Cezha's pov
Aku memakirkan mobilku di parkiran sekolah, dan melihat seseorang di depan koridor.
Itu Luke. Tengah bersenyum kepadaku.
Ampun, masih pagi mana kuat dijijilin yang manis-manis begini.
Aku keluar dari mobil dan berjalan menuju kearahnya. Tidak tidak, kearah koridor maksudnya.
Aku melewatinya dan melemparkan senyum padanya.
"Cez," panggil Luke saat aku belum ada 3 langkah di depannya.
Aku menoleh dan menaikkan alisku seperti merespon 'apa?'
Dia kemudian mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya, sebuah buku.
"Nih, buku yang lu minta kemaren," ucapnya seraya memberikan buku rumus yang ia janjikan kemarin.
Oh, mau ngasih buku. Pantesan pagi-pagi udah nyengir ke gue..
Aku berjalan kearahnya, "Ohiya, gue aja lupa kalo gue minjem itu sama lo.. hehe. Makasih yaa," ucapku ramah.
Dia mengangguk masih sambil tersenyum.
"Mau ke kelas? Bareng yuk," ajaknya.
Ketika kami berjalan sejajar aku merasakan tangannya menggenggam tanganku pelan. Aku sadar, kemudian menoleh heran kearahnya yang sedang tersenyum lebar menatap lurus ke depan.
"Luke?" Aku melepaskan genggamannya pelan.
"Eh, sorry sorry, hehe." ucapnya begitu sadar kalau ia sedaritadi menggenggam tanganku.
Ini Luke suka buru-buru gitu deh akh
"Kita.. udah sampe kelas gue," ucapku ketika sudah di depan pintu kelasku.
"Yaudah, gue ke kelas gue yaa. Dah," pamitnya. "Dah," balasku.
"Cez," panggilmya ketika aku baru mau melangkah masuk ke kelas.
"Yaa?" responku cepat sambil menyengir.
Anjir gua ngapa jadi salting gini elah
"Kalo lo masih ga ngerti sama yang ada di buku itu, lo bisa minta gue buat ajarin lo," tawarnya, kemudian kembali berjalan ke arah kelasnya.
"Luke!!" panggilku.
Ia berbalik badan.
"Makasih yaa!" teriakku lagi. Kemudian ia tersenyum dan melanjutkan perjalanannya.
Masih tak bisa menahan senyum, aku berjalan memasuki kelas dan duduk ditempatku. Suasana kelas ternyata masih sepi. Calum juga belum datang, mengingat sekarang masih jam setengah tujuh.
Aku hanya melihat-lihat buku rumus milik Luke. Aku terkekeh pelan melihat coret-coretan Luke yang seperti gambar-gambar khas anak tk.
'Tok tok'
Aku hampir terloncat dari tempatku, aku menoleh kearah jendela. Jelas saja, Calum mengetok-ngetok jendela kaca mengagetkanku. Sejak dulu sifat jahilnya tak pernah hilang.
Aku memicingkan mataku melihat ia menyengir jahil. Lalu segera masuk ke kelas.
"Hahaha. Kaget najis gitu doang," ucapnya terbahak.
Selalu saja, hal yang membuatku kesal baginya menyenangkan.
Ahelah lum
Untung sayang
Sebagai sahabat, hehe.
"Orang mah bilang selamat pagi dulu kek gitu,"
"Dih, ngapain, emang lu bu kepsek yang harus gua tegor 'selamat pagi, bu'. Idih," kilahnya sambil menaruh tasnya dan duduk di tempatnya. Aku menghiraukanmya dan masih melanjutkan melihat-lihat buku rumus milik Luke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Classmate [cth]
Fanfic"Seandainya bulan sadar, kalau ia bisa bersinar karena ada matahari di belakangnya." written in Bahasa UCM ©2016 by malumbs