"Kaneki Ken."
Sasaki menghembuskan napas panjang, lalu ia bangkit. Lelaki itu berdiri sempoyongan, kemudian ia mengela napas lagi. Takizawa berdiri menyeringai di depan sana.
"Masih hidup rupanya. Aku pikir kausudah mati, nanas." Ujar takizawa.
Seketika empat buah kakuhou keluar dari belakang sasaki. Takizawa sempat tercengengan beberapa detik, lalu ia menyeringai lebar.
"Bagus sekali! Ternyata kau seorang ghoul! Ahahha! Kalau begitu aku tidak perlu menahan diri!" takizawa langsung menyerang sasaki.
Sasaki melompat tinggi dan menyerang takizawa dengan kagunenya dari atas.
Takizawa terkena dan terlempar menghancurkan sebuah dinding luar restoran ghoul. Debu menutupi area sekitar akibat runtuhnya dinding luar. Bagian dalam restoran ghoul terlihat.
Beberapa detik kemudian, takizawa kembali menyerang sasaki. Sasaki menahan serangan takizawa dengan rinkaku, kemudian ia menusuk perut takizawa dengan rinkakunya.
Takizawa menyemburkan darah dari mulutnya, lalu sasaki kembali menghempaskan lelaki itu ke tanah. Takizawa tersungkur tak bergerak.
Napas sasaki memburu, keringat dingin mengalir di pelipisnya. Kepalanya mulai terasa berat.
"Kaneki Ken! Kaneki Ken! Kau adalah Kaneki Ken!"
Sasaki mengerang, lelaki itu menjambak rambutnya sendiri. Ada suara-suara aneh terdengar di kepalanya.
"Arg!!! DIAM!!" teriak sasaki.
Takizawa yang tersungkur itu, tertawa. Sasaki tersentak ketika mendengar suara tawa, ia menoleh kearah takizawa.
Sasaki melihat takizawa sedang berdiri. Sasaki tercengang. Ia pikir lelaki itu sudah tidak sadarkan diri.
"AHAHAHAH!!! Bagus sekali!! Kau memang hebat!! Tapi, sekarang.... Giliranku."
Kagune takizawa keluar dari belakangnya. Kagune lelaki itu terlihat lebih besar dan tajam dari sebelumnya.
Setelah itu, takizawa langsung menyerang sasaki habis-habisan. Sasaki terbatuk-batuk. Darah mengalir dari pelipis dan ujung bibirnya. Lelaki itu terlihat cukup parah.
Takizawa mengepakkan kagunenya kearah sasaki, kemudian sasaki terlempar jauh dan menghancurkan sebuah dinding kokoh.
Takizawa menyeringai lebar, lalu lelaki itu melangkah ingin mendekati sasaki. Baru beberapa langkah, ia berhenti.
Seringai takizawa memudar. Lelaki itu menatap ke depan dengan bingung.
"Apa yang kau lakukan di situ..."
Seorang gadis cantik berambut cokelat sebahu berdiri dengan tegas di depan sasaki.
"...Hinami?"
Hinami berdiri dengan tegas di depan sasaki, gadis itu membelakangi sasaki. Sasaki membuka matanya lemah, pandangannya tidak terlalu jelas.
"Tidak akan ku biarkan kau menyakitinya!" Ujar hinami tegas.
Takizawa hanya memiringkan kepalanya. Hinami menoleh kearah sasaki, ia lihat sasaki terluka parah.
Hinami berjalan mendekati sasaki, duduk di sebelahnya dan mengangkat kepalanya. Gadis itu menggigit bibirnya dengan keras.
Sasaki melirik hinami dengan lemah, ia melihat hinami seperti sedang menahan sesuatu.
"Hinami, menjauhlah dari situ! Nanti kau juga ikut terluka loh!" ujar takizawa mulai tidak sabar.
Hinami menoleh kearah takizawa, gadis itu menatap takizawa tajam di balik topengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"
FanfictionDisclaimer : Tokyo Ghoul belongs to Sui Ishida