15. What The F--?

24 4 0
                                    

.....

"Eh...gosip hari ini itu bener ya? Lo sama Aka jadian?" Tanya Maura heboh sembari menatap Alea lekat dengan tangan yang menopang dagu. Alea memutar bola matanya malas, ia sudah menyiapkan mental semalaman. Dan benar saja, pagi harinya hampir semua penghuni sekolah membicarakannya. Banyak respon yang ia temui, dari yang mengucapkan selamat padanya hingga yang menghinanya. Sepanjang koridor banyak pasang mata yang menatapnya dengan berbagai tatapan.

Alea?Aka?Jadian!. Sudah menjadi trending topic diseantero sekolah.

"Iya" jawab Alea sekenannya.

"Serius?demi apa?"

"Tanya Aka gih" Ucap Alea mengendikkan dagunya ke arah ambang pintu. Aka disana. Cowok itu berdiri disana dengan tangan yang ia selipkan disaku celana abu-abunya.

"Ehmm...gue keluar dulu ya " pamit Maura sembari melenggang pergi dari kelas. Tak lama Aka sudah duduk didepannya dengan senyum lebar.

"Lagi?" Tanya Alea memutar bola matanya malas. Mengetahui arah pembicaraan Alea, Aka hanya memamerkan deretan giginya.

"Kali ini kena apa?"

"Ehmmm...-"

"Jangan nyoba bohong!"

"Iya iya"

"Jawab!" Nada ketus Alea membuat Aka melotot kaget. Sejak kapan gadis polosnya berkata ketus seperti ini?

"Kamu lagi bulanan ya?" tanya AKa sembari memicingkan matanya menyelidik. Kali ini giliran Alea yang melotot, reflek tangannya memukul dada bidang Aka hingga cowok itu meringis.

"Tuh kan" bukannya meminta maaf atau apa, Aka malah berbicara seperti itu membenarkan tebakannya.

"Jangan ngalihin pembicaraan sih"

"Iya, gak" Aka menopangkan dagunya pada lipatan lengannya. Matanya memperhatikan setiap inchi wajah Alea. Alea menaikkan alisnya seperti yang dilakukan Aka ketika bingung.

"Gapapa" Alea mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti lantas membuka novel yang sudah ia keluarkan sedari tadi. Aka meraih ponsel Alea yang tergeletak diatas meja lantas mengutak-atik ponsel Alea tersebut.

"Eh, nanti ikut gu--ehmm ralat aku, nanti ikut aku!" Ucap Aka menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Lidahnya susah untuk berbicara dengan kosa kata aku-kamu. Pengecualian jika ia sedang berbicara dengan mamanya.

"Kemana?" Aka tersenyum lebar lantas mengusap pucuk kepala Alea dan berlalu pergi, meninggalkan tanda tanya besar dikepalanya.

*drt...drt..*

Aka :

Have a nice day Moby: p

Pesan singkat dari Aka membuat Alea membentuk senyum simpul. Tanpa ada niatan membalasnya, Alea segera memasukkan ponselnya kedalam tas bertepatan dengan bel masuk berbunyi dan tak lama sosok pak Hendri masuk ke kelas.

.....

"Kenapa lo? Galau?. GAra-gara solmet lo si Siar gak masuk?" Fanil menyeletuk saat Aka baru saja masuk ke kelas dengan muka kusut.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang