18. Cheryl?

40 2 0
                                    

.....

Alea baru saja keluar dari kelasnya. Hari ini memang pulang lebih awal. Gadis itu celingukkan mencari sosok Maura yang tak kunjung kembali dari toilet. MAtanya memicing ketika ia melihat sosok Maura dan Siar ditribun lapangan basket.

"Ck...ditungguin malah pacaran" dengus Alea sebal. Ia memutuskan untuk pergi ke kantin untuk sekedar bersantai ria dan meminum hot chocolate buatan ibu kantin. Setibanya, dikantin Alea memilih bangku paling pojok tempatnya dengan Maura jika ke kantin sebelumnya ia memesan pada ibu kantin. Disana, dipojok tepatnya satu bganku dari bangku Alea terdapat teman-teman Aka. Alea mengeluarkan ponselnya dan matanya membulat sempurna dengan mulut yang sedikit terbuka. Kaget.

25 message from ReanoAkaDarzon'Annoying'

53 missed call from ReanoAkaDarzon'Annoying'

Ia mengerjapkan matanya konyol melihat notifikasi yang sedemikian rupa. Ia sama sekali tak tahu jika Aka menghubunginya pasalnya ia men-setting ponselnya dengan mode silent.

Alea menarik nafas dalam dan mulai mengetik, namun sebelum jarinha menyentuh layar ponsel, suara yang ia kenal mengintruksinya untuk mengalihkan pandang dari ponsel miliknya.

Fanil.

"Apa?"

"Kenapa lo gak jawab telepon Aka?" Tanya Fanil to the point.

"Aku gak tahu kalau Aka telfon. Ini aja aku baru buka hp, hp ku aku mode silent lupa ganti jadi getar." Jelas Alea seadanya.

"Dia khawatir tuh, dari tadi kita ditelfonin mulu sama dia. Cepet telfon gih" ucap Fanil

"TAp--"

"Gak ada"

"Emang gak ganggu dia?" Fanil menggeleng tegas tanda tidak.

"Yaudah kamu balik sana, entar ada yang salah paham lagi" ucap Alea yang langsung diangguki oleh Fanil. Cowok dengan kulit yang lumayan putih itu beranjak dari bangku Alea kembali pada teman-temannya.

.....

Alea menghentak-hentakkan kakinya pada aspal jalan menunggu busa yang lewat. Halte sekolah dijam-jam segini memang sedikit sepi. Bosan. Alea memutuskan untuk mendengarkan lagu di ipod yang selalu ia bawa melalui earphone.
Alea melepaskan earphone-nya sesaat setelah ada yanf menepuk bahunya. Ia menoleh dan mengerutkan keningnya melihat gadis cantik yang kira-kira seumuran dengannya itu. Gadis dengan kulit putih, badan proposional, iris mata berwarna hijau, dan lesung pipit yang tak begitu dalam namun masih memberikan kesan manis. Alea tersenyum tipis membalas senyum manis gadis disampingnya.

"Lagi nunggu bus?" Alea mengangguk sebagai jawaban. Gadis disammpingnya mengangguk-anggukkan kepalanya singkat.

Setelah itu....

Hening

"Duluan ya" ucap Alea saat bus yang ia tunggu sudah datang. Ia segera melangkahkan kakinya masuk kedalam bus. Didalam bus ia hanya memandang keluar jendela dengan earphone yang masih setia tersumpal ditelinganya.

"Boring day" guman Alea mengembungkan pipinya.

.....

Alea membaringkam tubuhnya pada karpet berbulu dikamarnya menatap langit-langit yang ia beri hiasan bintang-bintang. Bosan. Tangannya meraih ponsel yang tadi dilempar asal. Ia membuka akun instagram yang jarang ia buka itu.

"Posting ah" gumannya pelan. Jari-jarinya menari-nari diatas ponsel.

Pilihannya jatuh pada foto dirinya beberapa waktu lalu. Hasil jepretan Aka. Ia mengambil foto tersebut secara diam-diam di kamera milik Aka. Not bad. Aka juga sspertinya mempunyai keahlian di fotografi. Foto candid
Aleazeiny: I don't need much to be happy, and even that fact makes me happier. Even that fact is you...you make me feel happy anytime I'm with you.
.
.
Hey, thankyou for this photo. So nice!

Sekiranya begitulah caption yang Alea berikan pada foto yang ia posting hari ini. Seingatnya ia terakhir memosting foto adalah 24 minggu yang lalu.

"Alea! Ada Maura nih!" Teriakan Lisa membuat Alea bangkit dari tidurnya, ia menyambar jedai yang ia letakkan dikarpet. Menjedainya dengan asal lalu berlari kecil keluar dari kamar.

"Hay" sapa Maura setelah ia sampai diruang tamu.

"Lama lo!" Dengus Maura. Alea hanya memamerkan deretan gigi putihnya dan menarik tangan Maura menuju kamarnya.

"Tumben kesini,pasti ada apa-apanya?! Ya kan?" Tebak Alea, Maura mengangguk singkat. Tangannya meraih gitar putih didekat ranjang Alea.

"Sebenernya gue gak dibolehin ngomong ini ke lo, tapi berhubung lo sahabat gue dan ini ada kaitannya dengan lo. Gue bakal cerita" mulai Maura, Alea mengernyit dan menatap Maura penasaran. Maura menarik nafas dalam dan menghembsukannya pelan. Jari-jari Maura memetik senar gitar secara random menghilangkan kegugupan yang ada.

"Aka, ada perasaan yang tertinggal dimasa lalu. Katanya Siar, Aka punya sahabat, namanya Cheryl. Dan katanya sih Aka masih ada rasa sama Cheryl tapi gak tahu lagi." Jelas Maura secara singkat.

"Lo tenang aja, Siar juga bilang kok kalau Aka udah gak pernah ngungkit-ngungkit soal Cheryl 4 tahun belakangan ini. Cheryl itu ceweknya Iki dulunya. Jadi lo gak usah khawatir, gue yakin kok Aka sayangnya cintanya dan hatinya cuma buat lo. Percaya aja sama Aka" ucap Maura menepuk pundak Alea. Alea hanya bisa tersenyum simpul, tak tahu harus meresponnya seperti apa. Intinya hatinya saat ini kacau. Kacau. Entah bagaimana. Pokoknya kacau.

.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang