Matahari berada diujung barat membuat langit menjadi berwarna orange dengan semburat jingga.
Hana duduk di dalam mobil bersama tomoya yang mengemudi. Gadis itu terlihat fokus pada smartphonenya.
Beberapa detik kemudian, smartphone yang ada di tangan hana berbunyi tanda pesan masuk.
Gadis itu membuka pesan tersebut, lalu senyum puas tersungging di bibir tipis hana. Hana menengok tomoya yang fokus mengemudi.
"Tomoya, aku sudah dapat denah Cochlea!" tomoya mengalihkan atensinya pada hana sebentar.
"Benarkah? Cepat sekali." Tanggap tomoya.
"Iya, informan yang memberikan denah ini padaku. Dan juga, ia memberitahu letak kamar tahanan hinami-chan." Tambah hana.
"Informanmu sungguh hebat. Selama ini dia yang membantu kita memberitahu tentang pergerakan Merpati. Apa kau tahu siapa informan itu sebenarnya?" Tanya tomoya penasaran.
"Aku tahu. Informan ini bekerja di CCG." Jawab hana. Tomoya terkejut.
"Eh? Benarkah? Lalu kenapa dia bisa membocorkan segela tentang CCG dengan mudah?" Tanya tomoya heran. Hana menatap ke depan, gadis itu bersender.
"Aku juga tidak tahu. Yang jelas apa yang dia berikan padaku sangat berguna. Mungkin, dia juga ada dendam dengan CCG." Ujar hana.
"Jika ada kesempatan aku akan bertanya." Tambah hana. Tomoya melirik hana.
"Apa kau pernah bertemu dengannya?" Tanya tomoya.
"Kami bertemu hampir setiap hari, tomoya. Sudah ku bilang, kan? Dia bekerja di CCG, jadi kami berpapasan setiap hari." Jawab hana.
Tomoya terdiam, lelaki itu menjadi semakin penasaran. Siapa sebenarnya informan hana, ini.
"Oh iya," hana menoleh kearah tomoya. "Tomoya, aku sudah menyelesaikan separuh ceritaku. Sedikit lagi akan mencapai klimaks." Ujar hana.
"Wow, bagus kalau begitu. Kapan project ini akan selesai?" Tanya tomoya.
"Secepatnya, tapi... bagian akhirnya..." tomoya menoleh kearah hana.
"Apa? Kau ingin membuat Happy Ending atau sama seperti novelmu sebelumnya?" Tanya tomoya.
Hana terdiam sejenak. Gadis itu tampak menerawang.
Lampu lalu lintas berwarna merah, mobil tomoya berhenti sebelum zebra cross. Lelaki itu menatap hana yang tampak menerawang.
Beberapa detik kemudian, sorot mata gadis itu berubah menjadi sendu. Hana menengok kearah tomoya.
"Aku sudah menentukan endingnya. Lihat saja nanti bagaimana endingnya, ya."
Tomoya mengepalkan tangannya pelan, lalu lelaki itu mengangguk. Lampu merah sudah berubah menjadi hijau. Tomoya menjalankan mobilnya.
Dalam batin tomoya bertanya-tanya. Bagaimana endingnya? Melihat tingkah hana tadi ia sama sekali tidak bisa menebak. Sad ending? Happy ending? Good ending?
Tomoya menghela napas, lalu ia kembali fokus menyetir.
Beberapa saat kemudian, tomoya memarkirkan mobilnya di depan mansion.
Tomoya dan hana keluar dari mobil lalu mereka berjalan masuk ke dalam mansion. Mereka berdua masuk ke dalam lift, jari telunjuk tomoya menekan lantai 10.
"Lama sekali aku tidak ke apatermentmu, tomoya." Ujar hana sambil tersenyum. Tomoya membalas senyuman hana. Lalu hana menatap ke depan.
"Tomoya, selama aku tidak ada. Apa kana-chan pernah ingin melarikan diri?" Tanya hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"
FanfictionDisclaimer : Tokyo Ghoul belongs to Sui Ishida