Hana duduk di tepi ranjang sasaki, mata gadis itu memperhatikan sasaki yang mengembalikan kotak p3k ke tempat semula.
Sasaki berjalan mendekati hana, lelaki itu menarik sebuah kursi dan duduk tepat di depan hana.
"Ano, sasaki-san... seharusnya aku yang duduk di kursi itu." Ujar hana. Sasaki tersenyum simpul.
"Tidak apa. Azunaki-san duduk di situ saja." ujar sasaki.
Hana diam, gadis itu mengulum bibirnya. Hana menatap kearah lain, ia tidak mau menatap lelaki yang duduk di depannya.
"Azunaki-san," panggil sasaki. Hana menoleh. "Sebenarnya banyak pertanyaan di kepalaku tentang kejadian tadi malam." Ujar sasaki.
"Bagaimana azunaki-san bisa berada di Restoran Ghoul? Apa yang sudah terjadi?" Tanya sasaki dengan hati-hati.
Hana terdiam sejenak menatap lelaki di depannya. Sasaki terlihat sangat penasaran.
"Aku tidak terlalu ingat. Yang ku ingat, ketika aku pulang dari Kantor CCG, sekelompok ghoul berpakaian formal menyerangku." Jelas hana. Mata sasaki terbuka, lelaki itu menyerngit.
"Mereka menyerangmu!? Apa mereka melukaimu!?" Tanya sasaki, ekspresi lelaki itu seperti marah.
"Mereka hanya membiusku." Jawab hana simple.
Padahal sempat terjadi pertarungan sengit. Sasaki mendesah berat, tangan lelaki itu terangkat menyentuh rambutnya.
Hana memiringkan kepalanya menatap sasaki, lelaki itu terlihat gelisah dan... khawatir.
Dalam bayangan sasaki, hana pasti sangat ketakutan dan berteriak meminta tolong. Sasaki menatap hana serius.
"Azunaki-san, harusnya kau memanggilku waktu itu! Jika mereka melukaimu bagaimana!?" ujar sasaki dengan raut cemas. Sasaki mendesah lagi.
"Kau pasti sangat ketakutan waktu itu." Desah sasaki.
"Tidak. Aku tidak ketakutan, kok." Sahut hana. Sasaki menatap hana, lelaki itu mengedipkan matanya dua kali.
"Heh? Tidak usah bohong, azunaki-san. Mereka makhluk berbahaya. Kau pasti ketakutan." Ujar sasaki tidak percaya. Hana memanyunkan bibirnya.
"Aku tidak bohong, sasaki-san! Aku tidak ketakutan! Aku hanya kaget saja." jelas hana.
"Yang aku takutkan di dunia ini hanya orang hentai. Aku kan pernah bilang, tidak ada yang lebih berbahaya di dunia ini selain orang hentai." Ujar hana mengingatkan.
Sasaki tercengang menatap hana. Hana mengibaskan tangan kanannya di depan sasaki-san.
"Oyy, sasaki-san~" panggil hana. Sasaki tersadarkan, lalu ia menatap hana kagum.
"Azunaki-san sungguh hebat." Ucap sasaki terkesima. Hana tertawa lirih.
"Itu bukan apa-apa." Sahut hana.
"Tapi tetap saja kau harus hati-hati! Azunaki-san tidak tahu betapa berbahaya ghoul itu! Bagaimana jika mereka menyakitimu! Bagaimana jika mereka tergoda dengan wang—" ucapan sasaki terhenti.
Hana mengangkat alisnya bingung.
"Tergoda dengan apa?" Tanya hana. Jantung sasaki berdegup kencang, lelaki itu tertawa gugup. Tadi ia ingin berkata 'wangi'.
"Ti, tidak. Tidak ada apa-apa." Jawab sasaki sambil tertawa gugup.
"Sasaki-san tidak usah khawatir. Aku baik-baik saja. Aku tidak takut dengan mereka semua. Sama sekali." Ujar hana dengan tatapan sendu.
Sasaki tersenyum lembut menatap hana, hati lelaki itu menghangat, ia tidak menyangka bahwa gadis yang ia sukai ini adalah seorang pemberani.
"Aku tidak tahu kau mendapatkan keberanian seperti itu darimana, tapi kau... sungguh hebat." Ujar sasaki sambil tersenyum lembut. Hana membalas senyuman sasaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"
FanfictionDisclaimer : Tokyo Ghoul belongs to Sui Ishida