Chapter 38

1.7K 199 10
                                    

Hana duduk di sebuah kursi empuk. Gadis itu sedang sibuk dengan komputer besar yang ada di meja kerjanya. 

Sebuah kacamata besar menggantung dibatang hidung hana. Jemari gadis itu dengan cepat bergerak diatas keyboard.

Hana berhenti mengetik, gadis itu bersender pada kursi empuknya. Tangan hana mengambil kaleng Black Coffee yang ada di samping komputernya, lalu menengaknya.

Hana menatap jam dinding, sudah pukul dua. Gadis itu menghela napas, lalu bersender pada kursi empuknya.

"Hari ini aku ada janji dengan sasaki-san. Harusnya aku tidur cepat. Tapi, aku malah tidak bisa tidur, jadi aku melanjutnya mengetik novelku.

"Yosh. Sedikit lagi."

  Hana meregakan tubuhnya, lalu gadis itu berdiri.  

"Lebih baik aku tidur saja." Hana melepaskan kacamatanya dan menaruh di samping komputer. 

Setelah itu hana keluar dari ruang kerjanya. Hana berjalan menuju kamarnya, sampai kamarnya, gadis itu menatap jendela.

Hana berjalan mendekati jendela, lalu gadis itu menggeser jendela besarnya dengan pelan. 

Hana menengok keluar, tepatnya ke balkon sebelah. Jantung hana berdebar, mata gadis itu terbuka.

Seorang lelaki tampan bersurai hitam putih dengan pajama berdiri di balkon sebelah sambil memandang kota Tokyo di malam hari. Sekaleng Black Coffee ada di tangan lelaki itu.

Bibir hana berkedut, gadis itu mengulum bibirnya. Hana mengambil napas lalu menghembuskannya. 

Gadis itu melangkahkan kakinya keluar jendela dengan hati-hati dan berdiri diatas balkonnya.

Hana berusaha tidak bersuara, gadis itu ingin mengagetkan sasaki.

Sasaki yang sedang memandang ke depan tersenyum tipis, lalu lelaki itu menoleh kearah balkon hana.

Hana terkesiap ketika sasaki menoleh, gadis itu terdiam kaku.

Sasaki tertawa pelan, lalu lelaki itu berdiri tegap, menghadap hana.

"Apa yang kau lakukan, azunaki-san? Ingin mengagetkanku?" Ujar sasaki. 

Hana mengedipkan matanya dua kali. Bagaimana bisa sasaki tahu bahwa hana ada?

Hana mendengus pelan, lalu gadis itu berdiri menghadap sasaki.

"Aku ketahuan." Gumam hana. Sasaki hanya tertawa kecil.

"Sasaki-san, kenapa kau belum tidur? Ini sudah jam dua loh." Ujar hana mengingatkan.

"Azunaki-san sendiri kenapa belum tidur?" Tanya sasaki balik.

"Aku mengejar deadlineku." Jawab hana. Sasaki tersenyum tipis.

"Ah, begitu. Itu berarti sebentar lagi masa study Azunaki-san di CCG akan selesai, ya." Ujar sasaki. Hana mengangguk pelan.

"Aku tidak bisa tidur, azunaki-san. Aku terlalu bersemangat untuk nanti siang. Kita akan, um... berkencan." Ucap sasaki dengan pipi sedikit merona. 

Hana terkesiap, semburat merah muncul di pipi gadis itu. Untung saja malam, jadi tidak terlalu kelihatan.

Hana tertawa kikuk.

"Ah, haha. Tidak usah terlalu bersemangat, sasaki-san. Jalan-jalan denganku itu, membosankan loh." Ujar hana sambil tersenyum kikuk. Sasaki menatap hana lembut.

"Tidak masalah. Aku tetap senang." Ucap sasaki, membuat kupu-kupu di perut hana berterbangan. 

Hana mendesah pelan, gadis itu menyentuh kepalanya. Gadis itu bingung dengan dirinya.

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang