23 | Depressed.

592 96 22
                                    

Still Calum's pov

"Sampe lo kaya gitu lagi sama Cezha, mending kita udahan." ucapku ketika kita sudah di luar kelas.

"Cuma karna cewe itu? Cal, kamu tuh ga seharusnya deket-deket sama orang kaya dia,"

"Lu nggak berhak ngatur-ngatur hidup gua. Lagipula ini semua bukan tentang Cezha. Ini semua tentang lo."

"Cal, aku tuh sayang sama kamu. Makanya aku peduli sama kamu,"

"Peduli? Selalu nuntut, nuntut, dan nuntut. Itu yang lo bilang peduli? "

"Kok kamu gitu sih ngomongnya? Aku emang beneran sayang sama kamu makanya aku juga nggak pernah deket-deket sama cowok lain-"

"Asli ga nih? Kemaren-kemaren sama Luke ngapain?" tanyaku yang sudah muak dengan kata-kata palsunya.

flashback on

Aku berjalan ke ruang musik untuk menemui Pak Johnny yang juga merupakan pembina ekskul band di sekolahku, berniat meminta beberapa chord gitar untuk latihan dipertemuan selanjutnya.

Selepas dari ruang musik, aku berjalan menuju parkiran dan melewati koridor kantin.

"Hahaha, kamu lucu banget sih, Luke."

"Hahaha, lucu dong. Kalo aku sama Calum lucuan mana?"

Lah gua kaya kenal tuh suara. Pake nyebut-nyebut nama gua lagi.

Aku mendekati suara tersebut diam-diam.

"Ya lucuan kamu lah, Calum ngga ada apa-apanya. Ke laut aja! Hahaha," respon seseorang yang satunya.

Lah anjing siapa tuh.

Aku melihat dari ujung koridor kantin. Dan memerhatikan dua orang yang sedang asyik tertawa.

Luke dan Audrey.

Oh, jadi gini.

Punya pacar suka nemplok sana-sini, untung ngga sayang.

Ini juga satu, temen ngga tau diri.

Luke tak pernah berubah, selalu mencoba merampas yang aku punya. Sejak saat itu.

Terlalu muak, aku pergi dari tempat itu tak mau memerhatikan lebih lama. Saat ini aku memilih untuk diam, menahan emosiku.

flashback off


Mendengar pertanyaan terakhir, Audrey langsung membeku.

"Ngapa diem? Malu ya selingkuh ketauan pacar?"

"Itu.. Kamu pasti salah paham-"

"Apa??" Tanyaku ofensif.

"Sal-"

"Lo pikir gua ga bisa mikir apa?!" bentakku.

Salah paham apa lagi?

Ini semua sudah jelas. Dan pengelakkan dari kebohongan adalah satu dari sekian hal yang paling ku benci.

Audrey terdiam menunduk, aku hanya membuang muka dan berusaha mengatur emosiku.

Karna semarah-marahnya aku, kalau itu pada perempuan, aku tetap harus menahannya. Karna menurutku citra laki-laki adalah pada kesabarannya ketika ia bisa melawan.

Unexpected Classmate [cth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang