The Wedding

Reunited

Walau usia Andreas saat ini sudah menginjak kepala enam tapi ketampanannya tidak lekang oleh waktu dan usia.

Andreas masih terlihat tampan, dan tubuhnya masih terlihat kekar dan atletis, jelas Andreas selalu menjaga kebugarannya.

Walau usianya sudah enam lima tapi masih terlihat awet muda. Kalau artis, mungkin seperti Robert downey jr. Semakin tua semakin sexy.

Surainya sudah mulai dihiasi rambut putih, tapi wajahnya masih terlihat kencang dan sempurna.

Begitu pula dengan Eryna, walau usianya tiga tahun lagi menginjak kepala lima, tapi perawatan seorang lady membuat ia terlihat jauh lebih muda dari seharusnya. Tubuhnya pun masih terlihat sexy dan kencang seperti masih usia tiga puluhan.

Dan saat ini tubuh sexy itu hanya terbungkus jubah tidur. Dengan posisi tengkurap di atas tempat tidur dengan laptop yang menyala di depan wajahnya.

"Sudah ada yang cocok, honey."

"Masih mencari, pap. Semua dekorasi yang ditawarkan di internet terlihat biasa saja tidak ada yang menyajikan sesuatu yang luar biasa."

"Butuh saranku?" tanya Andreas dengan merebahkan tubuhnya disamping Eryna, sementara si tangan jailnya mulai menyingkap jubah tidur istrinya itu, memasukan tangan jailnya untuk meremas gundukan bokong Eryna yang masih terasa kencang dan sintal dalam remasannya.

"Pap.." protes Eryna berlaga tak setuju dengan tingkah suaminya.

"Ya, honey?"

"Aku masih sibuk," jawab Eryna.

"Sudah malam, honey. Waktunya tidur!" walau ucapannya memerintahkan Eryna untuk tidur, tapi ia malah menggoda istrinya itu dengan menggelamkan wajahnya di lekuk leher Eryna.

"Pernikahannya satu bulan lagi, pap. Sementara untuk dekorasinya belum ada persiapan sedikit pun."

"Mmmm, bagaimana kalau yang itu," saran Andreas sebelah tangannya menunjuk layar laptop yang sedari tadi menjadi pusat perhatian Eryna.

"Mmm, boleh juga. Apa namanya. Shafira Wedding." gumam Eryna

"Ya... Yang itu, coba lihat webnya!" perintah Andreas

Eryna pun menuruti perintah Andreas.

"Shafira wedding, sebuah wedding organizer terbaik di kota Jakarta. Pilihan yang tepat, pap. Besok kita ketempat 'Shafira weding' itu."

"Suruh orang saja honey." saran Andreas, dengan bibir yang masih saja mengecupi leher Eryna.

"Tidak bisa, aku harus mengurus sendiri semua persiapan pernikahan anak kita," pinta Eryna.

"Tidak, Ery. Jakarta-Lembang tidaklah dekat. Kau harus sehat seratus persen di pernikahan anak kita," cegah Andreas.

Ya.... Mereka sudah berada di vilanya yang ada di Lembang sejak dua minggu yang lalu, untuk mempersiapkan acara pernikahan putra pertamanya.

Sesaat Eryna mikirkan perkatan suaminya yang memang ada benarnya juga.

"Baiklah kalau begitu, aku akan suruh Shella asistenku, untuk menemui pemilik WO itu," jawab Eryna.

"Itu lebih baik," sahut Andreas

"Apa sekarang sudah selesai?" lanjutnya, sementara tangannya lebih gencar berkeliaran di tubuh Eryna.

"Kita belum menghubungi Rafael, pap. Kenapa dia belum datang juga, sementara pernikahannya sudah semakin dekat," ujar Eryna dan mulai melakukan sambungan vidio call dengan anaknya.

"Mungkin dia masih tidur," sahut Andreas dengan menenggelam lebih dalam lagi wajahnya di tengkuk istrinya.

"Rafael selalu bangun di pagi hari, sama seperti mamanya," jawab Eryna.