Hana menatap dirinya di cermin besar yang ada di kamarnya. Gadis itu memakai gaun sutra panjang tanpa lengan berwarna soft peach, rambut hana di gulung rapi keatas membuat gadis itu terlihat elegan.
Hana menatap pantulan dirinya di cermin dengan wajah hampa. Sore ini hana memakai gaun pesta untuk menghadari pesta pernikahan kurumi dan tanuma.
Hana menghela nafas, ia menatap dirinya dari atas ke bawah. Hana merasa ada yang kurang. Tiba-tiba gadis itu teringat sesuatu.
Hana berjalan menuju sebuah meja kecil yang ada di samping ranjangnya.
Hana membuka laci meja tersebut, lalu gadis itu mengambil sebuah kotak ukuran sedang berwarna merah.
Hana menatap kotak merah itu sejenak, lalu ia membukanya. Hana tersenyum tipis melihat isi kotak merah tersebut.
Sebuah kalung perak dengan mata berbentuk bunga mawar. Di tengah bunga mawar itu ada sesuatu yang berkilau.
Kalung perak itu adalah kalung pemberian kaneki.
Hana mengambil kalung tersebut dari kotak merah itu. Gadis itu kembali menuju cerminnya. Hana memakai kalung perak itu di lehernya.
Gadis itu tersenyum menatap pantulan dirinya, kalung itu terlihat pas di leher jenjangnnya.
Hana menyentuh buah kalung yang berbentu mawar tersebut. Hana tersenyum lembut. Gadis itu jadi teringat ucapan kaneki.
"Ketika aku melihat kalung ini, aku jadi teringat denganmu."
Senyum hana berubah menjadi senyum miris, rasa perih sedikit mencubit hatinya ketika mengingat kaneki.
"Kaneki-kun..." ucap hana.
Hana mendesah kecil, gadis itu menatap dirinya yang ada di cermin.
"Kau harus tersenyum malam ini, hana." Ujar hana pada diri sendiri.
Setelah itu hana memakai High Hills berwarna senada dengan gaunnya, kemudian ia keluar kamar menuju lantai satu.
Hana menuruni tangga, hana melihat seorang lelaki tampan dengan rambut kuncir satu sedang duduk di sofa dengan anggun.
Malam ini, tomoya memakai pakaian formal berwarna hitam elegan.
Tomoya menyadari keberadaan hana, lelaki itu langsung menoleh kearah hana.
Hana berjalan mendekati tomoya yang duduk di sofa. Tomoya berdiri ketika hana mendekat, lelaki itu tersenyum menatap hana.
"Kau terlihat sangat cantik, hana." Puji tomoya. Hana tersenyum kecil.
"Terima kasih, tomoya." Jawab hana.
"Kalau begitu ayo kita pergi." Ajak tomoya. Hana mengangguk.
Di sisi lain,
Seorang lelaki tampan berambut hitam putih sedang berada di sebuah pesta. Lelaki itu terlihat asik berbaur dengan tamu-tamu yang ada di pesta tersebut.
Sasaki haise, lelaki itu malam ini memakai Tuxedo hitam elegan membuatnya terlihat semakin tampan.
Sebuah gelas kaca ada di tangannya, gelas tersebut berisi cairan berwarna gelap. Sudah jelas itu kopi, namun terlihat seperti anggur.
"Haise!" panggil seseorang.
Sasaki menoleh kearah suara yang memanggilnya, dan ia melihat seorang lelaki dan wanita mendatanginya.
"Tanuma-san!" tanuma dan kurumi berjalan mendatangi sasaki.
"Haise! Kau datang!" ujar tanuma. Sasaki tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"
FanfictionDisclaimer : Tokyo Ghoul belongs to Sui Ishida