Marude duduk di kursi kerjanya yang empuk. Lelaki paruh baya itu sedang membaca sebuah surat resmi dari Kantor Penerbit Yuuheisa.
Dalam surat tersebut mengatakan bahwa salah satu Penulis mereka ingin melakukan Study di CCG. Marude menghela nafas.
"Aku tidak bisa membiarkan orang lain masuk ke dalam CCG, tapi jika aku menolak mereka pasti akan bersikeras." Ujar marude.
"Mereka juga pasti akan menanyakan prinsip 'Transparansi' pada CCG." Tambah marude. Marude menatap nama penulis yang tertera di dalam surat itu.
"Azunaki Anaru. Ah, dia penulis rookie (baru) itu." Gumam marude. Lelaki itu menghela nafas lagi.
"Tidak ada pilihan lain. Aku akan membiarkan penulis ini masuk, tapi harus ada yang mengawasinya."
Marude mengangkat gagang telepon yang ada di dekatnya, lelaki itu menekan angka 143, lalu panggilan terhubung.
"Iya marude-san." Ujar suara di seberang sana.
"Investigator Rank 1 Sasaki Haise. Ada hal yang harus kau lakukan. Datanglah ke kantorku sekarang." Perintah marude.
"Baik, pak." Jawab sasaki. Setelah itu panggilan terputuskan.
Beberapa saat kemudian. Sasaki sudah berada di dalam ruangan marude.
"Ada apa, marude-san?" tanya sasaki.
"Investigator Sasaki. CCG kedatangan tamu dari luar. Tamu itu ingin melakukan Study di CCG ini." ujar marude.
"Tamu? Siapa itu?" tanya sasaki.
"Dia adalah salah satu penulis dari Penerbit Yuuheisa. Penulis ini akan belajar dan mengikuti Akademis CCG." Jelas marude.
"Penulis? Siapa namanya marude-san?" tanya sasaki penasaran.
"Nanti saja kau langsung lihat siapa penulis itu." jawab marude.
"Investigator Sasaki, aku ingin selama penulis itu ada di CCG, kau membimbimnya dan mengawasinya." Perintah marude.
"Kau masih mengajar di Akademis CCG, bukan? Penulis itu akan masuk aku masukkan ke dalam kelasmu. Jadi kau bisa lebih mudah mengawasinya." Jelas marude.
"Aku menerimanya, marude-san. Tapi, kalau boleh tahu. Kenapa penulis tersebut harus di awasi?" tanya sasaki.
"Aku tidak ingin ada informasi penting menyangkut CCG bocor. Bukannya menuduh, tapi bisa saja dia mendapat informasi penting dan menjadikan informasi tersebut sebagai referensinya. Itu berbahaya." Jelas marude. Sasaki mengangguk-angguk.
"Baiklah, itu saja dariku. Nanti siang penulis itu akan datang ke CCG. Dia akan menemuiku. Aku ingin kau juga datang ke Kantorku nanti siang untuk bertemu dengannya." Ujar marude. Sasaki mengangguk.
"Baik, pak!"
Sasaki keluar dari ruang kerja marude, lelaki itu berjalan kembali menuju kantornya.
"Penulis...? Siapa yah kira-kira?" batin sasaki.
Tiba-tiba sasaki teringat seseorang dengan mata cokelat cerah, lelak itu tersenyum tipis.
"Semoga saja, dia."
Sasaki menggeleng-geleng, semburat merah muncul di pipi lelaki itu itu.
"Tidak. Penulis di Tokyo tidak hanya satu. Ada banyak. Jadi tidak mungkin, dia."
-----
Sebuah mobil Range Rover Evouqe berhenti di depan Kantor Pusat CCG. Tomoya menoleh kearah kanan, melihat gadis cantik berpakaian formal layaknya Karyawan Kantoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"
FanfictionDisclaimer : Tokyo Ghoul belongs to Sui Ishida