"Hampir semua penjuru hutan sudah kami telusuri, Sir. Tapi tidak ada tanda keberadaan mereka, kami hanya menemukan benda ini, di sebuh lubang pohon besar, mungkin kapsul ini tertinggal atau mungkin juga terjatuh," ujar kepala tim yang mencari Jordie dan Shafira di hutan itu.
Andreas menerima kotak kecil yang berisikan butiran kapsul energi.
"Kemungkinan besar mereka sudah mengkonsumsi kapsul ini, karena dua dari sepuluh kapsul dalam kotak ini sudah tiada," jelas Andreas dengan menyerahkan kotak kecil yang berisi kapsul-kapsul itu pada Jackson yang saat ini disampingnya, ikut mencari keberadaan Jordie anaknya.
"Dan saat ini mereka pasti baik-baik saja," lanjut Andreas.
"Kau yakin?" tanya Jackson.
"Ya"
"And..." Jackson memanggil Andreas dengan suara lirih.
Andreas hanya menoleh dan pandangan mereka bertemu.
"Besok hari pernikahan Rafael, mungkin kau harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara besok."
"Nyawa manusia lebih berharga dari acara apapun, kita bisa menunda pernikahan itu, saat ini yang lebih utama adalah keselamatan Jordie dan Shafira. Bagiku Jordie sama seperti Rafael, dia anakku juga,"jawab Andreas.
"Tapi Alice akan kembali menyayat nadinya jika kau melakukan itu, And. Dia sangat ketakutan sekali kalau pernikahannya akan gagal. Dan kau tahu sendiri Damian sangat menyayangi putrinya. Aku harap kau tidak bermain api dengannya."
"Semua akan ada pada tempatnya, tenang saja!" balas Andreas.
Hari sudah mulai sore, tapi pencarian itu tidak membuahkan hasil, Jordie dan Shafira seperti ditelan hutan, keberadaannya sulit ditemukan.
"Aku akan menyisir bagian hutan sebelah utara sementara kau sebelah barat," ujar Jackson.
Mulut Andreas sudah terbuka siap menyetujui titah Jackson.
Namun ponselnya lebih dulu berdering. Dengan segera ia mengangkat panggilannya.
"Ya, Drey? Ada perkembangan?"
Wajah Andreas menegang saat menerima laporan dari putrinya, yang mengatakan kalau telah terjadi sebuah ledakan dahsyat di mansion milik Jordie.
"Oke, papa kesana sekarang."
"Cepatlah, pap!" sahut Audrey dari seberang telpon.
"Oke," jawab Andreas lalu menutup panggilannya.
"Aku harus pergi ke Singapura saat ini juga," ujar Andreas pada Jackson.
"Apa yang sudah terjadi, And?" tanya Jackson.
"Joshua tak tampak keluar dari mansion Jordie sejak seminggu yang lalu. Dan Audrey kata, mansion itu baru saja meledak. Untuk lebih jelasnya lagi, akan aku ceritakan saat keadaan sudah membaik sekarang kita harus bergerak cepat."
"Biar aku saja yang pergi ke sana, And."
"Tidak. Mobilku jauh lebih cepat. Biar aku saja!"
"Baiklah kalau begitu, tolong temukan Joshua, sementara aku mencari Jordie. Dan kau tak usah khwatir dengan acara besok, And. Aku akan memastikan semua acaranya berjalan sesuai rencana," ujar Jackson.
Tak ada waktu untuk sekedar membalas perkataan Jackson ia harus pergi segera. Joshua lebih terancam nyawanya daripada Jordie. Akhirnya dengan cepat Andreas berlari menuju mobilnya dan mengemudikannya dengan kecepatan penuh.
***
Setelah memutus sambungan teleponnya dengan sang Ayah, Audrey kembali memandang ke arah Matthew yang masih pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding
RomansaCover: By. @HatersOfWorld *** Sequel mandiri dari cerita yang berjudul 'Love' *** "Aku akan membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin." (Rafael Verghese) *** "Ruang dan waktu tidak merubah niatku untuk menunggumu, tapi keadaan merubah niatk...