4 | STFU!

2.1K 323 61
                                    

Calum's pov

Sejak perkenalan tadi ia terus saja membuang muka padaku.
Aku lihat teman teman sekelasku yang lain sedang sibuk berkenalan dan mulai berinteraksi satu sama lain. Aku? Haha.

Apa aku yang harus memulai pembicaraan lebih dulu?

"Hey." sapaku singkat padanya.

Sebenarnya, aku tidak berniat ingin mengajaknya berkenalan. Hanya saja, aku heran dengan tingkah laku anehnya sejak tadi. Seakan-akan aku mengganggunya.

"Ya? Kenapa?" Jawabnya cepat.

"Hmm. Eh iya. Yang tadi pagi itu.. Lo bukan sih?"

"Iya. Liat nih, seragam gua kotor semua gara-gara lo." Ucapnya dengan sedikit sinis.

Loh kok jadi gua?

Kan udah gua bilang salahin becekannya.

Atoga jalanannya.

"Gara-gara gue?" Tanyaku polos.

"Iya gara gara lo ngebut. Udah tau jalanan becek, kan gua jadi kecipratan!" Jawabnya masih dengan nada yang sama.

Dih, kok nyolot.

Kali ini ia menatap mataku intens. Seperti tatapan mengancam atau apa, yang ku tauh pasti ia terlihat sangat kesal.

"Lah kok gara gara gua? Lagipula hak gua lah kalo gua mau bawa mobil ngebut-ngebut." Balasku yang juga menatapnya tajam. Tidak mau kalah.

"Iyalah salah lo! Kalo lo gak ngebut tuh becekan juga gak bakal nyiprat ke seragam gua!"

Sekarang suaranya menjadi agak teriak sehingga murid-murid yang lain melihat ke arahku dan dia.

"Lah bukan urusan gua." Balasku santai.

"Salah lo nih!"

"Lah makanya kalo jalan kaki, pake jas hujan biar kalo kena cipratan becekan gak kena baju! Haha." Jawabku sarkas.

Cezha's pov

WTF?!

Apa-apaan orang ini?

Jangankan minta maaf, ia saja sama sekali tidak mengakui kesalahannya.

Aku tidak peduli dengan orang-orang di kelasku. Yang ada dibenakku, aku hanya ingin meluapkan kekesalanku padanya.

"Apa lu bilang?!" Kali ini nada biacaraku tinggi. Aku sangat kesal.

"Gak ada reka ulang, makanya punya kuping tuh di pake."

"Dih. Ngeselin bat bocah."

"Ngaca." jawabnya santai tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Aku memutuskan untuk tidak membalas celotehannya. Aku berani bertaruh, semarah apapun aku, ia tidak akan pernah mengakui kesalahannya.

Authors pov

Setelah kejadian tadi, murid baru di kelas menatap mereka berdua heran.
Kini, mereka berdua duduk agak berjauhan dan saling membuang muka. Tak lama, Ashton menghampiri tempat duduk mereka.

Cezha's pov

Oh god, tolong ambil dia.

Jangan sampai aku yang mengambil nyawanya.

Aku berdecak kesal setelah balasan perkataannya tadi dan mengalihkan pandanganku darinya. Ya, ke arah jendela pastinya. Memangnya mau memandang ke arah mana lagi?

Saat aku sedang melamun ke arah luar jendela, tiba-tiba kak Ash menghampiriku. Dan menghampiri makhluk tak beradab ini juga.

"Hm, kalian kenapa? Ada masalah?" Tanya kak Ash padaku, dan juga dia.

"Oh enggak kak, hehe." jawabku gugup, tetapi tetap mencoba untuk ramah. Tak lupa juga aku menunjukkan senyumku semanis mungkin padanya.

Itung itung tebar pesona.

Kemudian ia membalas senyumanku.

Ahelah,

Manis banget.

"Kalau ada yang kurang jelas tanya aja ke aku ya." Katanya ramah.

"I-iya kak makasih ya." Balasku masih tetap tersenyum.

Setelah sesi perkenalan yang merupakan bagian utama dari masa orientasi sudah selesai, sesi games adalah sesi selanjutnya.

"Sekarang nge games ya. Jadi cara mainnya, kalian saling bertukar cerita satu sama lain. Terus buat yang nanti kita tunjuk harus maju ke depan buat nyeritain apa yang diceritain temennya. Oh ya, aturan mainnya itu harus 2 orang yang interaksi dan harus sebangku biar berceritanya nggak ribet." Tutur Vina menjelaskan.

Eketumprang!

Ini artinya gue harus berbicara- maksudnya- bercerita dengan orang ini?

Ngomong ama dia lagi aja gue gak sudi.

Apalagi saling bertukar cerita?

Aku masih terkejut dengan permainan ini. Games macam apa ini? Batinku. Aku hanya terdiam dan tidak merubah posisi sama sekali sejak tadi. Sekali-kali aku melirik wajahnya. Kulihat dia sedang menatap kearahku.

"Apa?" Aku memicingkan mataku kearahnya.

"Lah." Jawabnya sambil membuang muka.

Benar-benar menyebalkan.

"Kita kasih 10 menit ya dari sekarang. Kalo nanti gak bisa ceritain ada hukumannya loh." ujar kak Ashton diakhiri dengan suara ketawa cemprengnya.

To be continued--

AAAAASDJJBZQWJGJQ

NGE STUCK BAT INI GATAU LAGI MAU LANJUTIN APAAN HIKZ
BTW LG GALO NIH DENGERIN LAGU DI PRAMBORS. DISINI ADA KAWULA MUDA JUGA GAK HAHAHA

TTP SETIA Y :''

Salam,
Masa depan calum.

Unexpected Classmate [cth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang