Eomma nya tidak boleh merasakan sakitnya, biar wanita paruh baya itu luapkan semua kesakitannya pada Jungkook.

"Eomma.. hiks.." Jungkook mencekal lengan sang Eomma, menghentikan langkah sang Eomma.

"hiks.. Eomma, maafkan aku.. hiks.. maafkan aku.."

Jungkook tidak tahu bahwa Mi Ran –sang Ibu sudah lebih dulu menitikkan air matanya tepat setelah Jungkook menyelesaikan kalimat terakhirnya. Bukan, Mi Ran bukan kecewa –oh, mungkin memang ia kecewa. Ia hanya.. ingin Jungkook bahagia, dan ia kira kebahagiaan Putra semata wayangnya itu hanya berada di tangan seorang lelaki tampan dan super ramah bernama Jung Hoseok. Ia kecewa pada kenyataan –takdir yang sudah menghempaskan harapannya untuk kebahagiaan hidup Putranya itu.

Dalam hati ia tak henti menyalahkan dirinya sendiri sebagai seorang Ibu. Kemana saja ia selama ini? Mengapa ia begitu sibuk dengan kehidupannya sendiri, mencari nafkah bersama Suaminya, sementara di Seoul sana sang Putra melewati berbagai hal yang mugkin saja sulit untuk dilaluinya seorang diri. Apa yang.. terjadi di antara Putranya dan Hoseok? Apakah.. Hoseok telah menyakiti Putra yang begitu dicintainya itu?

Tak kuasa mendengar isakan hebat sang Putra, Mi Ran segera menarik kepala Jungkook ke dalam pelukannya, mengusap sayang kepala sang Putra yang sudah semakin terisak dalam dekap hangatnya.